04 September 2008

MKT ttg Stabilitasasi Negara, dalam menghadapi tiap-tiap kemungkinan, terutama dimasa petjahnja Perang Dunia ke III.

MA’LUMAT KOMANDEMEN TERTINGGI




Barang disampaikan Allah kiranja kepada sekalian Komandan-Komandan di seluruh Negara Islam Indonesia.

Hal: Stabilitasasi Negara, dalam menghadapi tiap-tiap kemungkinan, terutama dimasa petjahnja Perang Dunia ke III.
Assalamu ‘alaikum w.w.,
I. MENGINGAT:
1. Proklamasi Negara Islam Indonesia, 7 Agustus 1949, dan Pendjelasan singkat atasnja;
2. Manifest Politik No. 1/7, 26 Agustus 1949;
A. Bab VII, angka I, (1) hingga (4), tentang: sikap Negara Islam Indonesia da-lam melakukan tugas sutji, menggalang Keradjaan Allah di dunia;
B. Bab VIII, angka 6, (1) hingga (3), tentang: akan datangnja Kurnia Allah, dalam tingkatan ketiga, jang merupakan “Negara Basis” atau “Madinah-Indonesia”.
C. Bab VIII, angka 7 dan 8, tentang akan turunnja Kurnia Allah jang maha-besar dalam tingkatan ke 4, ialah dengan lahirnja Ke’adilan dan Kebesaran Allah di dunia, jang berwudjudkan: “NEGARA ISLAM INDONESIA” jang sempurna, dalam arti kata keluar (extern), dan kedalam (intern), internasional dan inter-insuler, sehingga hukum-hukum Sjari’at Islam dapat berlaku sepe-nuhnja dikalangan Ummat Islam Bangsa Indonesia; ialah udjungnja perdju-angan sutji, jang bernamakan “Mardlatillah”;
3. M.K.T. No. 1, 7 Oktober 1949, fasal III: “Bahwa wadjibnja segenap tenaga, ke-kuatan dan apapun djuga, baik dalam arti-kata rieel materieel (dlahir-maddy), atau dalam wudjud moreel spiritueel (bathin-ma’any), atau dalam bentuk jang lainnja, dikerahkan (demobilisasi) seluas, kedalam dan setjepat mungkin, sehingga mendjadi kekuatan dan tenaga perang, jang sanggup menghadapi tiap-tiap kemungkinan dimasa jang mendatang”;
4. M.K.T. No. 2, 12 Oktober 1949, tentang wadjibnja tiap-tiap Muslim “angkatan sendjata”, sebagai fardlu ‘ain muthlak;
5. Kegentingan Dunia Internasional jang makin hari makin bertambah mendekati kepada sa’at petjahnja Perang Dunia ke III;
6. Kedudukan Indonesia terdjepit ditengah-tengah negara jang lagi berperang, terutama sekali karena R.I. atau R.I.S. adalah natidjah dari pada K.M.B., satu usaha politik internasional jang diselenggarakan oleh pihak jang menang; jang karennja automatis negara baru/muda itu mengekor kepada politik Belanda dan Amerika, dalam segala-galanja; sehingga mau atau tidak mau, Indonesia akan terlibat dalam Perang Dunia ke III;
7. Keadaan dan kedjadian Inter-insuler di Indonesia sendiri, dalam urusan poltik, militer, keuangan, ekonomi dan hampir dalam tiap lapangan masjarkat lainnja, tambah hari bertambah-tambah keruh dan kusut masut, sehingga mendekati pada kerobohan masjarakat (ontwrinchting van de maatschap-plijke erde) dan kedjatuhannja Indonesia, sebagai negara-boneka (satelliet);
8. Timbul dan berkembangnja tiga ideologi jang besar di Indonesia, jakni: Islamisme, Nasionalisme dan Kommunisme jang satu sama lain pada suatu sa’at, teristimewa dalam masa Perang Dunia ke III, akan berhadap-hadapan sebagai musuh jang tak kenal damai, karena masing-masing ideologi hendak mengembangkan dirinja didalam “satu negara” ialah: Negara Indonesia; sehingga bersama dengan petjahnja Perang Dunia ke III itu akan timbul pula Revolusi Dunia dan Revolusi setempat-setempat diseluruh Dunia;
9. Petjahnja Revolusi di Indonesia terdjadi ditengah-tengah Ra’iat/Masjarakat, maka Revolusi Ra’iat/Masjarakat itu seharus dan sewadjibnja diselesaikan oleh Ra’iat/Masjarakat sendiri, sedang alat-alat negara jang merupakan Tentara dan Polisi berlaku sebagai pendorong, pelopor dan pembantu Ra’iat, bagi mempermudah dan mempertjepat penjelesaian Revolusi itu; dan
10. Djika sa’at genting-runtjing; serta maha-penting (masa vacuum) itu tiba, maka Insja Allah-- pada waktu itulah Allah akan berkenan mentjurahkan Kurnia-Nja jang maha-besar bagi Ummat Islam Bangsa Indonesia, berwudjudkan: KERADJAAN ALLAH DI DUNIA, atau NEGARA ISLAM INDONESIA jang sempurna, dimana tiap-tiap manusia terdjamin keselamatan diri dan hartanja, dlahir dan bathinnja, dunia hingga achirat. Insja Allah. Amin.

II. MENIMBANG:
Perlu dan wadjib dilakukan ichtiar dan daja-upaja, usaha dan peraturan, sikap dan tindakan, jang dapat membawa Ummat Islam Bangsa Indonesia kepada satu tingkatan, dimana Bangsa itu:
A. Sanggup, tjakap dan kuasa untuk menghadapi tiap-tiap kemungkinan dalam masa Perang Dunia ke III j.a.d. (war-minded);
B. Mempunjai kekuatan dlahir dan bathin, bagi mempertahankan kedaulatan negaranja --Negara Islam Indonesia-- dan memelihara kesutjian Agamanja; dan
C. Pandai dan dapat menguasai keadaan dimasa Revolusi.

III. BERPENDAPAT:
Perlu menggembleng Ummat Islam Bangsa Indonesia demikian rupa, sehingga merupakan satu “Benteng” jang kokoh-kuat, jang sekiranja --dengan karena idzin, tolong dan kurnia Allah djua-- tjakap dan tjukup menerima udjian jang terachir, jang paling hebat dan dahsjat, dikala Perang Dunia Ke III dan Revolusi Dunia itu.

IV. MEMUTUSKAN:
A. Pembaruan “bai’at”. Diwadjibkan kepada:
a. Seluruh Tentara, mulai Komandan-komandannja hingga anggauta-anggautanja;
b. Semua Pemimpin-pemimpin Negara, dalam segala tingkatan; dan
c. Anggauta-anggauta Kader.
B. Stabilisasi politik, jang wadjib didjalankan oleh tiap-tiap Komandemen.
C. Perkuatan militer, jang wadjib diatur dan diselenggarakan oleh tiap-tiap Komandan Tentara. Dan
D. Pengerahan tenaga-perbekalan dan tenaga perang jang lainnja, ditugaskan kepada tiap-tiap Komandemen, terutama instansi negara, jang memang sudah dipertanggung djawabkan atasnja.

V. MEMERINTAHKAN:
Kepada tiap-tiap jang bersangkutan/berkepentingan, untuk menjelesaikan segala keputusan dalam angka IV, A., B., C. dan D., dengan tjepat dan tepat, sebagaimana harus dan mestinja.

VI. WAKTU BERLAKUNJA:
Ma’lumat Komandemen Tertinggi No.6 ini berlaku, mulai hari tanggal diumumkan.

VII.Infiru khifafan wa tsiqalan, wadjahidu bi amwalikum wa anfusikum fi sabilillah…. Inna fatahna laka fat-han mubina……. Insja Alah. Bismillahi….. Allahu Akbar !!!

Madinah-Indonesia, 10 September 1950/
27 Dzulqaidah 1369

Komandemen Tertinggi
Angkatan Perang Negara Islam Indonesia,

Plm. T.: S.M. KARTOSOEWIRJO
Di’umumkan di - Madinah-Indonesia;
Pada hari tanggal,
11 September 1950/28 Dzulqaidah 1369
K.S.U.

BINTANG-BULAN


LAMPIRAN M.K.T. No. 6
BAI’AT
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Bismillahi tawakkalna ‘alallah, lahaula wala quwwata illa billah!
Asjhadu an-la ilaha illallah, wa asjhadu anna Muhammadar Rasulullah.
Wallahi. Demi Allah!
1. Saja menjatakan Bai’at ini kepada Allah, dihadapan dan dengan persaksian Komandan Tentara/Pemimpin Negara, jang bertanggung djawab.
2. Saja menjatakan Bai’at ini sungguh-sungguh karena ichlas dan sutji hati, lillahi ta’ala semata-mata, dan tidak sekali-kali karena sesuatu diluar dan keluar daripada kepentingan Agama Allah, Agama Islam dan Negara Islam Indonesia.
3. Saja sanggup berkorban dengan djiwa, raga dan njawa saja serta apapun jang ada pada saja, berdasarkan sebesar-besar taqwa dan sesempurna-sempurna tawakal ‘alallah, bagi:
a. Mentegakkan kalimatillah—li—I’lai Kalimatillah—; dan
b. Mempertahankan berdirinja Negara Islam Indonesia; hingga hukum Sjari’at Islam seluruhnja berlaku dengan seluas-luasnja dalam kalangan Ummat Islam Bangsa Indonesia, di Indonesia.
4. Saja akan tha’at sepenuhnja kepada perintah Allah, kepada perintah Rasulullah dan kepada perintah Ulil Amri saja, dan mendjauhi segala larangannja, dengan tulus dan setia-hati.
5. Saja tidak akan berchianat kepada Allah, kepada Rasulullah dan kepada Komandan Tentara, serta Pemimpin Negara, dan tidak pula akan membuat noda atas Ummat Islam Bangsa Indonesia.
6. Saja sanggup membela Komandan-komandan Tentara Islam Indonesia dan Pemimpin-pemimpin Negara Islam Indonesia, daripada bahaja, bentjana dan chianat darimana dan apapun djuga.
7. Saja sanggup menerima hukuman dari Ulil Amri saja, sepandjang ke’adilan hukum Islam, bila saja inkar daripada Bai’at jang saja njatakan ini.
8. Semoga Allah berkenan membenarkan pernjataan Bai’at saja ini, serta berkenan pula kiranja Ia melimpahkan Tolong dan Kurnia-Nja atas saja sehingga saja dipandaikan-Nja melakukan tugas sutji, ialah haq dan kewadjiban tiap-tiap Mudjahid: Menggalang Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia! Amin.
9. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Tambahan
Bagi orang-orang jang baru menjatakan Bai’at, kemudian daripada tanggal 10 September 1950, ditjukupkan dengan Bai’at kedua ini.

No comments: