RIWAYAT SINGKAT
ACEH BANGUN SESUDAH TIDUR
BEBERAPA PULUH TAHUN YANG LALU
Oleh Amelz
Sebelum Belanda melancarkan kekuasaanya di Aceh dengan sangat kejamnya. Negara Aceh adalah demikian aman dan tentram, apabila Negara Aceh adalah Negara yang kelima yang beragama Islam didunia sesudah ‘Arab, Persia, Turki dan Maroko.
Negara Aceh banyak ssekali menghasilkan rempah-rempah, seperti lada, rotan, damar, Kemenyan dan lain-lain.
Oleh sebab itu saudagar-saudagar Eropa banyak berdatangan ke Aceh untuk memperoleh bahan-bahan tersebut, yaitu Portugis, Inggris dan Belanda.
Mereka membuat hubungan dagang dengan Aceh hanya di laut saja yaitu Selat Malaka, sedang mereka tidak pernah menginjak Negara Aceh dalam urusan perdagangan barang-barang tersebut.
Semasa Sulthan ‘Alaiddin Ri’ajah Syah memerintah Negara Aceh sejak tahun 1589 sampai dengan tahun 1607, banyak pedagang-dagang asing yang kunjung ke Aceh. Diantara orang-orang asin itu terdapat orang-orang Belanda, antara lain :
1. Cornelis de Houtman.
2. Fredriek de Houtman.
Atas propokasi Portugis, Cornelis de Houtman di bunuh, sedang adiknya Fredriek de Houtman dipenjarakan.
Dalam penjara ia menulis kamus Melaju yang pertama.
Prins Maurits yang memerintah Bataafsche Republik di Negeri Belanda mengirim sepujuk surat kepada Sulthan ‘Alaiddin Ri’ajah Syah tanggal 11 Desember 1600 meminta diadakan hubungan persahabatan dan perdagangan dengan Kerajaan Aceh.
Permintaan itu disetujui oleh Sulthan ‘Alaiddin Ri’ajat Syah serta mengirim Dutanya yang terdiri dari :
1. Abdoel Hamid.
2. Laksamana Seri Moehammad.
3. Mir Hasan.
Abdoel Hamid meninggal ..........
-1-
-1-
Abdoel Hamid meninggal di Negeri Belanda, dimakamkan di Niddelburg Zeeland.
Ketika itu datang pula ke Aceh Sir James Lancaster dari Inggris.
Sulthan ‘Alaiddin Ri’ajah Syah manggkat pada tahun 1607 diganti oleh Darmawangsa alias Tun Pangkat alias Seri Perkasa Alam atau lebih terkenal dengan dengan nama :
Soelthan Iskandar Muda
Memerintah dari tahun 1607 sampai dengan 1636.
Semasa Soelthan Iskandar Muda dapat menaklukkan :
1. Aru takluk dari Johor tahun 1612
2. Pahang tahun 1618
3. Tahun 1619 dapat direbut :
1. Kedah
2. Patani
3. Deli sampai Palembang
4. Soematra Barat sampai ke Bengkulu.
Pedagang yang datang ke Aceh dengan armada yang lengkap, oleh sebab itu maka Negara Aceh pun harus mempersiapkan armadanya menurut kesanggupannya dan siap siaga untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
Pada ketika itu terbentuk Armada Inong Balee dengan Laksamananya seorang perempuan yang bernama Keumala Hajati.
Pernah terjadi pertempuran dengan Belanda.
Belanda merasa dirinya sudah kuat, hampir seluruh daerah-daerah dan Pulau-pulau sudah dikuasainya, terutama Pulau Djawa sudah dikuasainya pada penghabisan abad XVI.
Jenderal Van Swieten membuat perjanjian dagang, perdamaian dan persahabatan dengan Sulthan ‘Alaiddin Mansoer Sjah pada tanggal 30 Maret 1857.
Di antara daerah-daerah yang belum dikuasai oleh Belanda ialah Aceh. Oleh sebab itu Belanda berusaha mencari hubungan dengan orang-orang yang simpati kepada Belanda.
Dengan perantaraan oran yang berkuasa di daerah Meuraksa Aceh Rayeek mengirim seorang Panglima Perangnya menjemput Belanda untuk didaratkan kedaratan Negara Aceh.
Pada tanggal 4 April 1873 Belanda mulai mendarat kedaratan Negara Aceh......
-2-
-2-
Pada tanggal 4 April 1873 Belanda mulai mendarat kedaratan Negara Aceh yang dipimpin oleh Jenderal J.H.R. Kohler.
Armada Negara Aceh mempertahankan Masjid Baiturrahman dan Keraton Kerajaan Aceh.
Karena Belanda bermaksud untuk menguasai Masjid Baiturrahman dan Keraton Kerajaan Aceh, maka terjadi pertempuran mulai tanggal 6 April 1873.
Dalam pertempuran itu bala tentara Negara Aceh berhasil menembak Jenderal Kohler dibawah Masjid Baiturrahman pada tanggal 10 April 1873.
Belanda menamakan batang kayu itu “Kohler Bom” artinya batang kayu Kohler.
Pada batang kayu itu Belanda menulis “Kohler Bom”.
Nama Kohler Bom yang tertulis pada batang kayu itu sampai pada tahun 1919 masih dapat dibaca oleh orang yang datang ke Koeta Radja.
Karena pertempuran itu terjadi di halaman Masjid Baiturrahman, maka Masjid itu dibakar oleh Belanda.
Untuk melembutkan hati orang Aceh, Masjid Baiturrahman yang sudah dibakar itu dibangun kembali oleh Gouverneur General Van Der Heiden pada tanggal 9 Oktober 1879 dengan 1 (satu) Kubah, berbentuk Palang Salib.
Banyak Masjid berbentuk Palang Salib dibangun oleh Belanda di Aceh.
Selain dari Masjid Baiturrahman di Koeta Radja, Masjid Alue Batee di Bereuneun pun berbentuk Palang Salib.
Masjid Alue Batee sekarang diberi nama Masdjid Baitoel ‘Azma.
Pada tahun 1935 oleh Gouverneur General Van Aken Masjid Baiturrahman dibuat 3 kubah.
Untuk memperluas halaman Masjid Baiturrahman, Kohler Bom itu di potong pada tahun 1936.
Bentuk Palang Salib Masjid Raya Baiturrahman, pada tahun 1948 diubah ketika Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-eh menjadi Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo.
Tahun 1967 ketika A. Hasjmi menjadi Gubernur Aceh, kubah Masjid Baiturrahman ditambah menjadi 5 kubah.
Tahun 1993 ketika......
-3-
-3-
Tahun 1993 ketika Ibrahim Hasan menjadi Gubernur Aceh Masjid Baiturrahman diperindah lagi, dibangun 5 menara dan 7 kubah.
Belanda menyerang Aceh terdiri dari Serdadu Belanda sendiri dibantu oleh Sedadu Djawa, Madura, Ambon dan Manado, karena seluruh daerah-daerah itu sudah dijajah oleh Belanda.
Karena persejataan Belanda lebih ampuh dari persenjataan Bala Tentara Kerajaan Aceh, maka pasuka Negara Aceh tidak lagi berperang secara Prontal tetapi berubah secara gerilya, mundur kedaerah pedalaman Negara Aceh yaitu ke daerah Aneuk Galong diseberang Krueeng Aceh, disebelah Timur Lam Baro.
Bala Tentara Kerajaan Aceh dipimpin oleh Panglima Tertingginya Soelthan Moehammad Dawoed.
Tentara Belanda membuat Bivak di Lam Baro, orang Aceh menamai Lam Baro Kafe.
Dalam pertahanan Kota Aneuk Galong, Tgk.Tjhik Moehammad Amin syahid pada tahun 1896.
Tangal 3 Desember 1910 Tgk.Tjhik Ma’ad putra Tgk.Tjhik Moehammad Amin syahid.
Tanggal 19 Mei 1910 Jenderal Sehmiedt di Tanggse mencari jejak Tgk. di Bukit.
Tanggal 21 Mei 1910 Tgk.di Bukit syahid sesudah mempertahankan diri beberapa hari lamanya.
Tanggal 31 Agustus 1910 Jenderal Sehmiedt berangkat dari Tanggse mencari jejak Tgk.Mat Jed.
Sebelum itu Keuchik Ben Bajan membawa seekor sapi untuk diserahkan kepada Tgk.Mat Jed.
Ketika Jenderal Sehmiedt sampai ketempat Tgk.Mat Jed terjadi pertempuran antara pasukan Tgk. Mat Jed dengan pasukan Jenderal Schmiedt, menjebak Tgk. Mat Jed syahid pada tanggal 5 September 1910.
Hal ini semua terjadi disekitar Gunung Halimun.
Untuk mempertahankan Kerajaan Aceh dari dijajah Belanda seluruh Rakyat Aceh dengan dipimpin oleh Ulama dimasing-masing tempat menjadi tentara MOESLIMIN.
Tgk.Tjhik di Tiro yaitu Tgk.Tjhik Moehammad Saman serta dengan........
-3-
-4-
Tgk.Tjhik di Tiro yaitu Tgk. Tjhik Moehammad Saman serta dengan pengikut-pengikutnya berangkat dari Tiro ke Aceh Rayeek menggabungkan diri dengan Bala Tentara Kerajaan Aceh yang dipimpin oleh Soelthan Moehammad Dawoed sebagai Radja Kerajaan Aceh yang penghabisan sejak penghabisan Abad XIX permulaan Abad ke XX.
Oleh Panglima Tertinggi mengangkat beberapa orang Panglimanya akan memimpin peperangan melawan tentara Belanda. Karena Permaisuri Soelthan Moehammad Dawoed Potjoet di Tjot Moerong sudah ditangkap oleh Belanda dibawa ke Sigli, Soelthan patah semangatnya untuk melanjutkan peperangan melawan Belanda.
Oleh sebab itu maka pimpinan perang diserahkan kepada Tgk.Tjhik di Tiro oleh Panglima Tertinggi dengan dibantu oleh T.Umar Meulaboh.
T. Umar Meulaboh kemudian Belot bersatu dengan bala tentara Belanda.
Sesudah beberapa lama T. Umar Meulaboh bersatu dengan tentara Belanda. Kemudian kembali bersatu dengan Tgk. Tjhik di Tiro dengan membawa lari senjata-senjata yang direbut dari tentara Belanda.
Menurut filsafah T. Umar Meulaboh dalam saboh seuriweuen hana doea boh manok agam, artinya dalam satu kandang tidak ada dua ekor ayam jantan.
Maka T.Umar mencari jalan untuk menyingkirkan Tgk.Tjhik di Tiro supaya tidak lagi menjadi Panglima Perang memimpin pasukan Bala Tentara Aceh.
Rencana itu diperoleh dengan mencari seekor burung Beureukiek.
Burung itu disembelih oleh T.Umar, sesudah dibersihkan daging burung itu diserahkan kepada seorang perempuan yang biasa bertanak nasi untuk pasukan Tgk.Tjhik di Tiro.
Sesudah daging burung itu dimasak diserahkan kembali pada T.Umar.
Oleh T.Umar daging Beureukiek yang sudah masak itu diserahkan kepada Pang Aboe orang yang sangat akrab dengan Tgk.Tjhik di Tiro.
Dengan tak ada usul periksa, daging burung itu dimakan oleh Tgk. Tjhik di Tiro, menyebabkan Tgk.Tjhik di Tiro mangkat karena makan daging burung Beureukiek yang sudah dibumbui racun oleh T.Umar.
Menurut Snouk..........
-4-
-5-
Menurut Snouk Hergrogne Tgk.Tjhik di Tiro mangkat pada bulan Januari 1891. Mayat Tgk.Tjhik di Tiro dikuburkan di Moereue daerah sebelah Utara Indra Puri.
Perjuangan melawan Belanda langsung dipimpin oleh T. Umar bersama dengan Istrinya Tjoet Njak Dhien.
Karena T.Umar tak sanggup berperang melawan Belanda maka beliau melarikan diri.
Tentara Belanda terus mengejar dari belakang.
Sampai diujung Kalak Meulaboh T.Umar ditembak oleh Tentara Belanda, ia jatuh tersungkur, mayatnya dibawa lari oleh pasukannya keladam hutan TOETOET untuk dikebumikan.
Isteri T.Umar, Tjoet Njak Dhien melanjutkan perjuangan suaminya tetapi kemudian dapat ditangkap Belanda, diasingkan ke Pulau Jawa, meninggal di Sumedang Jawa Barat pada tanggal 6 November 1908.
Ketika pimpinan Perang Aceh diserahkan oleh Soelthan Moehammad Dawoed kepada Tgk.Tjhik di Tiro, Soelthan mengasingkan diri.
Pada tahun 1903 Soelthan Moehammad Dawoed beserta putranya Tuanku Ibrahim ditangkap Belanda, diasingkan ke Pulau Ambon kemudian dipindahkan ke Betawi atau Jakarta sekarang.
Di Jakarta Soelthan Moehammad Dawoed mangkat.
Teukoe Oemar Djohan Pahlawan bukan gelar yang diberikan oleh orang Aceh, bukan pula gelar yang diberikan oleh Indonesia karena ciri-ciri Indonesia baru lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 ketika adanya Sumpah Pemuda di Surabaya pada tanggal tersebut, tetapi gelar itu diberikan oleh Belanda.
Untuk melancarkan peperangan melawan gerilyawan Aceh yang sudah berserak seluruh Aceh. Belanda berusaha membuat Rel Kereta Api dari Koeta Radja ke Seulimum.
Dari Seulimum denan melalui Gunung Seulawah, Rel Kereta Api dibut sampai ke Sigli.
Dari Sigli disambung terus sampai Samalanga, dari Samalanga di diteruskan ke Bireuen dan Lhokseumawe, terus ke Besitang Sumatera Utara melalui Langsa dan Kuala Simpang.
Menurut catatan yang dapat dibaca pada Rel Kereta Api.
Kereta Api Aceh dibangun pada tahun 1901 dengan diberi nama Aceh Tram.
Jalan Raya dari Kota Raja ke Sigli bari siap dikerjakan
-5-
-6-
Jalan Raya dari Kota Raja ke Sigli bari siap dikerjakan dan diresmikan pada tahun 1924.
Dengan demikian Belanda maju setapak demi setapak sambil mengangkat orang-orang yang kepercayaannya ditiap-tiap daerah seorang UleeBalang atau Zelbestuurder yang memerintah dalam satu-satu Landschap atau kecamatan sekarang.
Dengan Zelbestuurder itu Belanda membuat Korte Verkelaring atau perjanjian pendek, yang Isinya :
1. Bersedia dengan Seri Maharaja Belanda.
2. Musuh Belanda adalah musuh Zelfbestuurder sebaliknya sahabat Belanda adalah sahabat Zelbestuurder.
Sesudah Belanda mengangkat Zelbestuurder- Zelbestuurder ditiap-tiap Landschap, umumnya Rakyat Aceh sudah tidur nyenyak tidak lagi berperang melawan Belanda.
Oleh sebab itu maka dengan mudah Belanda melancarkan kekuasaanya dengan mengeluarkan peraturan-peraturan.
Peraturan-peraturan itu disuruh jalankan pada Ulee Balang-Ulee Balang ditiap-tiap daerah kekuasaannya masing-masing.
Antara lain-lain :
1. Tiap-tiap penduduk dalam tiap-tiap kampung diwajibkan mengambilkan Gampong Kaart sekarang dinamai kartu penduduk.
2. Penduduk yang sudah berumur diatas 15 tahun dan tak ada harta dikenakan Belasting sebanyak F 1.50,-(satu rupiah lima puluh sen) sekarang dinamai Pajak.
3. Kalau sudah sampai 3 tahun Belasting itu tidak dibayar oleh penduduk, maka hartanya dijual oleh Ulee Balang atau ditahan dikantor Ulee Balang selama 15 hari.
Makan diantar oleh istrinya tiap-tiap hari 2 atau 3 kali.
Sekalipun demikian Belanda merasa tidak aman, karena pada satu-satu daerah ada terjadi pertempuran dengan orang-orang Aceh secara kecil-kecilan.
Pada tahun 1913 T.Ben Titeue, Zelbestuurder Kecamatan Titeue menikam Letnan Kolonel W.B.J.A.Scheepens, Komandan Marechouse di Lam Meulo.
Tahun 1927 terjadi peperangan antara Tentara Belanda dengan pasukan T.Tjoet Ali di Bakongan Aceh Selatan, Menyebabkan Kolonel Gousenzon Panglima Tentara Belanda dibacok mukanya oleh pasukan T.Tjoet Ali sehingga, orang
-6-
-7-
Pada tahun 1913 T.Ben Titeue, Zelbestuurder Kecamatan Titeue menikam Letnan Kolonel W.B.J.A.Scheepens, Komandan Marechouse di Lam Meulo.
Tahun 1927 terjadi peperangan antara Tentara Belanda dengan pasukan T.Tjoet Ali di Bakongan Aceh Selatan, Menyebabkan Kolonel Gousenzon Panglima Tentara Belanda dibacok mukanya oleh pasukan T.Tjoet Ali sehingga, orang Aceh menamai Kolonel Irot artinya Kolonel Sumbing dan Kapten Paris Komandan Marechouse Tanggse dibunuh oleh pasukan T.Tjoet Ali.
Pada tahun 1927 Partai Komunis Indonesia (P.K.I.) sudah berkembang di Samalanga, oleh sebab itu banyak pemuda-pemuda Samalanga masuk angota P.K.I. antara lain termasuk seorang putra dari TGK.HAJI MALEM seorang Ulama Besar di Tanjongan Barat bernama Tgk.Abdoel Hamid.
Karena Tgk.Abdoel Hamid sudah masuk P.K.I. maka ia selalu diintip intip oleh Pemerintahan Belanda untuk ditangkap.
Pada tahun itu (1927) T.Tjhik Moehammad Ali Basjah Zelbestuurder Samalanga berhenti dari jabatannya diganti oleh puteranya T.Moehammad menjadi Ulee Balang Samalanga.
T.Tjhik Moehammad Ali Basjah bermaksud untuk pergi menunaikan Rukun Islam ke lima ke Tanah Suci Makkah, bersama dengan 40 orang pengiringnya.
Oleh sebab itu maka T.Tjhik Moehammad Ali Basjah mencharter kapal K.P.M. (Koningkelijke Pakkat Vaar Maataschappij) dan sudah berlabuh di Kuala Samalanga.
T.Tjhik Moehammad Ali Basjah mengetahui bahwa Tgk.Abdoel Hamid mau ditangkap oleh Pemerintah Belanda karena masuk P.K.I. maka dipanggilnya Tgk.Abdoel Hamid.
Sesudah Tgk.Abdoel Hamid tiba, T.Tjhik Moehammad Ali Basjah mengatakan, bahwa Tengku akan ditangkap oleh Pemerintah Belanda karena Tengku sudah menjadi anggota P.K.I.
Untuk menghindari supaya Tengku tidak ditangkap oleh Pemerintah Belanda ada lebih baik Tengku berangkat dengan saya ke Makkah untuk menunaikan Rukun Islam yang Kelima, yang disertai juga oleh 40 orang yang sudah siap-siap untuk berangkat.
Kapal K.P.M. (Koningkelijke Pakkat Vaar Maataschappij) sudah saya charter dan sedang berlabuh ke Kuala Samalanga.
Kalau Tengku setuju harus bersiap-siap dari sekarang karena besok pagi kita berangkat.
Anjuran T.Tjhik Moehammad Ali Basjah diterima baik oleh Tgk.Abdoel Hamid dan besoknya terus berangkat bersama dengan rombongan 40 orang itu.
-7-
-8-
Sesudah menunaikan Rukun Islam ke Lima, Tgk.Abdoel Hamid tidak pulang bersama T.Tjhik Moehammad Ali Basjah, hanya tinggal di Makkah menjadi penampung jama’ah Haji yang baru datang dari Aceh.
Dengan sebab itu ia bergelar Tgk.Sjech Abdoel Hamid.
Selama di Makkah Tgk.Abdoel Hamid memperhatikan perkembangan-perkembangan dan kemajuan Ulama-ulama di Makkah.
Berhubung dengan itu ia mengirim surat ke Aceh dialamatkan kepada Tgk.Hadji Abdoellah Oedjong Rimba, meminta supaya Ulama-ulama di Aceh mengubah cara bergerak untuk mencapai kemajuan, tidak lagi sebagai keadaan sekarang.
Sesudah surat diterima dan diperhatikan oleh T.Hadji Abdoellah Oedjong Rimba dibawa ke Garot untuk diperlihatkan kepada Tgk.Yan Garot yaitu Tgk.Moehammad Amin seorang Ulama tua yang berpengaruh didaerah Pidie.
Tgk.Yan memperhatikan isi dan maksud surat tersebut tak ada sambutanya, karena bersamaan dengan rencana Komunist.
Karena surat itu tak ada sambutan dari Tgk.Yan Garot, Maka Tgk.Moehammad Dawoed Beureu-eh meminta surat itu dari Tgk.H.Abdoellah Oedjong Rimba.
Sesudah diperhatikan dan ditelaah, Tgk.Moehammad Dawoed Beureu-eh bermaksud akan membawa surat itu untuk diperlihatkan kepada Tgk.Hoesin Poelo Pandjoe, seorang Ulama yang berpengaruh didaerah Poelo Pandjoe.
Tgk.Moehammad Dawoed Beureu-eh mengirim utusan untuk menjumpai Tgk.Hoesin Poelo Pandjoe Landjoe sambil mengirim pesan, bahwa beliau akan berbuka puasa di Masjid Poelo Pandjou, dengan sebab itu beliau miminta supaya segala Ulama-ulama didaerah Poelo Panjdjoe turut berbuka puasa di Masjid Poelo Pandjoe karena pada hari tersebut adalah tanggal 1 bulan Ramadhan tahun itu.
Tgk.Moehammad Dawoed Beureu-eh berangkat ke Poelo Pandjoe berbuka puasa dengan Ulama-ulama yang hadir.
Sesudah shalat tarawih, surat yang dikirim oleh Tgk.Abdoel Hamid di Mekkah diperlihatkan kepada Ulama-ulama tersebut.
Sesudah dibaca dan diperhatikan isi dan maksud surat tersebut, Ulama yang hadir menerima baik dan menjujung gagasan yang dikemukan oleh Tgk.Abdoel Hamid.
Besoknya surat itu dibawa kembali oleh Tgk.Moehammad Dawoed Beureu-eh diserahkan kepada Tgk.Yan Garot, sambil memberi penjelasan-penjelasan dari Ulama-Ulama di Poelo Pandjoe sangat setuju sebagai yang dimaksud dan yang dikehendaki oleh Tgk.Abdoel Hamid.
-8-
-9-
Beberapa orang Ulee Balang sudah mengetahui dan sudah memberi persetujuannya, terutama :
1. T. Pakeh Mahmoed
2. T. Bentara Pineueng
3. T. Moeda Dalam
4. T. Ahmad Aree
5. T. Tjhik Peusangan
Wakil-wakil Tuanku Raja Keumala yang dikirim untuk menyertai permusyawaratan itu terdiri dari :
1. Tgk. H. Ahmad Hasballah Indrapuri.
2. Tgk. Sjech Ibrahim
3. Dan lain-lain.
Pada hari dan tanggal yang telah ditentukan, seluruh Ulama-Ulama yang dihubungi dan diundang turut hadir semua.
Dalam musyawarah itu surat yang dikirim oleh Tgk. Abdoel Hamid di Makkah dirumuskan bersama-sama.
Semua memberi pendapat dan menyetujui apa yang dianjurkan.
Keputusan musyawarah Ulama-Ulama yang berlangsung di Garot pada tahun 1928 Membentuk Djam’ijatuddijah dengan gagasanya mendirikan sekolah-sekolah yang akan diajarkan Ilmu Agama dan Ilmu Umum.
Djam’ijatuddijah yang terbentuk di Garot itu mulai membuka sekolahnya di Peukan Pidie pada sebuah gedung pendidikan yang terbuat dari batu.
Kemudian di pindahkan ke Blang Paseh suatu tempat yang terletak di sebelah Timur Kota Sigli.
Masdjid,Gedung Sekolah dan Asrama-asrama dibangun diatas sebidang tanah yang dihadiahkan oleh Tgk. Bentara Pineueng Zelfbestuurder Landchap Pineung. Selain dari tanah kebun itu dihadiahkan satu neuheun (Tebat Ikan).
Rumah pendidikan itu dinamai Madrasah Adabijah.
Murid yang diterima terdiri dari.
1. Lulusan Gouvernement Inlandsche School
2. VolksSchool
3. Dari Dayah-dayah.
-9-
-10-
Tgk. di Yan Garot sesudah mendengar penjelasan-penjelasan dari Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh, menyatakan bahwa beliau pun setuju sebagai yang dimaksud.
Berhubung dengan itu Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh mengemukakan pendapat bahwa untuk menlanjutkan dan melaksanakan anjuran Tgk. Abdoel Hamid lebih baik diadakan permusyawaratan dengan Ulama-Ulama disekitar Pidie ini dan Ulama-Ulama didaerah Aceh seluruhnya.
Untuk itu memerlukan persiapan-persiapan, beras dan lauk pauk serta lain-lain yang dirasa perlu untuk menyambut Ulama-Ulama tersebut.
Selain dari itu untuk menyemarakkan itu nanti ada lebih baik kita hadirkan Tuanku Raja Keumala di Kota Raja serta kawan-kawan beliau dan harus ada orang untuk menjemput beliau.
Untuk menjemput Tuanku Raja Keumala pun jatuh kepada Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh juga.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh pergi ke Kota Raja langsung ketempat peristirahatan Tuanku Raja Keumala di Pelangkahan.
Kebetulan Tuanku Raja Keumala pada waktu itu dalam keadaan kurang sehat menurut keterangan orang yang menjaga Tuanku Raja Keumala dan merawat beliau.
Dengan sebab demikian Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh meminta supaya menyampaikan salamnya kepada Tuanku Raja Keumala.
Mendengar nama Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh, Tuanku Raja Keumala meminta supaya membawa beliau keruang tamu untuk bertemu dengan Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh.
Dalam pertemuan itu Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh menyampaikan salam dari Ulama-Ulama Pidie sambil mengharapkan kesudian Tuanku Raja Keumala untuk hadir dalam suatu permusyawaratan Ulama-Ulama yang akan diadakan di Garot dalam waktu yang singkat.
Tuanku Raja Keumala mengatakan karena kurang sehat minta maaf tak dapat hadir, sambil menasehati Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh, bahwa pekerjaan yang akan Tuanku hadapi itu sangat berat dan banyak halangan-halangan terutama dari pihak Ulee balang-Ulee Balang.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh memohon, karena Tuanku dalam keadaan kurang sehat supaya memberi wakil Tuanku beberapa orang yang kepercayaan Tuanku.
-11-
-12-
Selesai musyawarah Ulama-Ulama di Garot, Teukoe Oemar Zelfbestuurder Landchap Keumangan di Beureunoen melapor pada Assistent Resident di Sigli bahwa Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh membuat rapat di Garot dengan maksud untuk mengusir Belanda dari Aceh.
Berdasarkan kepada laporan itu, Assistent Resident Sigli memanggil Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh ke kantornya di Sigli.
Assistent Resident bertanya :
Apa benar Tuanku ada buat rapat di Garot? Dan apa maksudnya?.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh :
Benar Ulama-Ulama ada mengadakan rapat di Garot, yang dihadiri oleh UleeBalang-UleeBalang dan Angkoe Aboe Bakar School Opziener yang menjadi Sekretaris dalam musyawarah itu untuk mengambil keputusan.
Assistent Resident :
Kami menerima laporan, dalam rapat itu diputuskan untuk mengusir Belanda di Aceh.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh:
Dalam musyawarah itu Ulama-Ulama memutuskan untuk mendirikan sekolah-sekolah dan memperdalam pengajaran Agama dan pengajaran Umum, dengan tidak meninggalkan sekolah-sekolah Pemerintahan malahan murid yang sudah tamat pada sekolah Pemerintah diterima di sekolah tersebut.
Hal ini dapat Tuan Assistent Resident tanya pada Aboe Bakar School Opziener.
Madrasah Adabijah Blang Paseh Sigli sangat maju, banyak murid-murid dari seluruh Aceh datang belajar di Madrasah tersebut. Untuk melanjutkan dan menyambung pelajaran di Madrasah Adabijah Blang Paseh, di Bireuen dibuka Sekolah Normal.
Dari bekas muri-murid Sekolah Normal inilah dalam masa Merdeka menjabat-jabatan penting seperti Bupati, Wedana, Camat, Panglima atau Komandan-Komandan Tentara.
Sepuluh Tahun.......
-13-
-13-
Sepuluh tahun kemudian sesudah terbentuk Djam’itatuddinijah pada tahun 1928, terbentuk PERSATUAN ULAMA SELURUH ACEH disingkatkan POESA di Matang Geulumpang Dua Peusangan Aceh Utara dengan Ketua pengurus Besarnya yang pertama Tgk. Abdoerrahman Meunasah Meutjap, yaitu pada tanggal 12 hari bulan rabi’ul awal 1358 bertepatan dengan tahun 1938.
Karena Tuanku Abdoerrahman merasa berat memikul jabatan Ketua Pengurus Besar POESA, kemudian jabatan itu dikembalikan kepada Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh, pada tahun 1939 diadakan Konggres POESA yang pertama bertempatan di KOTA SAN Sigli.
Dalam Konggres itu tersusun anggota-anggota Pengurus Besarnya.
Untuk memegang administrasi diangkat T.M.Amin Sanggeue menjadi Sekretaris Besarnya.
Sesudah Konggres POESA yang pertama itu, seluruh Aceh terbentuk Cabang-cabang dan Ranting-ranting POESA dan terbentuk pula PEUMUDA POESA di Aloe Ie Mirah Idi Rayeek dengan Ketua Pengurus Besarnya Tgk. Amir Hoesin Al Moedjahid.
Cabang-cabang dan Ranting Peumuda Poesa pun terbentuk seluruh Aceh.
Dengan demikian seluruh masyarakat dalam wilayah Aceh sudah menjadi anggota POESA dan PEUMUDA POESA.
Dengan terbentuknya Djam’ijatuddinijah, maka seluruh Aceh didirikan sekolah-sekolah dengan nama Sekolah Rendah Islam dipendekkan S.R.I.
S.R.I belum ada diseluruh Indonesia, baru ketika Indonesia ini Merdeka di Proklamirkan oleh Soekarna-Hatta, S.R.I. dibawa ke Pusat Negara diubah namanya menjadi M.I.N. kependekkan dari Madrasah Ibtidaijah Negeri.
Pada tahun 1940 terjadi Perang Dunia Kedua yang disponsori oleh HITLER di Eropa, oleh Jepang di Asia.
Negari Belanda sudah dicaplok oleh HITLER, Pemerintahan Belanda terpaksa pindah ke Negeri Inggris.
Belanda melancarkan Pemerintahannya di Negeri Inggris untuk Hindia Timur (Oost Indie) dengan Ibo Kotanya BATAVIA, sekarang disebut JAKARTA dan ke West Indie atau Hindia Barat di Suriname dengan Ibu Kotanya PARAMARIBO di Amerika Tengah.
Pemerintahan Belanda di Aceh..........
-14-
-14-
Pemerintahan Belanda di Aceh sangat kejam, banyak rakyat Aceh yang dibunuh dianiaya.
Jepang telah melebarkan sayapnya, bala tentaranya sudah ada di Singapoera, yang dikepalai oleh Panglima FUJIWARA KIKANG. Singapoera di ubah namanya oleh JEPANG menjadi SYOHANTO.
Untuk menghindarkan kekejaman Belanda di Aceh, Pengurus Besar POESA mengirim dua orang utusannya ke Singapoera menjemput Bala Tentara Jepang datang ke Aceh, yaitu :
1. Sayeed Aboe Bakar dari Aceh Besar.
2. Tgk. Abdoel Hamid (Ajah Hamid) di Aceh Utara.
Kedua orang utusan POESA diterima baik oleh Jepang, sambil bertanya dimana jalan mendarat ke Aceh.
Oleh kedua utusan POESA menunjukkan jalan mendarat ke Aceh,
yaitu:
1. di Koeala Boegak Peureulak
2. di Oedjong Radja (Oelee Kareueng) Tamboe
3. di Kroeng Radja Aceh Besar.
Panglima Tentara Jepang menganjurkan kepada kedua utusan POESA itu bahwa ketika menyambut kedatangan Bala Tentara Jepang, oleh orang Aceh harus memasang letter F diatas kain merah disematkan pada lengan baju sebelah kiri.
A. Hasjmij menamakan letter F itu “FADJAR” (ini menurut A. Hasjmij sendiri).
Dengan sebab Jepang masuk ke Aceh pada tanggal 13 Maret 1942, Belanda yang berada di Aceh patah semangatnya.
Assistent Resident di Sigli dan Controleur di Seulimum di bunuh oleh rakyat dimasing-masing tempat itu.
Dipersipangan jalan dari Beureunoen ke Lam Meulo terjadi pertempuran Belanda dengan Jepang.
Belanda lari terbirit-birit.
Belanda menginjak Negeri Aceh dan berkuasa sejak tanggal 4 April 1873 sampai dengan tanggal 13 Maret 1942, lamanya 28 tahun 11 bulan 9 hari, tetapi tidak pernah aman, karena beberapa tempat di Aceh terjadi pertempuran secara kecil-kecilan.
Untuk menguatkan pertahanannya Jepang membuat lapangan terbang :
1. di Blang Peutek Gaki Seulawah
2. di Tamboe Aceh Utara.
Untuk mengerjakkan..........
-15-
-15-
Untuk mengerjakkan lapangan terbang itu Jepang memakai tenaga rakyat Aceh, sedang Belanda ketika membuat membuat Jalan Kereta Api dan Jalan Raja (B.O.W.) dipakai tenaga Tionghua, tidak berani Belanda memakai tenaga rakyat Aceh, karena rakyat Aceh bermusuhan dengan Belanda.
Orang yang berkerja di Lapangan Terbang Blang Peutek banyak korban karena penyakit malaria.
POESA menjemput POESA datang ke Aceh untuk mengusir Belanda yang disangka sangat kejam, tetapi kenyataannya Jepang lebih kejam lagi dari Belanda.
Karena Jepang sudah berkuasa di Aceh, susunan pemerintahan berubah menurut yang ditetapkan oleh Jepang sendiri. Landchap dimasa Belanda diubah menjadi SUN, kepala pemerintahan disebut SUNCO, Kewedanan atau Onderafdeeling diubah menjadi GUN, kepala pemerintahan disebut SUNCO.
Afdeeling diubah menjadi BUN, kepala pemerintahan di sebut BUNCO dan Residentnya di sedut COKANG.
Selama 3¬1/2 tahun Jepang berkuasa di Aceh, banyak orang Aceh yang dibunuh Jepang, oleh sebab itu terjadi pertempuran 2 kali di Aceh :
1. di Bayu Aceh Utara dipimpin oleh Tgk. Abdoel Djalil
2. di Lheue Djeunieb Aceh Utara.
Dalam pertempuran kedua tempat itu banyak orang yang dibunuh, demikian juga Jepang banyak yang mati dipancung sama orang Aceh.
Tahun 1945 Sekutu menjatuhkan BOM ATOM di HIROSHIMA, Jepang menyebabkan Kaisar Jepang HIROSHITO patah semangatnya, memerintahkan kepada Bala Tentara Jepang di luar Negeri menghentikan peperangan dengan Sekutu dan kembali ke Jepang.
Suatu bangsa yang demikian kejam dan ganas menjadi bangsa yang sangat penakut dan pengecut.
Tanggal 17 Agustus 1945 Soekarna-Hatta memproklamirkan Indonesia Merdeka.
Jepang kembali kenegerinya dengan tangan kosong, tidak membawa pulang senjata, karena seluruh senjatanya ditinggalkan untuk orang Aceh, menjadi pertahan Aceh dari dijajah Belanda kembali, karena Belanda pada waktu itu sudah berada di Medan, membonceng pada Sekutu.
Kekuasaan yang diberikan oleh Belanda kepada UleeBalang-UleeBalang.
-16-
-16-
Kekuasaan yang duberikan oleh Belanda kepada UleeBalang-UleeBalang berakhir pada bulan September 1945.
Oleh sebab itu maka Teukoe Oemar UleeBalang Keumangan memanggil UleeBalang-UleeBalang dalam daerah Pidie untuk datang ke Beureunoen karena akan diadakan suatu permusyawaratan dengan UleeBalang-UleeBalang tersebut.
Teukoe Oemar Keumangan bertanya pada UleeBalang-UleeBalang :
Kelana UleeBalang-UleeBalang sudah diturunkan oleh POESA apa ada malu?
Kalau ada malu bagaimana cara meningkatkannya?
Semua diam.
Kata Teukoe Oemar, tak ada jalan lain hanya untuk perang, maukah UleeBalang-UleeBalang berperang?
Semua menjawab “Mau”.
Dengan sebab itu maka Teukoe Oemar Keumangan mengangkat :
1. T. Daod Tjoembok menjadi Panglima Perang
2. T. Laksamana Oemar Djong diangkat menjadi Kepala Perlengkapan, menyediakan segala kebutuhan-kebutuhan perang.
Sesudah Teukoe Oemar Keumangan mengangkat T.Doed Djoembok menjadi Panglima Perang, maka Teukoe Doed Djoembok membentuk 3 pasukan tentaranya:
1. Pasukan Tjap Saoh
2. Pasukan Tjap Toembak
3. Pasukan Tjap Peudeueng.
Kepada tiap-tiap pasukan itu ditentukan tugas masing-masing. Ketika pasukan itu menjalankan tugasnya masing-masing, maka terjadilah perlawanan dari rakyat karena tidak sanggup manahan ancaman-ancaman dari pasukan itu.
Peperangan UleeBalang-UleeBalang dengan rakyat yang terjadi pada penghabisan tahun 1945 berakhir pada tanggal 9 Januari 1946, dinamai Revolution Sosial.
Sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu telah pernah dijanjikan oleh anak-anak kecil yang main kuda kepang diwaktu malam,
Denden poela pisang
Bambang poela pade
Teukoe Tjoembok laga perang
UleeBalang habeh matee.
Pada tanggal 15 Oktober 1945 Soekarno pertama kali..........
-17-
-17-
Pada tanggal 15 Oktober 1945 Soekarno pertama kali datang ke Aceh, Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh berada dikampungnya (Oesi), diundang ke Kota Raja untuk berjumpa dengan Soekarno.
Soekarno meminta kepada Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh: “Kang” pertahanan Aceh ini harta sebesar payung, ini menjadi daerah modal.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh bertanya: Atas dasar apa kami pertahankan ?
Kalau atas dasar mempertahan Negara saja, kami tidak bersedia kalau bukan atas dasar Islam.
Soekarno menjawab : Saya sebagai Presiden dan beragama Islam, saya akan usahakan agar Indonesia ini menjadi Negara Islam sekurang-kurangnya Aceh.
Mendengar bicara Soekarno demikian, Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh menyerahkan secarik kertas supaya ditulis apa yang dibicarakan itu.
Soekarno mengatakan : “Sia-sia saya menjadi Presiden, saya bicara dengan seorang Ulama tiada didengarnya” melainkan apa yang saya bicara itu harus saya tulis.
Soekarno menangis, menyebabkan bajunya basah kuyub dengan air mata.
Melihat Soekarno menangis, Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh mengatakan :
Jangan menangis lagi, saya akan musyawarah dengan Ulama-Ulama dan orang-orang Besar yang ada sekarang disini di Masdjid Baiturrahman.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh bersama dengan Tuanku Mahmoed dan T.Njak Arif pergi ke Masdjid Baiturrahman.
1. Tgk. Hadji Ahmad Hasballah Indrapuri
2. Tgk. Hadji Hasan Kroeng Kale
3. Tgk. Hadji moehammad Lam Jabat
4. Dan lain-lain.
Kepada Ulama-Ulama yan hadir di Masdjid Baiturrahman, Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh menyampaikan apa yang diminta oleh Soekarno.
Sesudah maksud Soekarno dirumuskan bersama di Masdjid Baiturrahman Ulama-Ulama mengambil kesimpulan bahwa berperang dengan Belanda mempertahankan Agama dan Tanah Air hukumnya WAJIB.
Keputusan ini harus dikeluarkan dalam satu SERUAN dikirim keseluruh Aceh untuk dimaklumi dan disampaikan juga kepada Soekarno.
Seruan itu .......
-18-
-18-
Seruan itu ditanda tangani oleh :
1. Tgk. Hadji Ahmad Hasballah Indrapuri
2. Tgk. Hadji Hasan Kroeng Kale
3. Tgk. Hadji moehammad Lam Jabat
4. Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh
5. Tuanku Mahmoed
6. T. Njak Arif.
Pada permulaan tahun 1946 Pemuda-pemuda Aceh yang terdiri dari :
1. Barisan Moedjahiddin
2. Barisan Pesindo
3. Barisan Paya Bakong
4. Barisan API
Dikirim ke Medan Area di Sumatera Timur yang berpusat di Binjai.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh mengusahakan bahan-bahan makanan yaitu beras, lauk pauk, terdiri dari ikan kering, dendeng dan lain-lain serta kue-kue yang diminta pada Wanita-wanita, dikirim ke Binjai dengan Kereta Api Aceh Tram sampai ke Besitang, dari Besitang diangkut dengan Deli Spoor Weg Waatschappaij.
Tahun 1946 Soekarno datang kedua kalinya ke Aceh.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh bertanya : kemana akan dibawa rakyat Aceh.
Soekarno menjawab : “Kepada Islam”
Soekarno kembali ke Jakarta dengan jalan darat dari Kota Raja ke Medan diiringi oleh Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh. Ditempat-tempat yang dirasakan perlu Soekarno mengadakan rapat umum, di Kota Asan Sigli, di Masdjid Geudong Bireuen dan di Tjot Gapoe serta di daerah-daerah lain di Aceh Utara dan Aceh Timoer.
Wakil Panglima Tertinggi Drs. Moehammad Hatta dengan suratnya tanggal 26 Agustus 1947 No. 3/BPKU/47 memutuskan Aceh menjadi Daerah Militer, Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh menjadi Gubernur Militernya.
Keputusan Wakil Presiden Drs. Moehammad Hatta dengan suratnya tanggal 3 April 1948 No.57/WKP/SUM/48 diberi pangkat Jenderal Mayor Titulair.
Kedatangan Soekarno yang ketiga kalinya ke aceh bersama dengan kawanya 25 orang dengan pakaian compang-camping, ketika itu Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh sudah menjadi Guberbur Militer.
Soekarno mengatakan pada Gubernur Militer.......
-19-
-19-
Soekarno mengatakan pada Gubernur Militer, bahwa ditiap-tiap daerah sudah beli 2 buah kapal terbang, kecuali Aceh yang belum beli kapal terbang.
Gubernur Militer bertanya kepada Soekarno: “Berapa harga sebuah kapal terbang?
Jawab Soekarno : 2 Kg emas murni.
Guberur Militer memerintahkan kepada pemimpin GASIDA dan Pegawai-pegawai Gubernur Militer pergi kepasar aceh untuk meminta beli emas dari saudagar-saudagar emas yang ada di Peukan Aceh, sambil menyerahkan kwitansi tanda penerimaan emas kepada saudagar-saudagar tersebut.
Emas yang diterima dari saudagar-saudagar itu dijadikan emas murni seberat 2 kg.
Emas itu diserahkan kepada Gubernur Militer, lalu oleh Gubernur Militer menyerahkan kepada Soekarno.
Soekarno memberikan tanda penerimaan emas itu ditulis atas secarik kertas kemudian diserahkan kepada Gubernur Militer.Sesedudah Soekarno menerima emas itu dari Gubernur Militer, kemudian Soekarno meminta supaya rakyat mengetahui Pemerintahan yang dinamai Obligasi untuk membeli kapal terbang kedua .
Gubernur Militer menyampaikan maksud Soekarno itu kepada pemimpin-pemimpin rakyat seluruh Aceh sambil meminta supaya masyarakat Aceh bersedia Mengutangi Pemerintah untuk beli kapal terbang kedua. Obligasi itu akan dibayar.
Karena masyarakat Aceh sangat cinta bernegara, maka obligasi yang diminta itu diberi oleh masyarakat Aceh, dengan menjual apa saja yang ada, baik emas perhiasan isterinya, sawah ladang atau kebun dan hewan peliaraannya dijual, harganya diserahkan kepada Gubernur Militer.
Sesudah obligasi terkumpulkan beberapa puluh juta rupiah, Gubernur Militer memberi tahukan kepada Presiden.
Oleh Presiden dikirimnya seorang wakilnya untuk mengambil obligasi yang sudah terkumpulkan itu.
Obligasi yang diserahkan oleh masyarakat Aceh dengan perantara Kepala Negerinya masing-masing waktu itu.
Oleh Kepala Negeri memberikan tanda penerimaan.
Obligasi itu sampai sekarang belum dibayar oleh Pemerintah, sedang kwitansi pun kebanyakan sudah hilang/hancur karena sudah sedemikian lama, tetapi ada juga masyarakat yang masing menyimpan kwitansi itu.
Kapal kedua yang dijanjikan itu sampai sekarang belum tampak, sedang orang yang berjanji pun sudah tidak ada lagi, Sudah meninggal dunia.
Tahun 1948.........
-20-
-21-
Tahun 1948 Kunjungan Soekarno yang ke empat kalinya ke Aceh mengatakan kepada Gubernur Militer bahwa seluruh daerah sudah tearbentuk T.N.I.(Tentara Nasional Indonesia) yang belum terbentuk hanya di Aceh.
Gubernur Militer mendengar teguran Soekarno demikian rupa, lalu dibentuknya panitia pembentukkan T.N.I yang diketuai oleh Tgk. Abdoel Wahab Seulimum Kepala Jabatan Agama Daerah Aceh, dengan dibantu oleh Danubroto Sekretaris Gubernur Militer dan seorang Pegawai Gubernur Militer yang dipercayainya.
T.N.I. yang dibentuk itu terdiri dari :
1. Barisan Moedjahidin
2. Barisan Pesindo
3. Barisan Paya Bakong
4. Barisan API
Pembentukan T.N.I. itu berjalan lancar, tak ada terjadi persoalan apa-apa.
Selama Aceh berperang melawan Belanda dalam agresi kedua untuk mempertahankan Indonesia dari dijajah kembali oleh Belanda, berkat kerajinan Aceh berjihad. Belanda belum dapat mengalahkan Aceh sampai pada tahun 1949.
Pada tahun 1949 Pemuka-pemuka rakyat Aceh mengajukan permintaan kepada Gubernur Militer, selagi kita memegang tampuk kekuasaan di Aceh, ada baiknya kita proklamirkan Negara Islam Aceh.
Gubernur Militer menjawab : kita berperang ini bukan untuk mempertahankan Aceh, hanya kita pertahankan Republik Indoensia.
Kalau kita Proklamirkan Negara Islam Aceh, Belanda tetap menguasai Indonesia, kita disebut orang yang tidak setia kawan.
Kita belum mempunyai hubungan dengan dunia luar, tak ada tempat untuk kita minta bantuan bila diserang oleh Belanda yang mempunyai senjata ampuh.
Soekarno pernah minta pada Gubernur Militer supaya Divisi X Sumatera (
KODAM I) dibubarkan dijadikan Bregader Besar tunduk ke pusat.
Gubernur Militer pergi ke Jakarta meminta pada Presiden supaya KODAM I jangan dijadikan Brigader Besar, karena KODAM Itu adalah Tentara Negara yang sebenarnya, tidak bercampur dengan ide yang lain.
Ketika Gubernur Militer........
-21-
-21-
Ketika Gubernur Militer pergi ke Jakarta, Wakil Gubernur Militer Kolonel Hoesin Joesoef menerimaan anjuran tersebut, sehingga Batalyon-Batalyon KODAM I dikirim keluar daerah yaitu ke Sulawesi dan Maluku.
Selama Agresi Belanda yang pertama dan kedua biasa terjadi perundingan antara Indonesia dengan Belanda, yaitu :
1. Tahun 1947 Perundingan Linggarjati
2. Tahun 1948 Perundingan Reinville
3. Tahun 1949 Perundingan Meja Budar di Negeri Belanda.
Perundingan tahun 1947 dan tahun 1948 tidak diperoleh keputusan suatu apa pun.
Dalam Agresi Belanda kedua, Soekarno bersama pemuka-pemukanya Republik Indonesia lainya ditangkap oleh Belanda diasingkan ke Pulau Bangka.
Pada tahun 1949 terjadi perundingan kembali antara Belanda dengan Indonesia di Den Hag Negeri Belanda.
Untuk menghadiri perundingan itu, Wakil Presiden Moehammad Hatta membentuk delegasi yang diketuai oleh Moehammad Hatta sendiri dengan anggota-anggotanya diminta pada tiap-tiap daerah.
Pada Gubernur Militer Aceh diminta seorang anggota delegasi sebagai wakil dari Negara Aceh.
Juru bicara di pihak Indonesia Mr. Moehammad Roem, sedang juru bicara di pihak Belanda Mr. Van Royen.
Perundingan Indonesia-Belanda itu di adili oleh Hakim Internasional yang terdiri dari beberapa Negara, baik Amerika, Eropa dan lain-lain.
Dalam perundingan itu masing-masing pihak mengeluarkan pendapat untuk diperhitungankan oleh Hakim Internasional.
Dipenghujung bulan Desember 1949 Belanda mengemukukan, bahwa Indonesia adalah haknya, karena bila kami masuk ke Indonesia, rakyat Indonesia menerima kami dengan tangan terbuka, tidak memberi perlawanan.
Dalam waktu istirahat T.Tjhik Moehammad Dawoed Sjah anggota delegasi Indonesia yang mewakili Aceh mengeluarkan pendapat kepada Ketua Delegasi dan seluruh anggota-anggotanya.
T.Tjhik Moehammad Dawoed Sjah memberi pendapat bahwa apa yang dikatakan oleh Belanda benar tak ada orang yang membatalkannya, karena Belanda sudah menguasai Indonesia selain dari Aceh sejak abad ke XVII.
Tiap-tiap daerah.........
-22-
-22-
Tiap-tiap daerah di Indonesia sudah ditanam kaki tangannya yang disebut NICA (Nederlandsch Indie Civiel Administration), demikian di Aceh ada ditanam NICAnya,tetapi sudah dibasmi oleh rakyat Aceh ketika Revolution Tjoembok di penghujung tahun 1945.
Tanggal 9 Januari 1946 Tjoembok jatuh.
Kita sedang berunding disini orang Aceh sedang berperang di Medan Area melawan Belanda mempertahankan Indonesia bukan mempertahankan Aceh.
Mungkin sampai sekarang dimasa kiat sedang berunding ini Belanda belum lagi dapat menginjak kakinya keatas bumi Aceh walau setapak pun, ini fakta.
Untuk membenarkan apa yang terjadi di Aceh dengan Belanda Hakim Internasional boleh menyelidikinya.
Demikian pendapat atau pemandangan yang diberikan atau di kemukakan oleh Wakil dari Aceh, semoga menjadi bahan untuk juru bicara Indonesia yang akan dikemukakan kepada Hakim Internasional.
Dalam perundingan penghabisan bulan Desember 1949 delegasi Indonesia mengemukakan hal tersebut kepada Hakim Internasional sambil mengharapkan Hakim Internasional mengirim penyelidik ketempat itu, yaitu tempat kejadian peperangan antara Indonesia dengan Belanda.
Apa yang diminta oleh Indonesia diterima baik oleh Hakim Internasional, sambil mengirim penyelidik ketempat kejadian.
Penyelidik berangkat ke indonesia untuk menyelidik apa yang dikemukakan pihak Indoensia.
Hasil penyelidikkan dilaporkan kepada Hakim Internasional, bahwa apa yang dikemukakan oleh pihak Indonesia benar, tak dapat dibantah dan pihak Tentara Belanda belum atau tidak sanggup mengalahkan Aceh.
Mendengar laporan penyelidik demikian rupa, Hakim Internasional memutuskan :
“Bahwa pada ini hari tanggal 29 Desember 1949 perundingan antara Indonesia dengan Belanda berakhir, Negara Indonesia kembali kepada Bangsa Indonesia dan Belanda kembali ke Negerinya” segala sesuatu yang berhubungan dengan Belanda akan diselesaikan kemudian apa yang diminta oleh Soekarno pada Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh telah dapat dipenuhinya yaitu mempertahankan Aceh hatta sebesar payung INI MENJADI DAERAH MODAL, sedang apa yang telah dikatakan oleh Soekarno pada tanggal 15 Oktober 1945 belum ada kenyataan, melainkan menjadi daerah yang ditinggalkan jauh dibelakang.
Selama agresi Belanda yang pertama dan kedua......
-23-
-23-
Selama agresi Belanda yang pertama dan kedua Soekarno bersama dengan pembesar-pembesar Republik Indonesia ditangkap Belanda diasingkan ke Pulau Bangka.
Baru pada bulan desember 1949 dibebaskan sesudah selesai perundingan antara Indonesia dengan Belanda.
Sebelum Soekarno dan Pembesar-pembesar lainnya ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka, sudah dibentuk Kepala Pemerintah Darurat Mr. Sjafroeddin Prawira Negara Wakil Perdana Menteri menjadi kepala pemerintahan darurat.
Kepala pemerintahan darurat berangkat ke sumatera dan menetap di Bukit Tinggi Sumatera Barat kemudian pindah ke Aceh.
Ketika kepala pemerintahan Darurat sudah menetap di Aceh dan memperhatikan keadaan sudah sedemikian rupa, dengan keputusan No. 8/Drc/WKPM/1949 dibentuk Propinsi Aceh yang pertama, Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh menjadi Gubernur Aceh yang pertama.
Pembentukan Propinsi Aceh dengan Gubernurnya yang pertama Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh, ada orang Aceh yang tinggal di Djakarta tidak menyukai pembentukan Propinsi Aceh dengan Gubernurnya Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh, antara lain :
1. Sayeed Ali cs
2. T.T. Hanafiah
3. B.K.R.
Hal ini disampaikan kepada Presiden yang baru kembali dari pengasingannya di Pulau Bangka.
Protes yang disampaikan oleh mereka yang tersebut diatas diterima baik oleh presiden.
Kemudian presiden mengirim Moehammad Natsir Perdana Menteri Republik Indonesia ke Aceh untuk meredakan pegawai-pegawai Negeri dalam Propinsi Aceh meletakkan jabatannya, karena pegawai-pegawai negeri dalam propinsi Aceh yang terdiri dari bupati, Wedana, camat telah mengirim pernyataan dengan perantaraan Gubernur Aceh, bahwa mereka akan meletakkan jabatannya apabila Propinsi Aceh dihapuskan.
Sampai di Acceh Perdana Menteri minta pada Gubernur Aceh serta seluruh pegawai pemerintahan yang terdiri dari Bupati, Wedana, Camat dan keuchik-keuchik meletakkan jabatannya jangan diteruskan demi memelihara Kabinet Masjoemi.
Perasaan yang demikian disampaikan oleh Perdana Menteri dengan mengeluarkan air mata.
Mendengar dan melihat………
-24-
- 24 –
Mendengar dan melihat hal yang demikian, maka Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh sebagai Gubernur Aceh mengatakan : kalau dengan sebab kami mempertahankan Propinsi Aceh mengakibatkan bubar Kabinet Masjoemi, maka dengan ini kami nyatakan : “Bahwa kami tidak mempertahankan lagi Propinsi Ace”.
Mendengar pernyataan Gubernur demikian rupa, M. Natsir sebagai Perdana Menteri puas hatinya, sambil minta izin untuk kembali ke Djakarta.
Tiga bulan sesudah pernyataan itu dikeluarkan oleh Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh, Kabinet Masjoemi dibubarkan diganti dengan cabinet P.N.I. , Mr. Ali Sastroamidjojo menjadi Perdana Menterinya.
Demikian riwayat propinsi Aceh yang pertama.
Karena propinsi aceh sudah dibubarkan, pegawai-pegawai di pindahkan ke keresidenan, Tgk. Soelaiman Daoed menjadi Resident koordinatornya, ada juga pegawai Propinsi itu yang dipindahkan ke Kantor Djawatan Agama.
Mulai waktu itu keresidenan Aceh dimasukkan dalam propinsi Sumatera Utara, segala keperluan untuk Aceh diminta ke Propinsi Sumatera Utara.
Karena propinsi aceh sudah dibubarkan, Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh bekas Gubernur Aceh kembali kekampungnya di Beureu-Eh.
Tahun 1952 T.N.I mengadakan razia mendatangi rumah-rumah Pemimpin untuk memeriksa dan mencari senjata yang disangka oleh pemerintah ada yang disembunyikan.
T.N.I. masuk kerumah-rmah Pemimpin dengan tidak menanggalkan sepatunya masuk kedalam kamar tempat tidur.
Ketika razia itu banyak pemimpin-pemimpin yang ditangkap dan diasingkan ke Medan dan ketempat-tempat lain diantaranya termasuk peutoea Hoesin Sanggeue dan Ishak Ahmad Nagrhoe Oelim.
Sesudah T.N.I. mengadakan razia Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh pergi ke Djakarta menghadap Soekarno melaporkan keadaan razia di Aceh.
Soekarno mengatakan Negara baru, tentera baru, apa yang dikerjakannya tak dapat dibantah.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh bertanya : kemana mau dibawa rakyat Aceh?
Soekarno menjawab : “kepada suara terbanyak”
Dengan sebab jawaban Soekarno demikian, Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh menyampaikan Aceh mempunyai 3 Sifat :
1. Peminta
-25-
-25-
Aceh mempunyai 3 sifat :
1. Peminta
2. Menunggu
3. Bertindak
Selama Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh menetap dikampung, pada permulaan tahun 1953 mulai membuat :
1. Fundament Masjid Beureunuen
2. membuat irigasi di Beureu-Eh
3. Menggal tali air dalam kecamatan :
1. Moetiara
2. Kembang Tanjong
3. Geulumpang Tiga
4. Simpang Tiga
Pada ketika itu ulama-ulama seluruh Indonesia sudah berada di Medan bermaksud akan mengadakan musyawarah.
Ketika Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh sedang membuat fundament masjid dating seorang ulama dari medan menjemput Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh untuk dibawa ke Medan.
Ketika Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh sudah hadir ketempat musyawarah, baru dibentuk panitia.
Dalam pembentukan panitia itu, dengan suara bulat terpilih Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh menjadi ketua umumnya.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh menolak menjadi ketua umum karena tak sanggup, terutama karena buta huruf tak tahu tulis baca, tetapi penolakan itu tidak diterima.
Ketika membuka rapat, sebelum membicarakan agenda-agenda rapat ketua umum bertanya :
“apa maksud dan tujuan diadakan musyawarah ini?
Ulama-ulama itu memberi jawaban :
Maksud diadakan musyawarah ini, meminta pada pemerintah supaya : Nikah, Fasak, tala, ruju’ dilaksanakan oleh ulama, demikian juga perdamaian dan faraidl dan lain-lain yang berhubungan dengan syari’at islam.
Ketua umum mengatakan : “kalau hanya itu yang akan diminta pada pemerintah, saya tidak bersedia menjadi ketua umumnya, biarlah saya menjadi anggota biasa saja, karena segala yang tersebut itu yang berhubungan dengan syari’at Islam di Aceh dilaksanakan oleh ulama bukan dilaksanakan leh pemerintah.
Oleh sebab itu saya minta supaya oleh seluruh ketua-ketua seksi dan sekretarisnya menyusun konsep, kemudian konsep itu diserahkan kepada saya.
Konsep-konsep yang ………………
-26-
-26-
Konsep-konsep yang disusun oleh ketua seksi dan sekretarisnya diserahkan kepada ketua umum.
Sesudah ditela’ah dan diperhatikan, konsep-konsep itu dikembalikan kepada penyusunnya masing-masing, sambil menganjurkan supaya menulis konsep yang akan dimajukan kepada Pemerintah, yaitu :
“DESTUUR ISLAMIYAH
Belia membaca bebrapa kalimat yang berkenaan dengan Destuur Islamiyah dan menyuruh perbanyak untuk dikirim kepada pemerintah dan seluruh jawatan-jawatan.
Kemudian ketua umum mengajak seluruh ketua-ketua seksi dan sekretarisnya masuk kedalam suatu rapat tertutup itu, apabila usul kita ditolak oleh pemerintah, dengan apa kita pertahankannya?
Seluruhnya diam, tidak memberi jawaban.
Ketua umum mengatakan, tak ada jalan lain untuk mempertahankannya selain dari dengan perang.
Maukah saudara-saudara berperang?
Untuk melepas diri merekan menjawab mau.
Ketua umum bertanya. Siapa mulai menggerakkannya?
Mereka menjawab : dimulai oleh ketua umum, kami akan menyusul dibelakang.
Seluruh yang hadir dalam rapat tertutup itu diba’at oleh ketua umum.
Atas dasar pernyataan Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh pada soekarno, aceh mempunyai 3 sifat dan berhubung dengan hasil rapat ulama-ulama di Medan. Intelegen pemerintah pusat sangat menumpahkan perhatiannya terhadap pemimpin-pemimpin di Aceh, apa lagi Soekarno telah menyetujui PKI bekerja sama dalam Republik Indonesia sehingga terbentuk Kabinet 100.
Berhubung denga itu pengurus besar POESA membentuk 1 Divis Tentera Moedjahidin dengan melatih pemuda-pemuda dan orang dewasa dijalan raya sejak dari perbatasan Aceh sebelah timur ke KeAceh Barat.
Pada permulaan tahun 1953 Wakil Presiden M. Hatta dating ke Aceh yang kedua kali dengan jalan darat dari Medan ke Aceh.
Ketika tentera Moedjahidin…………….
-27-
-27-
Latihan tentara Moedjahidin itu dilihat dan diperhatikan oleh Wakil Presiden.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh waktu itu berada dikampungnya.
Wakil Presiden meminta pada Residen Aceh untuk menghadirkan Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Ehke Koeta Radja berjumpa dengan Wakil Presiden.
Sejak wakil presiden bertemu dengan Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh tak ada pembicaraan yang menyinggung dengan soal politik, hanya bicara-bicara saja sampai larut malam.
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh mengatakan biasanya kalau sudah larut malam sampai jam 11 wakil presiden sudah istirahat, ini sudah jam 12 malam.
Wakil presiden mengatakan : kita duduk dan bicara-bicara saja. Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh mengatakan : kalau pada wakil presiden tak ada bicara apa-apa, pada saya ada yang akan saya bicarakan dengan wakil presiden.
Dalam perjalanan dari medan kemari, mungkin wakil preside nada melihat orang berbaris-baris dijalanan yang terdiri dari orang tua dan anak-anak muda dengan memanggul bamboo runcing.
Wakil presiden mengatakan : memang ada saya lihat yang demikian, apa maksudnya itu ?
Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh memberi jawaban :
Karena Soekarno saya lihat akan membentuk Pemerintahan Komunis maka saya latih satu divisi Tentera Moejahidin Divisi Tgk. Tjhik di Tiro untuk berperang dengan Soekarno.
Hal ini boleh Wakil Presiden sampaikan kepada Soekarno.
Sesudah mendengar penjelasan dari Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh wakil presiden minta izin diri untuk istirahat.
Pernyataan Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh kepada Soekarno pada tahun 1952 bahwa aceh mempunyai 3 sifat tak ada sambutan apa-apa maka Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh sebagai ketua pengurus besar POESA memerintahkan pada sekretarisnya mengirim perintah kepada seluruh anggota-anggota pengurus besar POESA dan PEMOEDA POESA serta segala pengurus cabang-cabang POESA dan PEMOEDA POESA supaya pada tanggal 21 September 1953 harus sudah hijrah ketempat-tempat yang dirasa aman. Jangan ada lagi yang tinggal dikampung.
Ketika seluruh anggota pengurus besar POESA sudah berada di Titeue tepat pada tanggal tersebut Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh memproklamirkan berdirinya Negara Islam di Daerah Aceh sebagai bagian dari Negara Islam yang diproklamirkan oleh Karto Suwirjo di Djawa Barat.
Dengan sebab seluruh……….
-28-
-28-
Dengan sebab seluruh anggota pengurus besar POESA sudah hidjrah, maka pemerintah Indonesia mengharamkan berdirinya POESA dan PEMOEDA POESA di Daerah Atjeh.
Sesudah Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh memproklamirkan berdirinya Negara Islam di Titeue, kemudian beliau dengan rombongannya berangkat ke Keumala untuk tinggal dirumah T. Ben Keumala bekas Zelfbestuurder Keumala.
Pasukan bersenjata yang disebut T.I.I. mempertahankan Garot dari serangan T.N.I.
Hoesin Joesoef sebagai Komandan T.I.I. tinggal di Lampeulo.
Garot dapat direbut oleh T.N.I. pasukan T.I.I. mundur ke Gle Meulinteueng.
Ketika T.I.I. sudah berada di Gle Meulinteueng, T.N.I. menyerang Gle Meulinteueng dengan dibantu oleh T.N.I. yang datang dari Soematera Timoer bersama Komandan Divisinya. Kolonel Simbolon.
Simbolon menyiarkan bahwa dalam tempo 3 hari rombongan pemberontak dapat dihancurkan.
Sebelum gerakan D.I.-T.I.I. dimulai lebih dahulu ketua umum pengurus Besar POESA membuat hubungan dengan Hasan Saleh. Sebagai Komandan Batalyon T.N.I. yang dikirim oleh Hoesein Joesoef ke Soelawesi pada tahun 1949. supaya meninggalkan tugasnya. Menggabungkan pasukannya dengan gerakan yang akan digerakkan pada ketika yang sudah ditentukan.
Anjuran pengurus besar POESA diterima baik oleh Hasan Saleh menyebabkan ia meninggalkan tugasnya menggabungkan diri dengan gerakan Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh.
Ketika rombongan Hasan Saleh sudah berada di Joeli Bireuen, ketua Pengurus Besar POESA memerintahkan Sekretarisnya menyongsong kedatangan Hasan Saleh sambil menyampaikan salam dari ketua umum Pengurus Besar POESA.
Dalamperjalanan kembali ke Pidie, tiba di Meureudoe terjadi vuur kontak dengan T.N.I. , tetapi dapat diselesaikan dengan baik.
Pasukan T.N.I. tidak lagi mempertahankan secara frontal tetapi berubah menjadi gerilya.
Rombongan Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh meninggalkan Keumala, pindah kemudian ke Tangse, tinggal di Pasang Gerahan Tangse.
Kemudian dari Tangse berangkat ke Geumpang dengan rombongan sebanyak 40 orang, terdiri dari orang tua-tua, pemuda-pemuda dan 4 orang anak-anak.
Dari Geumpang berangkat…………….
-29-
-29-
Dari Geumpang berangkat kesuatu tempat dalam gunung, tinggal pada suatu gua bernama Sarah Panah.
Perbekalan yang dibawa hanya 40 bambu beras.
Rombongan orang tua-tua yang terdiri dari Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh, Tgk. Haji Ahmad Hasballah Indrapuri serta orang tua-tua lainnya masuk kedalam gua untuk berehalwat.
Karena perbekalan sudah habis, rombongan keluar dari Sarah Panah tinggal pada suatu tempat di Geumpang.
Rombongan sebanyak 40 orang itu dibagi atas 2 kelompok, yang terdiri dari orang rua-tua dan anak-anak 20 orang, yang 20 orang lagi terdiri dari pemuda-pemuda meninggalkan Geumpang turun menuju kedaerah Me Tareuem, melalui Gunung Singgah Mata Tangse.
Di Me Tareuem tinggal dalam sepetak kebun dinamai Loebok kepunyaan Peutua Hoesin Sanggeue.
Yang menjadi kepala rombongan ke Me Tareuem ialah Hasan Ali.
Sesudah beberapa lama rombongan Hasan Ali di Loebok kemudian di serang oleh T.N.I.
Dalam pertempuran itu, pihak pendiri Negara Islam dipertahankan oleh Gam Manjak dengan satu bren gun.
Seorang dari pasukan Gam Manjak syahid, yaitu anggota kesehatan dan yang lain mundur kedalam hutan didaerah Me Tareuem.
Pada tanggal 10 Juni 1954, Hasan Ali bersama dengan beberapa orang anggotanya membentuk susunan Pemerintahan di Aceh, yang disebut Komandemen, terdiri dari :
1. Komandemen Wilayah
2. Komandemen Kabupaten
3. Sub Komandemen, yang terdiri dari gabungan beberapa kecamatan.
4. Komandemen kecamatan
Susunan pemerintahan berbentuk Komandemen itu dikirim kepada pucuk pimpinan (Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh) untuk disahkan, kmeudian dikirim ketiap-tiap kabupaten dan kecamatan untuk dijalankan.
Rombongan Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh di Geumpang kembali kedaerah Bandar Baroe, demikian juga rombongan Hasan Ali bersatu kembali dengan rombongan Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh pada suatu tempat dinamai Baital Djoeloed.
Sesudah beberapa lama menjalankan pemerintahan secara Komandemen, kemudian timbul fikiran untk mengadakan kongres, dengan memilih tempat dimana yang dirasa aman dan strategis.
Selama di Baital Djoelod……………
-30-
-30-
Selama di Baital Djoeloed banyak didatangi oleh Pemimpin-pemimpin seluruh Aceh. Kepada pemimpin-pemimpin itu disampaikan maksudnya, sambil meminta ditunjukkan dimana yang dirasa aman untuk mengadakan kongres.
Oleh pemimpin dari Aceh Utara menunjukkan tempat, yaitu didaerah Batee Koereng Kecamatan Peudada.
Seluruh pemimpin-pemimpin diseluruh Aceh diundnag untuk menghadiri kongres tersebut.
Pada tanggal 23 September 1955 diadakan kongres di Batee Koereng.
Dalam kongres itu diputuskan antara lain :
1. Membentuk Majlis Syura yang diketahui oleh Tgk. Amir Hoesin al Moedjahid.
2. Membentuk Kabinet pertama, yang terdiri dari :
Perdana Menteri merangkap Menteri Dalam Negeri Hasan Ali.
Menteri keuangan/Kesehatan T. A. Hasan
Menteri Pertahanan/Keamanan Kolonel Hoesin Joesoef
Menteri Ekonomi T. M. Amin
Menteri Kehakiman Tgk. Zainal Abidin Moehammad
Menteri Pendidikan Tgk. M. Ali Kasim
Menteri Penerangan A. G. Moetiara
Menteri Perhubungan Tgk. Moehammad Joesoef Hasjim
Menteri Sosial Tgk. Haroen B.E.
3. Membentuk susunan Pemerintahan dan ketentuan sebagai berikut :
a. Susunan pemerintahan :
1. Kabupaten Pidie
2. kabupaten Aceh Utara
3. kabupaten Aceh Timur
4. Kabupaten Aceh Barat
5. Kabupaten Aceh Tengah
6. Kabupaten Aceh BEsar
b. Susunan Ketenteraan :
1. Resimen I Gadjah Poetih Komandannya Ibrahim Saleh
2. Resimen II Samoedra Komandannya Hadji Ibrahim
3. Resimen III/Shalahoeddin Komandannya Gazali Idris.
4. Resimen IV/Kawai XVI komandannya Tgk. Hasan Hanafiah
5. Resimen V Laoet Tawar komandannya Tgk. Iljas Leube
6. Resimen VI/Koeta Karang komandannya A. Wahab Ibrahim
7. Resimen VII/Tarmihim, komandannya Hadji Hasanuddin Siregar
-31-
-31-
Negara Aceh dinamai Daroel Islam dan Tentaranya dinamai tentara Islam Indonesia
Kepala Pemerintahan dan panglima tertingginya disebut Wali Negara yaitu Teungkoe Moehammad Dawoed Beureu-Eh.
Setelah kongres Batee Koereng selesai, seluruh utusan-utusan kembali ketempatnya masing-masing untuk menjalankan tugasnya. Tgk. Moehammad Dawoed Beureu-Eh dengan sebutannya Wali Negara serta anggota stafnya kembali kedaerah Pidie, tinggal pada suatu tempat dinamai Baital Djoeloed.
Disitulah dijalankan pemerinahan D.I=T.I.I sambil mengadakan rapat-rapat dengan kepala pemerintahan dan pimpinan T.I.I ditempat-tempat yang dirasa perlu.
Pada tahun 1956 diadakan konferensi yang pertama diKroeng Pineung daerah Batalyon 115 Dja Pakeh.
Yang menjadi komandan Batalyon ialah M. Kasim Ahmad.
Wali Negara bermaksud untuk menyerang Koeta Radja
Tetapi antara satu dan lain sebab, maksud tersebut terhalang. Maksud untuk menyerang Koeta Radja disampaikan pada Peutua Hoesin Sanggeue supaya mencari suatu tempat yang baik dan strategis serta membangun sebuah bangunan ditempat itu.
Peutua Hoesin memilih tempat di Pantja.
Pemerintah Repoebliek Indonesia cq Kolonel Sjama’oen Gharoe Kodam I Iskandar Moeda memperhatikan kemajuan DI-TII rasanya tak dapat dipatahkan, maka Sjama’oen Gaharoe mencari jalan dengan mendekati pimpinan DI dan TII.
Maksud Sjama’oen Gaharoe tercapai
Dengan tercapainya maksud Sjama’oen Gaharoe mendekati pimpinan DI-TII, maka pada bulan April 1957 terjadi pertemuan rasmi antara Kodam I Iskandar Moeda dengan Pimpinan DI-TII di Lamteh, yaitu suatu tempat yang terletak dalam wilayah Lhok Nga.
Dalam pertemuan itu terjadi suatu pernyataan yang dinamai Ikrar Lamteh.
Dengan adanya Ikrar Lamteh maka terjadilah penghentian tembak menembak atau case faire.
Terjadinya perhentian tembak menembak itu tidak disampaikan kepada Wali Negara oleh Hasan Ali sebagai Perdana Menteri dan Hasan Saleh sebagai Menteri PErang.
Oleh karena sudah ada tempat di Pantja, maka Wali Negara serta rombongan pada tanggal 6 Agustus 1957 berangkat dari Baital Djoeloed melalui Aloe Pakoe, Lhok Gadjah, Rinti menuju Didoh, Tiba Doesoe, Soewiek dan Gampong Langga.
Dalam perjalanan…………………..
-32-
-32-
Dalam perjalanan diadakan rapat-rapat dimana yang dirasa perlu Wali Negara terus berangkat ketempat yang baroe yaitu Pantja.
Karena sudah terjadi pertemuan rasmi antara KODAM I Iskandar Moeda dengan pimpinan DI-TII dan Lahirnya Ikrar Lamteh, KODAM I menyampaikan kepada pucuk pimpinan di Djakarta yaitu A.H. Nasution Kepala Staf Angkatan Darat.
Atas dasar itu maka terjadilah hubungan surat menyurat antara Nasution dengan pucuk pimpinan DI-TII.
Yang menjadi penghubungnya ialah Hasballah Daoed putera dari Wali Negara karena Hasballah tinggal di Djakarta.
Karena sudah terhenti tembak menembak antara TII dengan TNI maka Aceh sudah aman.
Dengan mudah alat Negara RI keluar masuk dari Djakarta ke Aceh demikian sebaliknya.
Demikian juga pegawai DI-TII selalu pergi ke Luar Negeri membawa barang dagangannya yaitu kopi.
Leh sebab itu maka KODAM I Iskandar Moeda Kolonel Sjama’oen Gaharoe memperhatikan perkembangan yang demikian, maka pada tanggal 27 September 1957 merencanakan untuk menguasai lautan mencegah seludupan DI-TII.
Maksudnya tidak tercapai.
Beberapa hari Wali Negara tiba di Pantja, pada tanggal 23 Agustus 1957 berangkat dengan maksud untuk bertemu dengan Teungkoe Hadji Ahmad Hasballah Indrapoeri, tetapi sapai di Reueng-Reueng diperoleh kabar dari Abdoel Gani Oesman (Ajah Gani) bahwa maksud tersebut sudah tersiar luas, dengan sebab itu Wali Negara menuju Ke Aloe Rindang.
Pada tanggal 29 Agustus 1957 diadakan pertemuan dengan pemimpin-pemimpin Aceh Besar yang terdiri dari 32 orang, yaitu :
1. Pawang Leman
2. Tgk. Ahmad Adamij
3. Adnan Aswad Kota Beringin
4. Abdoellah Aswad Lhok Nga
5. Tgk. Njak Oemar Daroel Imarah
6. Tgk. Haroen Leupoeeng
7. Tgk. Njak Man Wedana Koeta Radja
8. Tgk. Joesoef Aswed Kota Baroe
9. Tgk. Njak Moesa Aswed Ingin Djaja
10. Sjama’oenPejabat Aswed Daroessalam
11. Soelaiman…………..
-33-
-33-
11. Soelaiman pejabat Aswed Nasdjid Raja
12. Joesoef Detachemen Polisi
13. Affan kepala staf Batalyon III/VI
14. Ishak Amin bupati Aceh Besar
15. Raden Soelaiman Wedana I
16. Tgk. Mahmoed Wedana TB
17. M. Daoed Kepala Polisi
18. M. Ali Aswed Indrapoeri
19. Tgk. Idris Aswed Sibreh
20. Tgk. Ali Aswed Mon Tasiek
21. Tgk.Waki Andid seulimum
22. Tgk. Sjech Saman
23. Ibrahim Amin
24. K. Berahim
25. Dahlan Pegawai Kantor Bupati
26. Tgk. Rahmani
27. Abdoel Wahab Ibrahim komandan Resimen VI/KK
28. Tjoet Abang (Amran Zamzami?)
29. Tgk. Hoesin
30. Tgk. Jahja
31. Tgk. Ali Aloe Rindang
32. Soelaiman Gadeng
Dalam pertemuan dengan seluruh pemimpin-pemimpin Aceh Besar, Wali Negara mengemukakan antara lain :
Saya bercita-cita untuk bertemu dengan saudara-saudara
Baru kali ini kita bertemu.
Pertemuan ini anggaplah sebagai pertemuan saudara dengan saudara
Saya sebagai salah seorang dari saudara Teungkoe-teungkoe yang telah menerima kepercayaan Teungkoe-teungkoe yaitu suatu pekerjaan yang berat, harap dapat bantuan dari saudara-saudara.
Saya sekarang ditimpa fikiran mendung harap dapat kejernihan hati saudara-saudara supaya menjadi ringan.
Kita sedang pikul jihad fi sabilillah, itulah bagi saya yang masih mendung.
Dalam berjihad tidak boleh melakukan pekerjaan yang lain.
Tetapi oleh karena anjuran dari saudara kita yang sebangsa dan seagama, yaitu menganjurkan supaya berhenti sebentar dari tembak-menembak.
Sekiranya musuh…………….
-34-
-34-
Sekiranya musuh mengeluar tangan kepadamu, maka ulurkanlah tanganmu dan serahkan kepada ALLAH.
Dalam mengulur tangan itu kami merasa mendung dan kabut, kami mau tahu apakah yang diakatakan case faire itu beruntungkah atau rugikah.
Kalau rugi bagaimana daya kita untuk menembusnya
Supaya diperhitungkan dan dipertimbangkan
Harap dapat penjelasan.
Tgk. Njak Man cs. Mengusulkan :
1. Soal ini tak pernah kami ikuti dari awal sampai akhir. Dalam hal ini kami patuh sepenuhnya minta segala laporan yang nyata dalam hal ini.
2. Tepat pekerjaan yang dikerjakan menurut ayat. Insya ALLAH tidak merugikan hanya beruntung, musuh sudah mengulur tangan.
3. dalam satu sudut masih kabur juga, minta supaya diberi penjelasan.
Barangkali timbul perselisihan bagaimana dalam pergaulan yang begitu bebas.
4. kita hendaklah ingat memperingati.
Usulan dari Komandan Resimen VI/KK, dkk
1. Belum puas minta penjelasan tentang cease fire.
a. Disamping untung banyak sekali kerugian moril dan materil.
Menurut fikiran saya politisi hampir gagal.
b. Kerugian bagi tentera sangat besar selain dari latihan-latihan.
c. Infak sangat payah diperoleh untuk suplai tentera.
Ini sangat rugi.
d. Tak ada tugas untuk menarik musuh.
-35-
-35-
d. Tak ada tugas untuk menarik musuh, hanya larangan untuk campur urusan politik.
Anggapan rakyat sudah berubah.
2. a. cease fire adalah urusan besar soal Negara
b. kalau tidak ditinjau kepada alat-alat Negara mungkin ini akan merugikan.
c. selama cease fire ini adalah menjadi neraca bagi kami :
1. Rugi pada pandangan masyarakat
2. tak baik pandangan dari masyarakat.
3. bagi musuh baik, beroleh kesempatan
menarik rakyat untuk TNI.
4. Kalau dibangunkan kembali belum tentu kompak lagi
5. minta penjelasan tentnag cease fire samapai mana garis-garisnya.
6. kalau tak dapat dibahaskan akibatnya akan timbul dan sangat merugikan.
3. 1. Moril dan Materil menurun
2. Masyarakat ingin tahu, maka tak ada lagi perhatian lagi bagi perjuangan.
Usul :
Minta disegerakan tentang cease fire atau maju terus berjuang.
Penjelasan dari Wali Negara :
1. Tak ada untung terutama rugi kedalam.
2. dengan cease fire tugas aparat tertahan-tahan dan tertegun-tegun.
3. bagaimana ide………….
-36-
-36-
3. Bagaimana ide politisi kita dalam cease fire ini.
4. ingin tahu kesimpulan.
Ide cease fire:
Dalam hal ini saya sangat lemah banyak Menteri-menteri mendesak supaya diadakan perundingan.
Jangan terpengaruh kita dengan utusan-utusan dari Hatta dan Boerhanoeddin.
Setengah menteri sangat mendesak lagi.
Berkali-kali saya nasehati, tetapi saya lemah, kemudian saya anjurkan, adakan cease fire supaya kita dapat mempergunakan kesempatan keluar dan kedalam.
Inilah tugas kepada delegasi kita, karena tak kuasa menugaskan kepada orang lain dalam urusan ini, maka saya merasa lemah.
Hasil yang diusahakan mereka belum dapat saya kemukakan kepada saudara selain dari dengan air mata darah dan nanah.
Oleh karena saya lemah, saya minta supaya saudara beri fikiran yang waras kepada saya dalam hal ini karena ALLAH.
Saya rasa belum ada keuntungan dalam cease fire ini, jikalau bukan saya katakan merugi.
Hal ini dapat ditebus, kalau sama kita menebus, tetapi kalau tak dapat yang mau menebus – saya akan tebus dengan cara saya sendiri.
Dalam pertempuran ini timbul dan berkembang fikiran-fikiran, antara lain :
1. Gencatan senjata tidak memberi keuntungan, hanya rugi moril dan materil.
2. Rakyat merasa cemas tentnag kejadian di Paroe karena tidak diambil tindakan balasan.
3. tidak ada calon pengganti.
4. feudal memperkokoh barisannya dari golongan sendiri.
Tanggal 15 September 1957 tiba :
1. Mayor T. Hamzah
2. Ajah Gani
3. Ishak Ahmad
Dari Aloe Rindang kembali ke Pantja disertai oleh :
1. Ajah Gani
2. AR. Hasjim
Tanggal 17 September 1957 Tiba :
-37-
-37-
Tanggal 17 September 1957 Tiba :
1. Mayor T. Manjak
2. Hasan Saleh
3. T. Majak disumpah oleh Wali Negara
Tiba : 1. Kapten Adjad Hoesji
2. Aboe Daoed
3. Hasan Ali Perdana Menteri
Tanggal 21 September 1957 berangkat dari Pantja ke Reueng-reueng tiba di Peudada jam 11 siang langsung ke Asrama SUB IV
Tanggal 22 September 1957 rapat didaerah IV, antara lain dibahas :
1. Pancasila hendak mengkafirkan bangsa Indonesia
2. pancasila sudah habis nafasnya :
Soematera Tengah berontak
Soematera Selatan berontak
Soelawesi berontak
Tanggal 23 September 1957 dari Sub IV ke Batee.
Dari Batee ke Koeala Ndjong dan turun ke Paroe.
Dari Paroe langsung ke Baitoel A’la.
Tanggal 26 September 1957 dirasmikan pembentukan Depot Perwira Islam
Tanggal 26/27 September 1957 rapat di Baital A’la, dihadiri oleh :
Bupati Pidie
Komandan resimen I
Wedana daerah I
Camat-camat daerah I
Dalam rapat itu wali Negara menyampaikan bahwa kita sekarang berada dala peperangan.
Dalam peperangan biasa terjadi Hoednah artinya berhenti sebenta.
Hoednah terjadi dengan adanya perembukan politisi DI dengan politisi Pancasila.
Kita harus membuat pertimbangan, hingga mana politisi kita menjalankan tugasnya.
Sipil dan tentera harus mengetahui apa kewajibannya dalam masa perang.
Dengan sebab berhentinya tembak menembak maka dengan bebas pemimpin dari kedua belah pihak dapat bertemu.
Tanggal 30 September 1957 ………….
-38-
-38-
Tanggal 30 September 1957 Ustaz Mohammad Noer el Ibrahimij memberi ceramah kepada Depot Perwira Islam yang baru terbentuk di Baital A’la.
Tanggal 9 Oktober 1957 Tiba :
1. T. A. Hasan
2. Tgk. Sjech Abdoel Hamid
3. Tgk. M. Joesoef Hasjim
Wali Negara mengatakan :
Perjuangan kita untuk sementara sudah dihentikan menurut pendapat apakah ada keuntungan atau rugi.
Tgk. Sjech Abdoel Hamid :
Yang banyak rugi, keuntungan tidak ada.
T. A. Hasan dan Tgk. M. Joesoef Hasjim serupa
Tanggal 24 oktober 1957 diadakan rapat di Trieng Gadeng
Tanggal 4 November 1957 diadakan rapat didaerah III
Antara lain perdana menteri mengatakan bahwa caes faire terjadi dalam bulan April 1957 sebelum itu sudah pernah diadakan pertemuan surat menyurat dengan pemerintah Republik Indonesia dan dengan KITA diadakan pertemuan atas dasar pertimbangan akan memperoleh keuntungan sebesarbesarnya. Dapat menegakkan Islam di daerah Aceh, karena memperhatikan pergolakan didaerah-daerah terhadap pemerintah pusar RI, antara lain :
1. Tanggal 21 September 1956 Simbolon memisahkan diri dari pemerintah pusat Republik Indonesia.
2. pergolakan : Dewan Banteng
Dewan Garoeda
Permesta
Ini menjadi dasar diadakan cease fire
Ikrar Lam The terjadi atas 3 dasar :
1. Kedua belah pihak bekerja sama untuk tujuan ke Agamaan di Aceh
2. Sama-sama bekerja untuk Aceh yaitu tentang organisasi di Aceh.
Perundingan berjalan terus.
Taktik pertama kandas, yaitu KDMA bermaksud mengembalikan DI-TII kepangkuan Republik Indonesia.
Mereka menentukan………………
-39-
-39-
Mereka menentukan penyerahan dengan hormat dan bersyarat.
Caranya :
1. dua batalyon TII diserahkan kepada TNI untuk diaktifkan kembali dan kemudian diseleksi.
2. Direhabiliteer pegawai negeri
3. masyarakat akan dibawa kedalam pembangunan.
Suasana politik sudah berubah :
1. Masyarakat ingin segera ada penylesaian dengan tak ada pertimbangan yang ideologis.
2. ada juga fikiran segera putusjan hubungan dan berperangan kembali.
3. Berusaha untuk memperoleh financien sebanyak-banyaknya dan pemerintah DI mengadakan bai’at kembali.
Sjama’oen Gaharoe bermaksud mengadakan perundingan atas dasar 2 pokok.
1. mengembalikan kita kepangkuan RI untuk mengisi otonomi yang luas
2. kita berusaha untuk menarik mereka.
Akhirnya timbul beberapa jalan baru, antara lain mereka juga mengatakan :
Aceh untuk aceh sesudah memperhatikan pergolakan di Soematera Tengah.
Biasa ia bicara kita pernah proklamirkan :
Aceh untuk Aceh.
KDMA sudah mengaku beberapa pengakuan, tetapi sudah berubah.
Pemerintah DI berfikir untuk meng-Islam-kan Aceh saja dahulu, ini untuk mencapai titik pertemuan dengan mereka semoga menjadi Tentera Islam.
Tiba-tiba kita sudah datang senjata, mereka sangat takut.
Dalam masa kita berunding, KDMA minta bantuan ke pusat untuk mengamat-amati pegawai yang bekerja dua nokang.
Dalam suatu perundingan ada perjanjian berusaha memasukkan senjata sebanyak-banyaknya ke Aceh, tetapi kejadian itu sebaliknya.
Tanggal 5 Desember 1957 Wali Negara…………….
-40-
-40-
Sudah berkali-kali saya sarankan kepada wali Negara
d. Kalau untung minta diperpanjangkan, kalau rugi minta diputuskan.
Biro politik minta bekerja keras.
e. Perjuangan ini lepas dari segala partai.
Wali Negara :
Tidak pernah saya katakana bahwa yang bergerak ini partai ini atau partai itu. Selain ada tadi saya katakana bahwa ada orang yang menangguk diair keruh dengan partai untuk mendapat kedudukan.
Saya seluruh partai sudah keluar
Dahulu disini ada satu partai Islam saja yaitu Masjoemi, sekarang sudah maju pula PSII.
Dalam gencatan senjata ini nampaknya kita merugi sedang musuh beruntung.
85. Saran Tgk. Raden Soelaiman :
Untuk diadakan rapat kabupaten diterima.
Anjuran Tgk. Njak Man diterima untuk menentukan status Negara
Ishak Amin :
Anjuran dan saran diterima
Wali Negara :
Sekarang ini bukan cease fire hanya berenti sebentar dari tembak menembak untuk bicara-bicara yang berkenaan dengan cease fire.
Sedang kita sudah rugi, orang sudah beruntung.
Apabila panggilan datang segera penuhi untuk bermusyawarah dengan cadangan yang terbatas dan mempunyai mandate.
Ditutup
1-9-1957 Tiba :
1. Oesman Njak Gade
2. Gade Arif
3. Alamsjah
4. Njak Ahmad
5. Moehammad Z.
6. Oesman Tamin
2-9-1957 Kembali ke Pantja, Hasan Saleh, sebelum itu pergi ke Lam Bada dengan Pawang Leman.
3-9-1957. Hasan Saleh ke Sigli
5-9-1957 Tiba :
1. PM.
-41-
-41-
5-9-1957. Tiba :
1. Perdana Menteri
2. Ayah Hamid
3. T.A. Hasan
4. Jakob Ibrahim
5. H. Ahmad Hasan
8-9-1959 berangkat menuju ketempat siding bersama dengan Menteri Kehakiman
6-9-1957 Tiba : 1. Hoeska
2. Ismah
3. Ramli Sa’adi
4. Aminuddin
5. Ishak Amin
7-9-1957 jam 6.00 berangkat
Tiba : 1. Mayor Alamsjah
2. Oesman Njak Gade
3. Oesman Tamin
8-9-1957 kembali ke Koetaradja
9-9-1957 tiba 1. Pawang Leman
2. Hop Djali
3. Tgk. Ahmad Idris
Tgk. Ahmad Idris : Pemerintahan umum sudah tersusun di Sabang dan banyak diadakan rapat-rapat selama 10 hari
10-9-1957 ketiganya keluar
jam 2.30 datang wanita-wanita di Pantja mengunjungi wali Negara.
Peutoea Hoesin :
Didaerah aPidie sudah diangkat kepala Negerinya masing-masing :
1. Batee TGk. Oemar Tjalang
2. Reubee bertindak satu Kecamatan
3. Laweueng sudah diangkat Aboe Bakar
4. Garot/Aroe menguslkan dan sudah bertindak mendirikan suatu kecamatan.
Catatan
13/14-9-1957 Wali negara berada di Pijeueng.
Perjalanan dipimpin oleh TII Resimen VI/KK
Rombongan : 1. Wali Negara
2. Mansoer
3. Toke Insja
4. Rasjid
-42-
-42-
Berangikat jam 7.00 sampai Reueng-Reueng jam 9.30.
Jam 12.00 tiba komandan Resimen VI/KK
12-9-1957 Tiba ke Alue Rindang : 1. Kapt. Ibrahim Saidi
2. Tgk. Ahmad Abdoellah
13-9-1957 Robongan ke Pijeuen jam 6.00
Hari Jum’at meninggal A. Rahman AS anggota latihan kader TII, berasal dari Resimen IV/BT
13/14-9-1957 jam 9.55 di Masjid Pijeueng diadakan rapat
Rapat dibuka oleh Thamrin
Hadir : 1. Bupati Aceh Besar
2. Wedana Daerah I dan II
3. Aswed-aswed
4. Imum-imum Mukim
Bupati :
Terima kasih atas kedatangan saudara, minta maaf karena rapat terlambat.
Telah 4 tahun baru kali ini kita bersua dengan wali negara.
Wali negara : kedatangan saya bukan untuk menyampaikan satu-satu hal kepada saudara, tetapi semata-mata untuk menemui saudara-saudara sambil menyampaikan nasihat kepada saudara.
Saya khawatir yang kita umat Islam bahwa tidak mengharapkan akan bertemu malam dengan siang dan apakah kita berjumpa lagi.
Mudah-mudahan dengan Izin Allah kita sudah berjumpa
Seorang Umat Islam tidak harus meninggalkan tempat sebelum nasihat menasehati.
Dahulu dimasa aman kita hanya dapat beribadat dengan sembahyang, iman dan zakat saja, tetapi sesudah kita angkat senjata keluasan itu sudah bertambah.
Jangan dikatakan mati atas orang syahid dalam pertempuran.
Kita hendaklah kembali kepada cita-cita umat islam Indonesia semua.
Negara ini diproklamirkan ................
Jam 10.30 tiba rombongan dari daerah II Aceh Besar
Wali negara ...................
-43-
-43-
Wali negara : menyarankan supaya silakan beramal bangun kerja supaya dilihat oleh Raul dan dilihat oleh umat sedunia.
Silakan lakukan taqwa kepada Allah
15-9-1957 Tiba :
1. Mayor T. Hamzah
2. Ajah Gani
3. Bupati Ishak Amin
Kembali ke Pantja diikuti oleh Ajah Gani dan AR. Hasjim.
17-9-1957 jam 9.00 tiba :
1. Mayor T. Majak
2. Hasan Saleh
18-9-1957 jam 11.00 T. Manjak disumpah
tanggal 17 -9-1957 Tiba :
1. Kapten Adjad Moesji
2. Aboe Daoed
3. PM Hasan Ali
Tanggal 18-9-1957 Rombongan PM dan kawan-kawannya.
Kapten Adjad Moesji menuju ke Timur.
Kepala staf dan H. A. Bakar Ibrahim pergi ke Aceh Barat/Selatan
Aboe Daoed dan AR. Hasjim ke Koetaradja
Ismail Ibrahim bersama dengan T. Manjak
Kepala staf ke koetaradja.
Perkembangan fikiran
1. Gencatan senjata tiada memberikan keuntungan selain dari merugikan moril dan materil
Rakyat tlah dapat melihat perkembangan antara TNI dengan TII yang begitu rapat, menyebabkan timbul perasaan rakyat bahwa keadaan sudah aman.
a. Bantuan infak tidak diberikan lagi
b. Pengumpulan bahan-bahan makanan tak ada lagi
c. Tenaga tak dapat dikerahkan lagi
2. dengan kejadian Paroe rakyat merasa cemas karena tidak ambil tindakan balasan.
3. tidak mendidik yang bakal menggantikan kedudukan
4. feodal memperkuar golongan dan barisannya
21-9-1957 jam 6.15 dari Pantja.
-44-
-44-
21-9-1957 jam 6.15 dari Pantja.
8.30 dari Reueng-reueng
11.30 tiba Peudaja
3.00 tiba asrama sub IV
22-9-1957 jam 20.30 rapay didaerah IV
Hadir : 1. Bupati
2. Camat-camat
3. Kepala-kepala mukim
4. Pembesar Tentera Sub IV
5. Perwira-perwira militer
Pemimpin rapat bupati Pidie
Agenda :
Nasihat dari wali Negara/panglima
Pembukaan tepat jam 20.30 dengan memperingatkan genap 4 tahun N.I.I. dengan mengucapkan : ALFATIHAH
Di Masjid Peudaja Wali negara ada memberikan nasihat-nasihat kepada umum dan pemimpin-pemimpin
Ddianjurkan kepada hadirin supaya sama-sama mendengar dan memperhatikan nasiha-nasihat dari wali negara.
Wali negara :
Saudara yang terhormat dan tentera yang dicintai!
Dengan Ilham dan Taufiq ALLAH kita sudah dapat bertemu muka dengan saudara-saudara dan anggota tentera.
Pada malam ini saya adakan rapat perpisahan karena saya akan meninggalkan tempat ini.
Negara aceh sebagai bahagian dari N.I.I. telah berumur genap 4 tahun.
Negara sudah terbentuk, karena sudah cukup syarat-syaratnya.
Tetapi gangguan dari Pantjasila masih meraja lela, inilah kita berusaha untuk mengikis segala gangguan dari penyamun Pantjasila.
Sudah ada wali negara
Menteri-menteri
Tentara/polisi
Saat ini adalah saat membela negara yang sudah terbentuk dengan segala cara menurut peraturan-peraturan yang sudah terbentuk.
Apakah................
-45-
-45-
Apakah segal pihak dapat menjalankan segala peraturan-peraturan itu, maka barulah Negara kita makmur,aman setosa.
Tetapi masih ada gangguan,kiat harus menjaga anak-anak kita tentara dan polisi kita beri nafkah kapeda anak-anak kiat, supaya ia dapat melaksanakan urusan-urusannya.
Saya akan bayang kan kepada saudara-saudara fakir-fikir di depan mata kita terbentang dua bahayayang besar yang mesti kita menghadapinya.
1. Pancasila hendak mengkafirkan kita separuhnya oleh Soekarno denagn sangat licin sekali. Ia hendak mengikis cinta ke islaman dalam dada kita dan hendak membodohkan kita seluruhnya.
Ia menyanjung-nyanjungkan, Sriwajaya dan lain-lain.
Dikala isalm tiba ke mataram, Indonesia di jajah oleh belanda
2. Pancasila sudah habis nafas nya, karena tenaga nya tak ada lagi.
Tentara nya sudah berani bertindak sendiri-sendiri dengan tidak dapat di bendung oleh Soekarno,sebagai di Sumatra Tengah dan Sumatra Selatan, demikian juga di selawesi.
Inilah yang saya katakan sudah habis nafas.
Bahayanya sangat besar karena sesudah pancasila ini habis, Indonesia akan di kuasai oleh komunis yang lebih kejam dari pancasila. Untuk membendung itu telah di pertahankan oleh anak kita ( tentara ), kita mesti beri belanja kepada anak-anak kita dengan apa yang ada pada kita, kalau kita tidak beri belanja kepada anak kita itu, sekiranya ia kan membelakangkan kerja kita ini, kita sangat rugi Negara islam tak dapat di pertahankan .
Undang-undang komunis akan berjalan terus
Segala harta kita diambil oleh pemerintah komunis.
Kalau saudra-saudara tidak……..
-46-
-46-
Kalau saudara-saudara tidak mau memberi bantuna kepada tentara berupa makan dan pakaian , kami di kasihkan untuk mengambil harta saudara.ini wajib di suruh Tuhan ).
Dalam hal ini kami akan mengeluarkan murti.
Kamu ini bukan tentara bangsa dan bukan tentara tanah air, tetapi kamu ini adalah tentara islam.
Oleh sebab itu peliharalah hokum-hukum islam.
Tentara islam berhak membela bangsa dan membela tanah air.
Peliharalah saudara-saudara mu ini.
Negar kita di ibaratkan sebagai perahu yang dalam gelombang dan arus.oleh sebab itu peliharalah perahu ini supaya jang di pukul ombak dan gelombang oleh arus.
Kita jangan cemburu kepada orang yang sudah dalam kaya, kita fakir urusan tentara dan urusan sendiri.
Kepada orang yang suka berniaga dari kalangan tentara dan sipil.
Jangan di kerjakan barang larangan.
Tentang case faire ini bukan urusan kita, hanya urusan politisi.
Kalau politisi menyerah kita bertempur ,kita bertempur dan di suruh berhenti kita berhenti.
Catatan
23-9-1957. Berangkat adri sub IV jam 9.00 tiba di bate jam 11,00 siang.
Berangkat dari batee jam 12.00 dengan motor bot. pengawal dengan perahu .
Tetapi perahu sampai jam 7.00 malam belum ada, sedang keuchik Gampong tak ada di kuala .
Baru jam 10.00 malam berangkat, tiba kuala njong jam 7.00pagi, tiba ke paru jam 7.30
26-9-1957 Peresmian pembukaan depot Tentara Perwira Islam ( D.P.I )
1. Terimaksih aatas timbulnya minat pemimpin-pemimpin tentara
2. Ini hari resmi pembukaan D.P.I
3. Arti latih ialah bentuk, melatih membetuk
-47-
-47-
4. Di latih untuk menjadi Perwira islam, artinya Perwira Tentara agama islam ( budak Tuhan ) buakn budak tanah Air atau budak bangsa.
5. Akan di bentuk batin untuk dekat dengan Tuhan.
Sesudah sempurna di bentuk batin, maka akan di bentuk pekerjaan.
6. tentara islam harus menjadi contoh kepad orang banyak
7-9-1957.
Hadir :
1. Komandan resimen I
2. Bupati
3. wedana I
4. camat-camat Daerah I dan imum mukim
camat-camat II dan imum mukim
5. Staf T&T
6. Staf Resimen I
7. Staf batalyon I
8. Staf Batalyon II
Kita berada dalam masa perang, dalam peperangan biasa terjadi hoednah ( berhenti sebentar)
Peperangan belumberhenti.
Ketika di datngkan penghianaan hendakalah kita diam dan sabar.
Dalam hoednah ini kita dapat di simpulkan bahwa kita beroleh kekalahan, kalau kita tetap diam saja .
Hoednah ini di ddakan dengan perembukan politisi kits dengan pancasila.
Kita rakyat harus kembali membuat perhitungan sampai dimana politisi kita berjaln tugasnya
Kita dari sipil dan tentara hendakanya mengetahui apa kewajiban dalam perang.
Berkenaan dengan inik saja akan di bicarakan :
1. Kita semua ini adalah hamba Tuhan, milik Tuhan, sejak dari Adm sa,pai kiamat
kita manusia tetap jadi hamba Tuhan yang mempunyai akal dan Syahwat.
Kalau cinta kepad kafir ia jadi kafir sekalipun ia sembahyang dan puasa.
Di perkenakan Tuhan apa yang diminta oleh manusia.
Jika kita sempurnakan janji Tuhan, maka Tuhan akan menyempurnakan janji kita.
2. kita di wajibkan jihad fi sabillah.
-48-
-48-
27-9-1957 Sjama’oen gaharoe sedang merencanakan untuk menguasai lautan, untuk mencegah seludupan TNI.
Ceramah dalam daerah I Dan II.
1. Tuhan melarang bertanya –Tanya, hanya di suruh amal apa yang sudah di ketahui.
2. Jangan suka bertanya-tanya dalam soal politik tapi boleh bertanya dalam uruasan sehari-hari.
30-9-1957
Ustad m.Noer El Ibrahim memberi ceramah kepada Depot Perwira Islam
9-10-1957
Tiba :
1. T.A.Hasan
2. Tgk.Sjech Abdoel hamid
3. Tgk.M.Joesoef Hasjim
Wali Negara :
A. Tentang perjuangan kiat ini yang sudah di hentikan sekejab bagaimana pandapat, apa hasil dan ruginya.
Baik perjalanan anggota delegasi atau perjalanan pemimpin setempat dengna pancasila.
Tgk. Sjech Abdoel Hamid :
Rugi yang amat besar .
1. banyak person yang miring tekad, ini merugi
2. keuntungan sudah dapat bertemu dengan perwira-perwira TNI
T.A.Hasan :
1. Orang-orang dalam tawanan sudah bebas.
2. Adanya hubungan-hubungan dengan pancasila .
3. Mengadakan hubungan luar negeri segala keuntungan di pergunakan untuk diri sendiri, bukan untuk perjuangan.
Antara :
Dalam goresan perhubungan aceh Tengah dengan Aceh utara sudah demikian renggang, lebih-lebih dalam geresan ekonomi anjuran dari anggota-anggota perjuangan .
-49-
-49-
Anjuran dari anggota-anggota perjuangan :
Dalam perundingan jika kita sudah capai untung 60%kita terima yang lain kita teruskan.
Karena yang utama tentang ekonomi
Hasan Ali dengan Hasan saleh sudah kompak dalam meneruskan cita-cita.
Ini dari perundingan itu tidak di beri tahukan kepada kami, selain dari dengan lisan.
Kita tunggu dari daerah-daerah pun tak ada harapan .
Apakah baik kita adakan perundingan langsung dengan pusat RI
Rasa saja ada lebih baik
Sjamaoun gaharuoe hendak tarik kita pada tahun 1945.
Hasmij mendiamkan saja supaya kita lemah
Dari pihak TNI kami bersedia memberi bantuan, tetapi hendaklah kita saling mengerti dengan pemerintah .
Semua di dasarkan atas konsep sjama’Oen gaharoe.
Tgk.JoeSoef HasJim:
1. Keuntungan :
a. Anggota pejuang kita sudah dapat bersatu dengan masyarakat
b. Pemimpin dari NRA
Juga membuat hubungan dengan, pernah di dapat material dan moril.
2. Kerugian :
a. Anggota Perjuangan tidak mementingkan perjuangan lagi, hany urusan sendiri.
b. Rakyak menggap sudah damai tidak perlu lagi kasih bantuan.
c. Pemimpin-peminpin mengutamakan maksudnya saa mencari keuntungan untuk diri sendiri saja ada di anjurkan.
-50-
-50-
Saya ada anjurkan pada RI supaya segera lakukan perundingan jika terus berkepanjangan demikinan kita akan terus rugi.
Saya ingin supaya ada satu rencana ke dalam, yaitu masing-masing pejuag.
Duduk pada fungsi nya masing-masing.
Wali Negara :
Dalam kesimpulanya dapat diambil :
Caes faire ini ada untung ada rugi
1. untung sudah dapat bertemu dengan alat-alat RI
2. rugi karena sudah sampai sekian lama perundingan belum dilakukan dan case faire ini tak ada batasnya dan belum tahu hasilnya.
Munkin salah saya atau luap kepada asal. Caes faire belum hanya, hanya berhenti untuk bicara-bicara guna untuk melaksanakan case faire yang akan dating. Delegasi belum di bentuk,hanya di tunjukan orang-orang untuk bersua dengan Sjama’Oen gaharoe untuk buat ikrar bersama :
Hasan Ali tak salah dalam halini, sebab pekerjaan yang diserahkan sudah dilaksanakan dalam keberhasilannya sudah sampai kepada kita.
Perundingan
Bila tidak sedia berunding, tetapi apabila orang anjurkan tangan kita pun harus anjurkan tang juga .
Apa saudar-saudra sudah lesu ?
Jawab: tidak
1. kita minta perundingan tidak pada pancasila
2. Saya masih tetap percaya kepada beleid Hasan Ali
3. Sudah minta supaya Hasan Ali jangan menjumpai lagi dengan mereka itu kecuali di panggila mereka.
4. Saya sesalkan atas anjuran Begroting kepada pusat ( begroting jalan dan kereta api )
24-10-1957
-51-
-51
24-10-1957
Rapat Umum di Trieng Gadeng
Dihadiri oleh :
1. Laki-laki
2. Perempuan
Wali negara :
1. Telah lebih 4 tahun menjadi ahli gunung lebih senang digunung dari pada melihat Agama Tuhan dihina oleh Soekarno cs.
Nikmat Tuhan yang demikian senang tinggal digunung
Diucapkan : ALHAMDULILLAH
2. Negara Islam telah nyata dan telah terbentuk-bentuk :
1. Wali Negara
2. kabinet
3. majlis syura
4. daratan
5. tentera
ada lagi gangguan dari Soekarno cs.
Tiap-tiap Negara ada gangguan
Mengapa suka bernegara dengan negara islam ?
Karena Allah telah menurunkan Qur’an suci yang wajib ditaati dan dituruti dari pada undang-undang yang dibuat oleh manusia
Cita umat islam kepada Allah lebih dari cinta kepada yang lain-lain.
Kesimpulan :
1. Negara Islam sudah terbentuk
2. segala hukum-hukum sudah berlaku, tetapi belum dapat dijalankan karena banyak penghalang-penghalang (yang menghalang-halangi)
3. perjuangan ini belum selesai masih berjalan beberapa lama lagi
4. rakyat perlu membantu perjuangan ini supaya jalannya perjuangan tidak macet.
Kalau perjuangan macet sejak sekarang sampai kepada anak cucu akan binasa.
5. bahaya yang besar akan dihadapi ada 2 :
a. Pantjasila
b. Komunist
-52-
-52-
Bahaya komunistme lebih hebat dari pancasila.
Kalau komunisme hidup subur dan berkuasa disini, tiada diberi kesempatan untuk dihup perseorangan dan tidak diizinkan memeluk agama apapun.
Turun temurun terus menerus melarat.
11-1957.
Rapat didaerah III
Dihadapan komanda resimen/Bupati
Wedana baru menolak dengan serta merta untuk pengangkatan.
Pemimpin rapat
Abdoel Djalil Wedana Daerah III
Hadirin :
Segala aswed dalam daerah III dan kepala2 mukim
Menteri kehakiman :
Assalamu’alaikum warahmatullahi
Alhamdulillah.
Staf atas tetegun-tegunnya dalam perkataan saya nanti ucapan terima kasih atas pertemuan kita sekali ini.
Alhamdulillah!
1. Manusia yang kenal bahwa ia hamba tuhan tiada akan binasa tetapi bila ia tidak kebal bahwa ia hamba toehan pasti binasa
2. dalam ia tahu, ia satu bangsa dari umat islam, maka i aterpelihara dari segala keonaran dan tidak mau menyebelah kepihak kafir (musuh)
saya hendak memperkenalkan siapa kita semua ini supaya tidak binasa
kita ini orang aceh, orang islam, keturunan dari orang islam. Nenek kita yang meng-Islam-kan seluruh Indonesia.
Aceh ini satu Negara Islam sampai ke Malaja kita ini bukan suku Aceh tetapi bangsa aceh yang terbesar kerajaannya.
Tiap-tiap orang yang akan pergi ke Hadji lebih dahulu Agama Islam mula-mula muncul di Aceh yang dikirim keseluruh indonesia.
Kerajaan Aceh..................
-53-
-53-
Kerajaan aceh menjadi kerajaan International dan pernah ada duta-dutanya di Luar Negeri.
Karena Pemerintahan Aceh sudah demikian rupa kemudian aceh dijajah oleh Belanda sesudah berperang 40 tahun lamanya.
Sungguh aceh sudah dijajah oleh Belanda, lamoen aceh tak aman.
Kemudian Belanda lari datang dari Djepang lebih kejam dari Belanda, sehingga Djepang ditentang oleh rakyat aceh
Djepang lari, Belanda mau datang kembali ke Aceh, maka rakyat yang dibantu oleh rakyat-rakyat yang lain mengusir Belanda sehingga indonesia merdeka.
Aceh tak dapat dikalahkan Belanda, sedang daerah-daerah lain sudah diduduki oleh Belanda.
Indonesia merdeka ini dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang kurang pengetahuannya dalam islam, sedang pemimpin aceh berkehendak supaya di Indonesia berlaku hukum-hukum islam, tetapi pemimpin-pemimpin yang lain tak setuju berlaku hukum islam di indonesia.
Seluruh pemimpin-pemimpin lain di indonesia mengetahui bahwa rakyat aceh bermaksud supaya berjalan hukum islam, maka mereka berusaha supaya di aceh tidak diberi kesempatan untuk lebih maju dalam bidang pendidikan dan ekonomi.
Pemimpin-pemimpin di aceh terutama gubernurnya berusaha supaya kepada aceh diberikan kesempatan untuk mengurus diri sendiri dengan meminta uang dari pusat untuk pembangunan sekolah-sekolah di Aceh dan jalan-jalan.
Politik pecah belah giat sekali dijalankan, supaya rakyat tidak percaya kepada pemimpin-pemimpin
Karena agama islam kuat maka perasaan beragama sangat ditekan.
Kalau adapun jawatan agama, hanya jawatan seluruh agama.
Hakim syar’iyah hanya sebagai topeng saja
Yang sangat subur yaitu partai National Indonesia (PNI) yang menghalang-halangi supaya agama islam jangan tumbuh pos di aceh
Indonesia mempunyai ..................
-54-
-54-
Indonesia mempunyai lambang, yaitu dibawah gambar burung radja wali tertulis dengan bahasa Hindu lama
”BRINEKA TOENGGAL IKA”
Semasa Pantjasila berkuasa, diaceh sangat banyak kemaksiatan yang dilakukan oleh kaum kita bangsa aceh yang tak dapat diutarakan satu persatu.
Inilah sebabnya maka kita angkat senjata sebagai sekarang.
Orang yang enggan membantu saudaranya pada menjauhkan maaksiat adalah mereka itu batin.
................................
...........
Tgk. Soelaiman Daoed
Memperkenalkan diri kepada hadirin
Dalam usia 9 bulan perjuangan ini saya ditangkap di Lam Teuba Aceh Besar.
Selama 3 tahun ditahan, rasa-rasanya tidak akan lepas/bebas lagi.
Berkat usaha saudara saya sudah bebas dalam masa gencatan senjata ini.
Perundingan kita serahkan kepada Politisi kita, kita jangan terpedaya dengan gencatan senjata ini, hanya kita pergunakan dengan sebaik-baiknya.
Jangan kita cukupkan asal kita sudah turun saja kita terima, tak usah dituntut lebih dari itu lagi. Perjuangan ini difilsafahkan sebagai orang bersadati.
Selama air mengalir atau tenang
Selama malam berganti dengan siang
Selama kita masih berjuang
Berpantang pulang sebelum didapat intan yang hilang, sebab itu haruslah dibantu dengan sekuat tenaga.
Bantuan itu dengan mudah dapat diperoleh kalau kita mau.
Perempuan dapat mengancam sehelai tikar seorang, sebanyak ada perempuan sebanyak itu ada tikar yang akan dijual
Wali Negara :
Sudah 4 tahun kami pilih tempat yang jauh dari sanak famili yaitu gunung karena kami tak sanggup melihat kemungkaran-kemungkaran yang timbul dipusara tanah air
Manusia tetap manusia...............
-55-
-55-
Manusia tetap manusia, segera terpengaruh kepada yang muluk-muluk.
KAN’AN ingkar akan NUH
IBRAHIM anak dari AZAR
Ini menjadi perbandingan dan pengenalan antara Soekarno yang beragama BUDHA dengan kita orang Islam.
Kesimpulan
1. Selama hukum TUHAN belum berlaku seluruhnya, peperangan belum selesai. Caes faire ini tak ada artinya.
2. kita ini adalah hamba ALLAH wajib menyembah ALLAH, tidak boleh sembah yang lain.
Jangan kita ditipu oleh jin.
12-1957
Wali negara menyerahkann kepada KPP barang-barang tanda mata pemberian dari Abdoel Hamid Taiba/Gazali Idris: yang terdiri dari :
1. Tanda pangkat emas
2. Dua pasang pakaian (kain wol)
Barang-barang ini akan diperlihatkan kepada majlis Ifta ketika diadakan sidang
15-2-1958.
Proklamasi PRRI, ketika itu Hatta di luar negeri, Hamengkoe Boewono ke Amerika.
Pemerintah berpendapat bahwa jika tak dapat diperlihatkan suatu tanda bahwa kalau tak dapat ditimbulkan suatu moment baru, akan menempuh suatu bahaya yang besar.
Pemerintah berfikir finec, strategi dan tentera harus kuat, sebagai keputusan pemerintah mengirim suatu delegasi keluar negeri dan misi yang lain untuk kedalam.
Keputusan kabinet bulan Agustus di Pantja
Menguraikan perjalanan PM ke Luar Negeri bertemu dengan duta-duta PRRI di Geneva dan Jerman Barat, berembuk tentnag pembentukan federasi.
21/22/-3-1958 :
Tiba : 1. Zainal Abidin Noerdin
2. Anggota Batalyon 426 nama Anton Ngengat
a. Ali Daoed.....................
-56-
-56-
a. Ali Daoed pengrusak Resimen VII, rapat dengan pantjasila pernah mengadakan perundingan.
TII semua sudah in moral
b. T. Zat berniaga sudah ditangkap botnya
c. Semua perwira TII Resimen VII yang sudah dipanggil menjadi pengacau resimen VII
d. Hadji Hasanoeddin sangat lemah tak ada bakking
e. Mayor Hasanoeddin setia kepada wali negara
A.Gani Pta yang menjadi pengantar Zainal Abidin Noerdin masih setia kepada perjuangan lama
a. Zainal Abidin Noerdin utusan dari Mayor Hasanoeddin
Wali negara :
Untuk sementara waktu belum dapat memberi penjawabab sambil menunggu datangnya PM (sudah disuruh jemput)
Sedianya saya menentukan 2 pasal dengan Hasanoeddin :
1. tentang suply
2. tentang senjata
tetapi sekarang tidak mungkin lagi, karena sudah timbul persoalan lain.
b. Amanah dari kores III, VI dan VIII serta Mayor Hasanoeddinpersoalan ini hendaknya dapat diatasi dengan sebaik-baiknya dan bijaksana serta minta diadakan musyawarah dengan seluruh bupati dan komandan Resimen.
Jangan ada pelor meletus
Wali negara :
Persoalan ini terjadi ialah pada bulan Desember 1958.
Hasan Saleh buat hubungan dnegan kepala staf angkatan darat dengan tidak diberi tahukan pada saya, sesudah beberapa kali dipanggil tidak datang kemudian adakan konferensi negara di Tjeubo.
Zainal Abidin Noerdin :
Ada baiknya diadakan satu konferensi terdiri dari resimen, bupati untuk mengambil jalan tengah.
Wali negara :
Ini tak mungkin saya kerjakan sama sekali PM juga sedang berusaha kejurusan tersebut
Zainal Abidin Noerdin :
-57-
-57-
Zainal Abidin Noerdin:
Saya harap supaya wali negara dapat mundur selangkah dari mengambil hak veto syura.
Wali negara :
Tak pernah saya menveto syura
29-12-1958. Tiba :
1. Kapten Mu’ien Hasjim
2. Amin Djalil
3. Ishak Ahmad
4. H. Husaini
5. M. Ali Daoed
6. M. Djoesoef Ahmad
7. A. Rahman
8. Ismail Oesman
9. Banta Abdoellah
10. M. Jakob TB
11. Abdoellah B
Melaporkan :
Zainal Abidin Noerdin aktieh dalam Sabang Merauke.
Gaji diberikan Rp. 2.500 sebulan
Anggota sabang Merauke sangat kurang, kira-kira 100 orang lagi
Mereka berjudi, apabila ditangkap dilepaskan oleh Mayor Hasanoeddin.
2-1-1959 tiba Banta Abdoellah, Kepala staf Resimen ...........
Wali Negara :
Saya adalah sebagai manusia biasa yang hanya dapat melihat yang nampak saja dan dapat mendengar yang bersuara
Apa yang akan Banta bicarakan nanti sesuai dengan apa yang kejadian jangan menyimpang dari kejadian dan kebenaran, supaya sama-sama kita terlepas dari tiap-tiap/ segala kesalahan
Dalam mengerjakan pekerjaan ini adalah pekerjaan suci harus sesuci dengan pekerjaan yang kita laksanakan hari-hari.
Banta Abdoellah :
Ketika Kores VII datang kemari, saya adalah selaku pelaksanaan Kores VII.
Oleh............
-58-
Oleh Madji Hasanoeddin mengangkat Komandan Operasi Mayor Noekoem. Pada satu ketika diadakan orasi, terdapat seorang TII syahid.
Terjadi bentrokan dengan Ali Daoed Komandan Batalyon 175
Ketika Sabang Merauke menangkap sebuah kapal, oleh Hadji Hasanoeddin perintah saya untuk periksa kapal itu.
Oleh kepala pabean periksa kapal itu hasilnya sebagai laporan yang telah sampai kemari.
Ada juga laporan yang telah sampai kemari.
Ada juga laporan yang disampaikan oleh Jahja Seupeng dan Poeteh Saleh.
Tentera Sabang Merauke banyak berbuat maksiat, berjudi dan lain-lain. Sedang TII sembahyang mereka berpantun-pantun saja.
Mereka asyik berjuang untuk mencari kemegahan, hanya berjuang karena Allah.
Wali negara :
Apa maksud adakan Piagam Tanjong Moelia?
Banta Abdoellah :
Untuk menyusun satu resolusi menyampaikan kemari,dengan tak ada makna yang lain.
Wali negara :
Istilah piagam, ialah membuat satu organisasi unttuk memperbaiki organisasi lain yang sedang berantakan.
Banta Abdoellah :
Saya tak paham sampai kesana sedang saya juga tinggal di tanjong Moelia.
Demi Allah saya tidak bermaksud sesuatu,
Selain dari untuk kebaikan Resimen VII
Segala laporan saya sesuai dengan kejadian.
Wali negara :
-59-
-59-
Wali Negara : mengharapkan :
Saya yakin kamu semua masih cinta kepada perang suci ini supaya saya dibantu, tetapi tak ada balasan yang akan saya balas, kalau tak mau bantu saya tak dapat paksa, karena tidak berhasil saya kerja sendiri.
Menurut menteri dalam negeri hal ini sudah beres, apa benar itu?
Banta Abdoellah :
Itu ada kejadian tetapi say atak hadir dan bagaimana keputusan saya tidak tahu, menteri dalam negeri pun tak beri tahukan pada saya.
Gazali ada hadir.
2-1-1959 Tiba : 1. Ali Daoed
2. Jahja Ahmad
Wali Negara :
Dengan adanya pembicaraan saya kemarin berkenaan dengan perjuangan ini, demikianlah.
Apakah ada bantuan dari kawan-kawan dan anak kami, kami tak tahu, karena kebanyakan anggota perjuangan memburu kebendaan, meninggalkan perjuangan. Saya maksud penjelasan tentang laporan yang sampai kepada saya.
Ali Daoed :
Dalam kedatangan Sabang Merauke ke Resimen VII oleh Hadji Hasanoeddin membentuk satu operasi hunai. Noekoem Komandan Operasi, saya komandan Mie VII dan Moe’in komandan Mie VI. Karena dalam satu operasi terjadi bentrokan, saya jadi komandan Batalyon 175, Moe’in tak ada apa-apa.
Kemudian dibentuk komandan gabungan Sabang Merauke Tarmihim, juga terjadi bentrok.
Kemudian terjadi Piagam Tanjong Moelia, yang diberi tahukan oleh kepala staf kepada saya.
Jahja Ahmad :
Serupa
Wali negara :
Segala laporan sudah saya dengar dan dalam pertimbangan, nanti akan saya nyatakan bersama-sama.
Ali Daoed :
Jika menyeleweng dari proklamasi 21-9-1953 saya
-60-
-60-
Ali Daoed : Jika menyeleweng dari proklamasi 21-9-1953 saya jauh dari wali negara tetapi apabila tetap sebagai proklamasi saya berada dengan wali negara
Amin Hasjim )
Moe’in Hasjim ) saya sudah nyatakan masuk TII
Wali negara :
Saranan musuh sudah ada orang yang gembira,
Sungguhpun saya sendiri belum gembira
’ilmijah : orang biasa berubah fikiran dengan sebab kebendaan.
1. Minta dijelaskan dan dinyatakan segala kejadian kejadian yang telah terjadi di Resimen VII
2. menumpahkan harapan
Amin Djalil :
Oleh Hadji Hasanoeddin dan Mayor Hasanoeddin mengangkat Noekoem menjadi penguasa perang di Resimen VII.
Dalam suatu operasi mendapat suatu kekecewaan yang menjadi pecah antara PRRI dengan TII.
Saya datangi Mayor Hasanoeddin membentangkan segala keburukan yang telah terjadi :
1. Zina
2. Judi
3. Rampok
4. Agama baru
Saya adalah sebagai pengurus keuangan Sabang Merauke dan TII.
Sampai sekarang belum ada perbaikan.
Saya nyatakan keluar dari Sabang Merauke masuk DI dan saya consigner TII dengan minta bantuan dari Gazali, tetapi tak diberikan.
Saya ikhtiarkan mencari jalan untuk memperoleh uang, sekarang baru dapat membantu TII sedikit-sedikit dan sudah saya beli pakaian dan peluru
Ketika datang menteri perang dan menteri dalam negeri tak dikatakan pada menteri dalam negeri bahwa disini banyak perjudian.
-61-
-61-
Baru-baru ini disita satu kapal oleh PRRI sejumlah 30 mil .... kepunyaan saudagar-saudagar
Tentera PRRI hanya 64 orang lagi yang selalu berjudi, pernah saya tangkap judi itu tetapi oleh Hasanoeddin dilepaskan. Saya rela mati dalam islam.
Moe’in Hasjim :
Payah diatasi karena ada dua komando, hukum tak bersedia masuk DI, sedang sebahagian dari TII sudah masuk PRRI karena mewah, tak mau kembali lagi ke TII.
Perhubungan Gazali dengan kami ada baik, tetapi dalam hal itu berupa rahasia tak ada pertimbangan apa-apa.
Hasan ATRA tak dapat meladeni Resimen VII karena ia dalam PRRI dengan aktif malah tak ada jaminan bainya karena membangga-banggakan PRRI.
180 pucuk senjata dari Pantjasila
Hasanoeddin membuat pernyataan bahwa segala senjata-senjata diserahkan kepada NBA-NII demikian orang-orangnya.
35 pucuk senjata
1 brengun
1 mortir
Pernyataan ini dikirim kepada Resimen VII dan batalyon 175
3-1-1959 Tiba : 1. Amin Djalil
2. Moe’in Hasjim
Wali negara :
Pekerjaan ini semata-mata untuk ibadat bukan karena yang lain, segala sesuatu oleh atasan tidak hanya dapat mendengar dari sebelah pihak. Dalam pertemuan ini saya harap supaya kepada saya dapat diberikan bahan-bahan untuk fikiran dan pertimbangan.
Fikiran ini bukan untuk menyelesaikan saja secara hakim, hanya kita adalah sebagai tentera dengan tempat, apakah disini atau ditempat lain ini sulit untuk mengatasi.
Segala ..................
-62-
-62-
Segala apa yang terasa dalam hati harap dilaksanakan tetapi jangan hatap saya dapat memberi bantuan.saya hanya seorang diri dengan tak ada kawan.
Pada T&T, sudah berjalan, tetapi pelaksanaan demikan rupa.
Kepala staf minta bubar ,kabinet, sudah bubar, kepal staf diangkat menjadi Meteri perang dan kepala staf di ganti oleh ibrahim saleh, namun urusan tak juga beres.
Yang dapat saya tangkap bicara Amin Jalil :
1. punya modal
2. minta perbaikan kemungkaran-kemungkaran.
Moei’ Hajim :
TII yang sudah masuk PRRI supaya kembali ke TII dan dilatih kembali, jangan sampai menyerah kepada pancasila.
Wali Negara :
Segala sesuatu sudah saya dengar dan akan saya salurkan dengan perantaraan Gazali ataupun dengan Hasunddin sendiri.
Wakil saya pun sudang mengurus hal ini di luar Negeri.
Wali Negara :
Modal yang di pinjam hukum sudah bayar.
Belanja untuk tentara selama 3 bulan Rp. 90.000.-
Dapat diurus dengan TII saja sedang dengan PRRI tak dapat langsung.
Wali Negara :
1. Amin Djalil sekarang saya anggap orang pusat, yang akan ditempatkan dimana yangakan ditempatkan nanti.
2. Moe’in juga kalau tak ada keberatan akan ditempatkan dipusat (disini), apa untuk mejadi pelatih atau lain, nanti akan ditetukan.
Amin Djalil :
Banta Abdullah, Ali daut dan yusuf Ahmad sebenarnya tak bersalah, tetapi dalam Resiment VII bersikap siapa cepat itu yang dapat dan Haji Hasanuddin pun tak tegas (paseif) tak ada rencana apa-apa ) kepada banta Chairullah tak diberi macht penuh.
Gaharu angkat dia jadi Agen tambang minyak.
-63-
-63-
3-1-1959. 1. Banta Abdullah
2. Ali Daud
3. Joesoef Ahmad
Wakil Negara :
Untuk menyelesaikan satu persatu pekerjaan yang sepenuh-penunya agak payah dan susah dan apa lagi saya hanya tinggal seorang diri saja dan didesak oleh lawan dan kawan. Untuk memperbaiki kerja ini supaya saya suka dibantu dengan karena Allah.
Untuk Resiment VII saya berhak bicara dan beri perintah sedang untuk sabang mauroke cara pribadi boleh juga saya bicara dan sudah bicara dengan sumpah. Apabila satu-satu muslihat yang saya fikir harap supaya di ta;ati gunanya untuk menenteramkan tempat bukan karena curiga tetapi karena untuk tambah tenaga harap dipatuhi.
Jahja Ahmad jawab :
InsyaAllah :
Semua akan di pindah ke pusat yang nanti akan dikirim kembali karena untuk satu-satu maksud dan satu-satu tugas akan ditentukan nanti.
Ali daud :
Kami ta;at sepenuhnya, disamping itu kami minta izin untuk kembali sebentar menyelesaikan urusan terbengkalai.
Wali Negara :
Ini saya tak bermaksud menahan tak boleh pulang, tetapi memang disuruh pulang untuk selesaikan urusan dalam waktu yang tertentu.
Ali daud :
Hasanuddin sudah kembali satu kompie TII yang masuk PRRI.
Banta Abdullah :
Tanggal 4-5-1958 hasanuddin sudah resmikan batalyon 275. Hasanudin baik, tetapi hukum tak baik.sabang maroke pakai rencana dan pangkat TII dengan tak mendapat penetapan dari yang berwajib (kedapatan di batalyon 435) sedang tingkah lakunya bertentangan dengan TII.
-64-
-64-
Wali Negara :
Menurut Gazali supaya Ali Daud dapat diberikan untuk kawannya Gazali, sedangkan yang lainnya dapat dipergunakan semaunya :
Banta Abdullah Kapten
Ali daud Letnan Satu
Jahja Ahmad Letnan Dua
Amin Jalil Letnan
Moe’in Hasyim Kapten
Penetapan dibuat karena untuk menyegarkan urusan, sesudah yang bersangkutan berulang kali di panggil tetapi tak datang.
Amin Djalil :
Said Ali adek Said Abu Bakar ditarik jangan dilepaskan, tacut-takpet di ambil orang.
4-1-1959.
Moe’in Hasyim :
1. Pemindahan perwira-perwira Resimen VII akan
Mengakibatkan yang tak baik bagi Resimen VII
2. Kesatuan Ali Daud akan kacau balau
3. Batalyon 275 tak di bentuk lagi.
4. Piagam untuk kebaikan.
9-1-1959.
Tiba :
1. Banta Abdoellah
2. Moe’in Hasyim
3. Ali Daoed
4. joesoef Ahmad
5. Amin Djalil
Wali Negara :
Pikiran saya sepenunya kepada pekerjaan yang sedang dilaksanakan, harap anak-anak saya demikian juga.
Kedudukan saya demikan anak-anak saya adalah sebagai kode harap di turut sebagai pikiran saya untuk perbaiki sesuatu harus lebih dahulu memukau membentuk anak sendiri, tak mungkin satu perasaan tamu yang masuk, maka inilah sebabnya kami pindahkan anak-anak saya kemari supaya tidak dituduh orang yang bekerja ada-ada saja orang yang menengahnya.
-65-
-65-
Cita-cita saya tak dapat saya harap kalau bukan orang Aceh.
Resimen VII adalah tanggung jawab saja, yang mesti saya perbaiki.
Dengan komandan Resimen VII akan saya bicara lebih lanjut.
Dengan pemindahan anak-anak saya ini, Resimen VII sudah terang mesti diisi segera, jangan ada aggapan saya hukum, nanti akan ada urusan .
Sekarang saya dibicarakan tentang suasana.
Ada saya terima satu surat A. Hasyim Moe;un datang kemari
Jangan sekali –sekali dibicarakan bahwa diantara orang kita ada yang akan menerima keadaan itu.
Saya orang yang menanggung 4 amanah.
1. Amanah Tuhan
2. Amanah dari rakyat Aceh ( ulama-ulama )
3. Amanah dari sambutan rakyat sekitar
4. Amanah dari tentara pancasila yang sudah menyeberang kepada kita yaitu yatim piatu dan janda-janda.
Kalau saya bandingkan harganya daerah istimewa ini tak seimbang.
Dalam daerah istimewaitu dikeluarkan 4 perkara :
Yang bertentangan dengan hukum Islam :
1. Rajam
2. Potong tangan
3. Buang
4. Bunuh
Tiada setuju di masukkan.
Jangan dibicarakan kepada siapapun tentang adanya orang-orang yang telah menyeleweng.
Pelihara baik-baik amanah saya jangan bocor keluar.
Saya bermaksud ada ketentuan yaitu :
a. Tentara tetap tentara
b. Sipil tetap sipil
Harap supaya adat kebiasan di buang yaitu adat kotoran.
-66-
-66-
11-1-1959. Dihadapan Perwira-Perwira Resimen VII.
Mulai kerja tahun 1914.
Sambil mengaji bekerja untuk umum, atur zakat-zakat salam kampung kepada fakir miskin
Tahun 1920 mengajar di kampung
1921 Mengajar di Tapak Tuan
1926 mengajar di Lhokseumawe
1928 membentuk Djam’ijatoeddinijah
1938 bentuk POESA
1942 datang Jepang
1945 merdeka
1947 jadi gubernur Militer
1950 jadi gubernur Aceh
1951 buat bendungan air di Beureu-Eh
1952 buat Masjid
1953 perang Aceh
1963 gali loeeng-loeeng blang dalam daerah mutiara dan
kembang tanjung
1-1959. Wali Negara :
Bicara dengan Banta Abdoellah :
1. Ta’ati perintah atasan
2. Serahkan untuk sementara keluarga pada Hadji Hasanoeddin menunggu ketentuan dari atas
3. buat surat permohonan
4. tentang senjata tunggu ketentuan dari logistik.
-1-1959 Wali Negara :
Dalam memberi kuliah, antara lain-lain :
Kalau terpengaruh dengan bujuk rayu perjanjian muluk-mulk, berarti mengkhianati kepada perintah Allah dan menta’ati kepada perintah syaitan.
Akibatnya :
1. Tentera dan senjata diserahkan
2. terpaksa disaring kembali (seleksi)
3. passuk perang juga melawan PRRI atau diperangi oleh PRRI.
4. menjadi komunist, ini bakal jahanam Soekarno.........
-67-
-67-
Soekarno tiada akan menghidupkan bangsa Aceh sebaliknya akan dihabiskan, diganti dengan jawa.
8/9-1-1959 Dengan perintah Wali Negara pos malam diganti oleh Staf Wali Negara,
karena pengawal seluruhnya harus berada ditempat Wali Negara sesudah ’Isya.
Staf Wali Negara :
1. Tgk. A. Rahman
2. Hamzah
3. Sabi
4. Soelaiman
5. Haroen
Nasihat Wali Negara kepada tentera pengawal :
1. Tentera pengawal adalah tentera yang ditugaskan untuk mengawal :
a. Wali Negara
b. Divisi
c. Negara
2. tentera pengawal hendaklah menjadi contoh kepada tentera yang lain dari tentera pengawal.
3. harus tetap mengikuti latihan, jangan sia-sia uang negara dikeluarkan untuk latihan.
4. tentera islam harus bersifat :
a. Amanah
b. Sahdiq
c. Jujur
d. Memenuhi janji
e. Sabar
10-1-1959 tiba Tgk. Ahmad Adamij, keluar terus untuk bawa surat kejurusan Timur untuk sidang tanggal 30-1-1959
11- 1- 1959 Tiba : 1. Tgk. Abdoel Malik
1. Abdoel Wahab Ibrahim
12-1-1959 keluar : 1. Tgk. Abdoel Malik
2. Tgk. Sjamsoeddinel Bad berangkat kedaerah Resimen I
16-1-1959. tiba : 1. Jahja Poeteh
2. H. Ahmad Hasan masih di Ie Leube
Abdoellah berangkat dengan Hasan Saleh
Amanah Wali Negara kepada Jahja Poeteh :
1. Suruh sedia daun rumbia 1000 lembar pada Ben Hoesin
2. demikian sampaikan pada Resimen
3. Tgk. Ahmad Adami suruh berangkat terus dan lekas kembali
4. katakan pada Ben Hoesin apa bisa dijaga keama-
-68-
-68-
4. katakan pada Ben Hoesin apa bisa jaga keamanan di batalyon 115.
5. Lihat tempat Batalyon 115 dan tempat di Krueng Beuratjan apa masih ada tinggal rumah.
6. Ben Hoesin minta tunggu Wali dalam daerahnya.
7. Ben Hoesin dan Moeh Oesman supaya sudi bantu Wali Negara :
Wali negara :
Aceh barat sekurang-kurangnya :
1 orang tentera
1 orang sipil
18-1-1959. Telah dipanggil : dengan perantara Soelaiman Ahmad:
1. Tgk. Hadji Abdoellah Lam Oe
2. Tgk. Zaini Bakri
3. Tgk. H. Abdoellah Oejong Rimba
4. Tgk. Mahjeddin Joesoef
19-1-1959. Berangkat dari Pantja melalui Pinto Koeta bermalam di Keumala Tjot.
20-1-1959. Dari Keumala Tjot ke Gampong Baro Tiro bermalam
21-1-1959. Ketempat menteri kehakiman bermalam
22-1-1959. Berangkat dari tempat Menteri Kehakiman menuju Amoet
Surat untuk Resimen I dibawa oleh Tgk. Ismail : menyatakan bahwa tanggal 30-1-1959.
9-2-1959/tanggal 12-2-1959
10-2-1959. Tiba :
1. Tgk. Ali Pijeueng, menyatakan mesti ada kompak heid pemimpin-pemimpin
2. diadakan re organisasi Aparatur Negara.
Sudah disampaikan kepada Wali Negara.
Nasution is Nasution
Panggil Ajah Gani dengan perantara Tgk. Hasan Hanfiah
10-2-1959 : 1. Besluit untuk Mayor Abdoel Djalil Amin dipindahkan dari Kobat 265
menjadi Komanda CPM. TaT Tgk. Tjhik di Tiro
2. Besluit untuk Tgk. Ali Pijeueng dibebaskan dari tugasnya Komandan CPM.
11-2-1959. 1. Ben Oemar ke Koetaradja bersama dengan A. G. Moetia.
2. Bie III dan V tidak kirim pengawal
3. Wedana larang karena tak ada uang
-2-1959.
1. Seluruh nama-nama itu menjadi fundament dari perjuangan.
2. patih mementingkan diri sendiri
3. Bupati
-69-
-69-
3. Bupati, keseluruhannya tak berjalan pemrintahan
4. Sekretaris cari pengaruh
5. Resimen pentingkan keuangan
Untuk dapat dipengaruhi diadakan pemecatan belahan.
6. Perlu reorganisasi seluruhnya
7. untuk komandan Resimen TOEJA atau JOESWAH
8. untuk Bupati T. K. KOESA
9. Bupati diangkat untuk menjadi Wakil Wali Negara disamping jabatannya sebagai ketua majlis syura.
10. Gazali untuk ketua Perekonomian pusat
11. Batalyon 235 lama menghasbiskan uang RP. 1.119.000,- dan padi 30 ton.
12. Sekretaris dapat dibendung maksudnya untuk mencari pengaruh.
Tak ada kepercayaan dari Kores2 dan Bupati
Tak ada kepercayaan dari wakil PM dan Menteri urusan Perang kembali mandaat kepada majlis syura melalui ketua majlis.
-4-1959 Amanah
1. Minta di bai’at TII sampai dengan prajurit oleh komandan-komandan yang besangkutan.
2. bai’at atas pegawai sampai dengan bawahan oleh kepala-kepala yang bersangkutan.
-2-1959. surat untuk Pawang Leman :
1. Serahkan senjata kepada T. Radja Idris untuk bela diri dari OPD.
2. Surat perintah untuk Gazali
Limit waktu sudah habis, ekpansi kembalikan.
3. Surat untuk Gazali bahwa keadaan keuangan Pusat sangat, minta perhatian sepenuhnya untuk menutup keritis tersebut.
4. Mengaktifkan kembali Hadji Hasanoeddin sebagai Komandan Resimen VII dan membatalkan tugas untuk Gazali sebagai Pemimpin Resimen VII.
5. Surat untuk Gazali memberi kuasa langsung atau tidak langsung, dengan diminta atau tidak diminta atas Resimen VII sewaktu-waktu yang memerlukan dengan tiada mengurangi hak atas Hadji Hasanoeddin sebagai kores VII.
6. Surat untuk Bupati Aceh Selatan..........
-70-
-70-
6. Surat untuk Bupati Aceh Selatan minta datang dengan segera.
7. Surat ucapan terima kasih kepada major Gazali Idris
21-2-59
24-2-1959
Tiba Tgk. H. Abdoellah Oejong Rimba, kembali tgl. 26-2-1959.
26-2-1959 Rapat berita Tgk. Amin Lam Preh sudah kerja bersama musuh.
27-2-1959 Tanya pada Ben Hoesen, apa sudah selesai konferensi kabarnya Hasan Saleh dan Ibrahim Saleh tak datang apa benar.
Jawab : Rapat itu adalah rapat majlis syura, tak perlu dihadiri oleh tentera dan pemerintah.
2-3-1959. perintahkan untuk Laksamana ’Ibadat
menurut keterangan H. Adam Arsjad, bahwa didaerah sumatera timur selatan ada anak gadis Imam.
6-3-1959 turun dari Baital Julud bersama dengan Oesman Ben Tjoet.
Sampai ke pos pengawal nampaknya sudah kosong dicabut atas perintah Batalyon 315.
Asrama Bupati, Resimen, Natalyon, Wedana sudah kosong seluruhnya.
Oesman Ben Tjot pergi keloesa.
Seluruh TII Batalyon 315 sudah berkumpul di Moesa.
6/7-3-1959 TII di Moesa dijemput dengan 18 motor dibawa ke Me Tareum
Tanggal dan waktu yang sama TII 115 diberangkatkan dari Meunasah Moeling dengan 5 motor ke Me Tareum.
7-3-1959 Kirim surat ke A’la beri tahukan apa yang telah terjadi, jam 3 sore berangkat ke Djangka Boeja.
8-3-1959 berjemput dengan Ajah Hamid
9-3-1959 berjumpa dengan Tgk. Oesmar Blang Awe
10-3-1959 bertemu dengan M. Joesoef Sarong dan Kepala Staf Btn115
Jam 3.00 sore berangkat dari Djangka Boeja ketempat tiba Trieng Gadeng kereta angin rusak, bermalam di Pante Radja.
11-3-1959 bersama camat Pante Radja naik ke A’la, karena hari hujan bermalam di Ladan.
12-3-1959.
-71-
-71-
12-3-1959. bersama Menteri Kehakiman ke A’la
PM sudah lebih dahulu tiba
14-3-1959. Tgk. Haroen turun pergi ke Me Tareum, tetapi sampai tanggal 15-3-1959 belum tiba di Me Tareum.
15-3-1959. Turun PM bersama Menteri Kehakiman ke Beureunoeen dan wedana III
Dewan Revolutie sudah terbentuk
Dalam pidato Hasan Saleh Dewan Revolutioneer mengambil over kekacauan dari Wali Negara dan Kabinet.
Proklamasi Dewa Revolusi dibaca oleh Abdoel Gani Oesman (Ajah Gani)
Susunannya :
Ketua Abdoel Gani Oesman
Wakil Ketua Tgk. H. A. Oejong Rimba/Moedjahid?
Sekretaris Djenderal : A. G. Moetiara
Wakil sekretaris : Tgk. Njak Oemar merangkap anggota
Anggota-anggota : Seluruh bekas Menteri2
Seluruh bupati-bupati
Panglima pertahanan : hasan Saleh
Kepala staf T&T/Kores I : Ibrahim Saleh
Pembentukan Kabinet akan dibicarakan dalam majli syura.
18-3-1959. Hamzah turun antar surat untuk PM.
Wali negara menganggap penjelasan-penjelasan sudah disediakan, tetapi yang sebenarnya tak ada, hanya pada Menteri Dalam Negeri.
18/19-3-1959. diperintahkan bentuk pos penjagaan pada Alamsjah dan Mahmoed, kekuatan Alamsjah 10 orang, Mahmoed 2 orang di Tjot Bajoe.
22-3-1959. Amin Basjah :
Menurut kobat-kobat Wali negara akan dipindahkan ke Geumpang.
22-3-1959. Haroen Ali berdialog dengan Abd. Gani Oesman :
Haroen Ali : Hendak kemana Dewa Revolutie dengan Panglima Hasan Salehnya?
Abdoel Gani :
Untuk mencari jalan keluar dari kehancuran Aceh seluruhnya.
Haroen Ali :
Mengapa tidak diberi tahukan kepada orang tua itu?
-72-
-72-
Abdoel Gani :
Tak berani pergi kesama takut tersintuh pribadi.
Haroen Ali :
Apa sebab dalam proklamasi dan pengumumannya dilakukan oleh :
Hoesin Joesoef
A.G. Moetiara
T. A. Hasan
T. M. Amin
Padahal mereka telah keluar dari kesatuan.
Abdoel Gani :
Mereka adalah pelopor T.I.I. juga
Haroen Ali :
Apakah gerakan ini tidak bersangkut dengan divizen yang telah diperoleh mereka masing-masing 7 (tujuh juta) rupiah?
Abdoel Gani :
Ini saya tiada ketahui mereka sudah mendapat divizen itu.
Haroen Ali :
Ketika diadakan pertemuan dengan Nasution hadir :
1. Hoesin Joesoef
2. Hasan Saleh
3. Ajah
Sudah menanda tangani suatu perjanjian dengan memberikan pangkat kepada Hasan Saleh Letnan Kolonel berarti telah kembali kepada TNI. Tak ada bantahan apa-apa dari Ajah.
Abdoel Gani :
Itu saya tidak tahu.
Haroen Ali :
Bagaimana melepaskan diri pada hal dimuka sendiri.
Abdoel Gani :
Gerakan ini boleh jadi sudah diboncengi oleh golongan ke III.
Haroen Ali :
Pamflet-pamflet itu sesudah disusun dirumah Zaini Bakri, oleh A. G. Moetiara dan lain-lain, dibawa oleh Hoesin Joesoef dan Hamidy kepada percetakan untuk dicetak.
Apakah hubungannya dengan Maridy? Dan sesudah dicetak disuruh siarkan dengan kapal terbang, apakah hubungannya?.
-73-
-73-
Dan sesudah dicetak disurh siarkan dengan kapal terbang, apakah hubungannya?
T.N.I. ketika menempelkan pamflet itu dengan riang gembira, apakah artinya itu?
Bukankah penerimaan rakyat umum dalam hal ini sangat buruk akibatnya?
Bermaksud hendak menghindarkan Aceh dari keruntuhan, tetapi sekarang nampaknya bukan runtuh lagi sudah hancur seluruhnya.
Sesudah diadakan pertemuan dengan Nasution, ia kembali ke Djakarta, entah dengan jalan bagaimana Pemerintah Asing (Inggeris) telah mengetahui dan menyiar-nyiarkan disurat kabar.
Toeanku Hoesin mengatakan pada Badaroeddin Tjoet :
Bahwa dahulu saya dituduh Pang Bajak, sekarang Hasan Saleh sendiri telah menjadi Pang Baroen. Telah membuka celana tg. Di Beureu-Eh.
-3-1959. Amin Basjah ;
PM mungkin terpengaruh dengan Dewan Revolutieneer.
Hasan Saleh ke Geumpang bersama dengan Wedana Ali Gade dan Gam Manjak.
Njak Ma’oen nampaknya sudah terpengaruh dengan Dewan Revolutie
-4-1959. tiba :
1. Zainal Arifin Abbas
2. Zainal Abidin Noerdin
1. Kembali utusan PRRI meminta penjelasan dari Wali negara dengan tertulis supaya dapat diperlihatkan.
2. Zainal Arifin Abbas minta kembali ke Sumatera Timur
3. minta nasihat tentang :
a. Perkembangan di Sumatera Timur untuk suatu pembangunan Pemerintahan NII.
b. Mengadakan suatu bentukan pemerintahan dalam taraf pertama untuk mencapai NII selanjutnya.
c. Konsep Batak sudah komplet menyusun pamong Praja di seluruh Sumatera Timur kecuali untuk Langkat.
-74-
-74-
Wali Negara :
Kesimpulan ada 3.
1. Jawab saya
2. jawab PM
3. soal Zaini Arifin Abbas
aceh sudah hancur, mungkin kepercayaan terhadap saya sudah tipis, tak dapat memberi keputusan atas dasar perseorangan.
Perlu dengar keterangan dari PM
Tentang mu’allim saya masih perlu tenaga, tetapi dapat diizinkan kembali sementara, tetapi bukan kembali untuk jaba satu-satu jabatan, sebelum berjumpa dengan saya disini atau ditempat lain.
Zainal Arifin Abbas :
1. Pendapat saya NBA masih utuh selain beberapa orang yang menyeleweng.
Ada baiknya NBA bersikap tegas supaya ada bakking di Luar Negeri.
2. Aceh sekarang terbagi 2
1. NBA Revolutie
2. NBA Lama
Tetapi NBA Revolutie ingin dirangkul oleh RI ini tegas dimata dunia.
Wali Negara :
Untuk seluruh daerah perlu senjata untuk 3 daerah perlu uang, menghendaki uang tiap-tiap bulan satu juta rupiah.
2-4-1959. Menteri Kehakiman :
Menguraikan sebab musababnya terjadi perebutan kekuasaan di Pidie ini oleh Hasan Saleh cs pada Imoem Sa’id dan Moeh Oesman Kasim Roesjdi mencoba mengumpulkan TII untuk diserahkan kepada Hasan Saleh, tetapi dapat dicegah oleh Batalyon Sjah Koeala.
Dja’far Abdoellah tinggal dalam kota Lhokseumawe bersama dengan keluarganya.
Satu keseorangan yang akan dialami kalau pindah ke Aceh Utara.
4-4-1959 Tiba PM :
Camat Pante Radja mengatakan pada Ibrahim Saleh
-75-
-75-
4-4-1959. Tiba PM :
Camat Pante Radja mengatakan pada Ibrahim Saleh mengapa untuk datang kepada Beureu-Eh dikeluarkan instruksi dan ambil tindakan,sedang bagi yang tak sembahyang tak pernah dikeluarkan ma’lumat untuk tangkap dan hukum.
5-4-1959 Tiba :
1. Noeh Oesman
2. Imoem Sa’id
3. Camat Kembang Tanjong
Menyampaikan bahwa tak ada kepercayaan TNI Asam Koembang kepada Saleh cs karena beberapa kopie dari seluruh Batalyon belum menyerah terutama Batalyon 315
8/9-4-1959. Dalam hari Raya Haji
11-4-1959 Wali Negara berangkat
12-4-1959 Hamzah bermalam di Sanggeue
AR Joesoef ke Teupin Raja
Tiba : 1. Toke Insja
2. Tgk. Rahman
3. H. Hasan
4. Haroen
13-4-1959 Ummi turun bersama dengan Sa’idah
14-4-1959 Barang-barang mulai diambil untuk bawa turun
15-4-1959 bawa turun barang-barang; ketempat Alamsjah :
Wali Negara 3 Potong
Sekr. 3 Potong
T&T 3 Potong
Menurut Radio Rev. Rep. Indonesia gelombang 65 dan 48.
“Anggapan luar negeri bahwa PM suka kepada barnag lux dan meyakini tak setia dengan perjuangan.
19-4-1959 Mahmoed Gambang bersama dijumpai dengan Ibnu Sa’adan ke Geumpang. Dirumah sekolah disuruh terima uang tidak mau.
25-4-1959 Mahmoed Gambang dijemput Kapten Ngadimin Wakil Sektor II di Keumala. Ia bawa 3 bren gun untuk dekking dalam urusan suruh terima uang.
1-7-1959 Kepala Staf T&T ke Malaja
3-7-1959 Tiba :
1. Ibrahim Hoesin
-76-
-76-
3-7-1959 Tiba Ibrahim Hoesin
Imoem Sa’id
7-7-1959. jam 4.15 T.N.I. sektor Langsa dikepalai oleh Mayor Noerdin dengan kekuasaan 1 Kompie operasi ke Simpang Oelim.
8-7-1959 Tiba : Tgk. H. Sjech Abdoel Hamid
1. O.I. Hoesin bawa uang Rp. 500.000,-
2. Oesmannoeddin dan Hasballah ke Koetaradja
3. Tempat PM di Koetaradja digerebek musuh
4. AR. Hasjim tiba dilapang mengatakan :
a. Apa masih banyak pengikut Teunkoe ?
b. Sudah cukup dengan 2 sampai 3 orang saja termasuk ia sendiri.
5. seluruh Resimen –resimen sudah ambil uang dari pancasila. Kecuali Aceh Utara.
6. Rasanya tak mungkin digerakkan lagi karena tak kompak
7. Kalau digerakkan pada satu-satu daerah moesuh akan memusatkan tenaga pada daerah itu.
8/9-7-1959
9-7-1959. Abdoel Madjid Corps V Batalyon 435 ditangkap Pancasila di Madat
Rumah Oesmanoeddin diheledah dan kabarnya motornya sudah diambil.
Jam 1.00 Waktu Aceh musuh ditambah di Simpang Oelim, sebanyak 8 motor Diponegoro.
10-7-1959 menurut oekim Boediman motor Gazali Idris sudah diambil dan paun-paun pada orang kampung juga dibawa.
18-7-1959 Kompi Ibrahim tanyakan tentang pindah tempat Wali Negara, minta diputuskan oleh Batalyon.
Karena belum berangkat beri tahu sama Resimen III
Dan penyilidikan harus dikuatkan sampai ke Langsa.
8/9-7-1959 Atas laporan Sersan Isma’il Sa’ad anggota CPM Dewan kepada Tgk. Tjoet Ahmad Kepala Staf Batalyon Ben Hoesin dan Joesoef Daoed ipar Ibrahim Saleh :
Ben Hoesen memukul Jahja Mahmoed cs (23 orang) juga dicurigai hendak lari dan menyuruh tangkap pada Diponegoro Meureudoe, sudah dalam tahanan.
-77-
-77-
-7-1959 Tgk. Sjam Djoeli
Takengon sudah memberikan nomor (daftar) senjata kepada pancasila.
Tgk. Iljas sudah berangkat dari Takengon menuju kemari
-7-1959 Hukum. Hanya didikan kelas V dan VI saja tentu fikiran singkat. Sedang yang tinggi didikannya tak dapat menerima serupa itu (Sjafroeddin, Datsir, Harahap).
29-7-1959 bicara tentang batalyon 175 berkenaan dengan surat Amin Djalil pada Menteri Keamanan/Pert/K.S.
-8-1959 Wali Negara/Panglima mau pergi ke Stafkomando Batalyon 325 untuk bertemu dengan Gazali, tetapi tak jadi sesudah berjumpa dengan H. Affan Menteri Keamanan/ pertahanan bersama dengan Hasballah.
-8-1959 berangkat dari Tanjong Dalam ke Rampah
2-8-1959 Tiba Resimen III dan Resimen VII
3-8-1959 menurut Hadji Hasanoeddin surat tugas Wali negara tgl. 17-4-1959 baru terimanya tanggal 20-8-1959 dalam keadaan sudah pernah dibuka.
25-8-1959 Kirim nota kepada Resimen III berkenaan dengan panggilan Tgk. H. M. Thaib supaya diusahakan segera tiba ketempat Wali Negara.
28-8-1959 Tiba Pang Abdoellatif, tanggal 2-9-1959 kembali ke Samar kilang.
30-8-1959 Keadaan rumah tangga demikian rupa karena terlampau memberi kelonggaran kepada pegawai-pegawai bekerja sesuka hati dengan tak ada bantahan dan larangan bertambah lagi dengan sudah berpisah-pisah tenaga, tanggal 29-8-1959 tak ada masak nasi 1 hari.
31-8-1959 Tgk. Jahja Kompi I Batalyon 435.
2 rumah di Penang sudah selesai bayar harga Rp. 4.600,- dan Rp. 4.000,-
31-8-1959 Tiba :
1. Hasan Moehammad Tiro
2. Ibrahim Saleh
-10-1959 Tiba Aman Pinta, Kepala Moekim Sidjoek
-10-1959 Staf Kwartier dalam bahaya.
5-10-1959 Ketempat Menteri Keamanan/Pertahanan berkenaan dengan pertempuran di Daerah Bireuen.
7-8-1959 Tiba 1. Aman Koeala
2. Aman Kilang
-78-
-78-
8-10-1959 Tiba utusan dari PRRI :
1. Lts.SB. Saleng
2. Ltn.Ustaz Basir
3. Sersan Moenir
4. Sersan Djoerlis
Tgl. 25-10-1959 keluar
9-10-1959 tiba rombongan Letkol. Hasanoeddin
Aman Koeala
10-10-1959 keluar
14-6-1959 Tiba
1. Hoekoem
2. Ibrahim Saleh
3. Sofjan adik Ahmad Hoesin
25-10-1959 kembali
9/10-10-1959 Kirim Nota kepada Menteri-menteri
Bagi regen jam
Panggil Menteri Keamanan/Pertahanan
20-10-1959 tiba komandan Resimen V Laoet Tawar.
2-12-1959 kembali
3-11-1959 Jam 6 pertempuran Panton Laboe-Paja Demam
6-11-1959 Jam 5 pertempuran Lhok Nibong-Paja Demam
Jam 8 pertempuran Aloe Boe-Paja Gadjah
20-10-1959 Gazali Idris turun
7-11-1959 1. Iljas
2. Azaroeddin
Keduanya dari Resimen V Laaoet Tawar
3. Joesoef Arbi
4. Abdoellah Amin
Semuanya untuk belajar radio telegrafis
8-11-1959 tiba Ahmad Adam Kurir Resimen I
9-11-1959 Tiba Kompi IV/235 dan
Kepala Sosial Lokop
12-11-1959 kembali tanggal 11-11-1959
14-11-1959 ketika baca kawat No. 30/Ist/59 ditanya :
apakah ini hanya diperdengarkan saja?
16-11-1959 Kepala Staf :
Kalau usulan-usulan yang demikian diterima saja, lebih baik ambil semua, bagaimana terhadap Aceh Utara dan Aceh Timur, Pengangkatan atas Pidie dan lain-lain sangat mengecewakan.
Rapat merumuskan hubungan PRRI dengan NBA-NII
12-11-1959
Tiba perkakas radio
17-11-1959 Tiba Ayah Sa’id
-79-
-79-
17-11-1959 Tiba Ayah Hamid
18-11-1959 Hasballah Daoed naik ke Rantau Pandjang/Lokop
24-11-1959 tiba Abdoellah Poeteh
27-11-1959 Wali Negara
Perdana Menteri
Menteri Keamanan/Pertahanan
Merumuskan urusan pindah tempat
28-11-1959 Tiba Aman Ridan
Kembali tgl. 3-12-1959
29-11-1959 Tgk. Roeda sere dilantik sebagai penasihat resimen V Laoet Tawar dengkat Mayor TII dan memberi amanah yang berguna untuk perjuangan.
Pemesankan juga supaya dapat bersua dengan Panglima Ganto.
2-12-1959 Keluar :
1. Komanda Resimen V Laoet Tawar
2. Tgk. Roeda Sere
3. Tgk. Mahmoed
4-12-1959 Karena melarang Amat alias Aman Raboemah berjumpa dengan Wali Negara, sampai marah-marah, apa periksa sebagai jaksa.
16-12-1959 sampai ke Koeala Simpang
24-11-1959 Ronde ke IV
Jawaban pemerintah berkenaan dengan pemandangan umum babak pertama
Penyumpahan anggota majlis syura yang lama yang belum bai’at
Setengahnya anggota rapat menerima beleid pemerintah
Setengahnya memajukan pertanyaan dan yang lain mengecam atas beleid pemerintah sebagai kecaman sehat.
Berhubungan dengan hukum pidana yang dibaca oleh Abdoellah Hanifah :
1. Absolut Compentensi
2. Relatief Compentensi
Hal ini berhubungan dengan Relatief Compentensi. Sebagai yang lazim dipakai pada daerah tersebut.
Bagi militer berlaku Burgerlijke Straafrecht.
PRI bagi militer kepadanya berlaku 2 pidana yaitu pidana militer dan pidana umum.
Tuntutan 3 masalah diterima dengan referandum oleh RPI.
-80-
-80-
Tuntutan 3 masalah diterima dengan refarandum oleh RPI.
Tidak akan digugat oleh Dewan Perjuangan/PRRI karena akan dapat menampung dan menjadi landasan yang kuat.
24-6-1960 Ronde ke V
Termijn ke II babak ke II
1. Ali Soe’oedij
a. Dapat berlaku hukum Islam 100% di Aceh sebelum RPP Islam, baik pidana dan perdatanya dalam tanggung jawab kepada Allah.
(Filsafah kawin dengan perempuan kafir kitabi)
b. Tanggal 21 September 1953 dengan satu cita-cita Islam, karena Soekarno tak mau dirikan Negara Islam, dengan penuh empat, tetapi kemudian hanya tinggal 30% lagi, sesudah caes faire tinggal 10% yang sangat dla’if dan bodoh, bila kita menang, sanggup kita pegang dengan tenaga ini.
Apakah tenaga pada musuh sekarang dipakai juga ini akan kecewa.
2. Tgk. Ishak Boengtjala :
Masih bertentangan fasal 10 dengan fasal 53 U.U.D. dan merasa tak puas, harap ada jalan keluar.
3. Raden Soelaiman :
Keterangan pemerintah sudah puas, tetapi dalam sudah hukum, mengubah bai’at masih ragu-ragu
a. masih ragu-ragu tentang berlakunya hukum Islam di Aceh 100%.
b. TII yang mati apa syahid?
c. Apa sebab disumpah dengan Republik Islam Aceh NII masih ragoe.
d. Pindah dari dasar Islam kepada Negara yang bukan dasar Islam, apa hukumnya?
e. U.U.D. RI masih ragu-ragu juga, karena ia belum tentu masuk Islam, kalau mati dalam berjuang apakah syahid?
f. Republik Islam Aceh adalah bahagian dari RPI, tetapi dalam U.U.D. belum jelas bahwa harus berlakunya hukum Islam.
g. Hak-hak Republik Islam Aceh tidak penuh 100% untuk menjalankan hukum Islam.
-81-
-81-
4. Soeleman gaden :
a. Pemerintah Soekarno sebab zalim maka ditinggalkan
b. Tanggal 21-9-1953 proklamasi Aceh bahagian dari NIIkarena 100% berlaku hokum islam .
c. Sekarang sudah pindah ke RPi yang tidak je;las dan nyata hak tersebut dalam U.U.D terutama fasal 53 minta dihapuskan .
Ketua
Dalam masa pemerintahan menyusun jawaban,kami dalam berniat untuk mengadakan suatu resepsi ( mujarah ) untuk mengadakan suatu perdebatan dalam memperoleh bahn-bahan .
Wali Negara :
Uzukarah baik, tetapi dalam kalau didalamnya hanya timbul mujadalah, lebih baik jangan .
Abdoel Wahab: ini gunanya untuk mencari kepuasan anggota yang tak puasa, lebih baik datang saja pada yang bertanggung jawab ( pemerintah ) .
WAli Negara :
22-6-1960 lebih baik dating kepada pemerintah untuk minta keterang
an
22-6-1960 tiba rombangan Aceh besara yang terdiri dari
1. Tgk. Boeng djala
2. Tgk. Ali pijeueng
3. Tgk. Raden soeleman
4. H Ali goeroe
Datang ketempat wali Negara untuk menegaskan tentang tidak puasnya maksud U.U.D RPIN fasla 10dan fasal 53.
H.Ali Goeroe :
Menyatakan bahwa kalau tidak dapat ada ketegasan dalam hal tersebut ia tak turut ikut lagi.
Wali Negara :
Kerana belum lagi terputus menurut moreel NII maka bai’at masih didasarkan atas NII.
22-4-1960 Sidang pleno ke III majlis sjoera dalam rapat choesoes ( tersendiri ) membentuk seksi-seki majlis sjoera :
-82-
-82-
2-4-1960 Sidang pleno ke III majlis sjoera dalam rapat choesoes (tersendiri ) mebentuk satu-satu majlis sjoera :
1. Seksi politik / hokum :
Ketua : Tgk iljas leube
Anggota: 1. Abdoel djalil Amin
2.Abdoellha hanafiah
3. AR Ahmadi
4. T.H Moesa Daoed
5. Hasan HanaFiah
6. Ishak
2. Seksi keamanan / pertahanan :
Ketua : Gazali Idris
Anggota: 1. Abdoel wahab Ibrahim
2. Ibrahim hoesin
3. AR mahmoedij
4. OK Hoesin
5. Moekmin Moedjalih
6. Sakarija Effendi
3. Seksi Keuangan
Ketua : Tgk Ahmad Adami
Anggota: 1. Soelaiman Gadeng
2. Sjamaoen Ibrahim
3. H. Ali Hasim
4. AR TB
5. djoenid Sjoe’aib
6. Hasan Basri
-83-
-83-
Perdana menteri :
Pembaca teks
Keputusan setuju
Tidak setuju tentang beleid pemerintah dalam mengambil langkahnya perpaduan dengan RNI.
1960 Rapat ‘Alim Ulama dengan wali Negara dalam Medan konferensi.
Pa ir : 1. Tgk.H.Sjech Abdoel hamid
2. Tgk.Ishak Boengdjala
3. Tgk.Ali Teupin Raja
4. Tgk.HanaFiah Geudong
5. Tgk.Asnawi
6. Tgk.Hanafiah geudong
7. Tgk.Mahmoed Simpang Oelim
8. Tgk.Haji Abdoellah Blang Andam
9. Tgk.m.Ali poe Sampoe
Wali Negara :
Bicara di luar Agenda konferensi, tetapi sangat bersangkut paut dengan konferensi atas nama ulama belum pernah perlihatkan sikap kita terhadapa pemerintah NII sebagai fikiran replublik Islam Aceh.
Ada baiknya ulama memajukan satu fikiran kepada pemerintah bagaimana sikap kita tentang perpaduan dengan RPI sekalipun sudah ada : Adjlis ifta, selain dari mengeluarkan satu ketentuan berkenan dengan terima hadiah.
Dalam bai’at ada tersebut tidak boleh terima hadiah yang berhubungan dengan yang lain tidak ada.
Apa yang sudah berjalan pun majelis Ifta belum pernah beri teguran.
Pancasila sedang adakan rapat ‘Alim ulama, mungkin dalam keputusan itu akan ambil :
“ Perbuatan kita ini salah “
Kalau kita tuidak ambil satu keputusan, mungkin akan melarat bagi yang akan datang diambil keputusan oleh Alim ulama pancasila, jika ia mengatakan pekerjaan kita ini tak baik .
Ajah pamid :
-84-
-84-
Ajah Pamid :
Mungkin ada konsep dari pihak atasan dan konsep itu akan disalurkan kepada rapat.
Wali Negara :
Sebagai pendahuluan kita akan meninjau pemerintah pancasila, apakah pemerintah sah perlu ditantang atau pemerintah sah yang tidak perlu ditentang .
Tujuan Soekarno 2 fasal :
1. Kebangsaan
2. untuk mencapai kebahagian dipergunakan idesosialais dengan sepenuhnya.
Ide sosialisasi pada komnist
Soekarno ingin mengembalikan Indonesia ke dalam Nasionalisis.
Ia pernah bersumpah
Jadi agama tak pernah harga kata soekarno.
Ini cita-cita nya
Semakin lama banyak fikiran-fikiran dan bantahan -bantahan, sebab itu ia bubarkan konstituante dan perlemen.
Kita dapat lihat perbuatan yang sedang dilakukan oleh Soekarno.
Tgk.Blang Adam :
Bila pemerintah tidak menjatuhkan hukum sebagai yang diturunkan Allah, adalah kafir, tidak wajib di ikut.
Wali Negara :
Demikian corak pemerintah Soekarno, apa wajib ditantang atau tidak ?
Hendaklah ‘Alim ulama mengambil keputusan tentang sikap-sikap pemerintah dan ‘Alim Ulama yang telah mengambil keputusan membela Soekarno.
Ali Soe Oedi :
Kita sarankan kepada rakyat dengan baik bahwa ulama itu sebab didaruratkan maka diturut sebagai yang di detekan.
-84-
-85-
Wali Negara :
Ada baik diulas segala kesalahan-kesalahan Soekarno untuk menbantah segala keputusan ‘Alim ulama pancasila yang membela Soekarno sebagai alat untuk menarik/ Rakyat/ Hati.
Ali Soe’oedi :
Perlu membongkar segala kesalahan-kesalahan Soekarno.
Tgk.IshakBoengtjala :
Hendaklah tinjauan kita agak mulus sedikit karena kita telah putuskan dengan pancasila bergabung dengan RRI juga turut terlibat seperti itu.
Wali Negara :
Mulai dari sekarang hukum Allah sudah beleh dijalankan dengan syarat cukup bukti .
Hukuman itu bukan untuk orang kecil saja, tetapi bagi orang besar jangan segan-segan dijalankan.
Agenda pemilihan Wali Negara dalam surat undang-undang jangan hilang .
Rapat II
Badir:
1. Tgk.Sjech Abdoel Hamid
2. Tgk.Asnawi
3. Tgk.Hanafiah Geudong
4. Tgk.Ali Teupin Raja
5. Tgk.Abd.Rahman Atjeh Tengah
6. Tgk. H.Abdoellah blang Adam
7. Tgk.H.Ali Poelo Sampoe
8. Tgk. Ishak Boengdjala
9. Tgk.Mahmoed Simpang Oelim
10. Tgk. H.Ali Soe’oedi
Wali Negara :
Mulai membuka rapat ‘Alom ulama dengan membaca Ummul Qur’an.
Minta disebutkan dan dijalankan apa-apa keburukan kejalilan Soekarno untuk menjadi ………dan dimajukan kepada pemerintah dalam mengatkan dan meneguhkan perjuagan kita .
Pendapat soekarno :
Islam satu Jus dimasukan dalam kebudayaan dan nasionalis.
-86-
-87-
Wali Negara :
dapat di simpulkan bahwa Soekarno menghasilkan bentuk keseluruhannya “ Laa Dinaa “ ( tidak beragama ) “.
Soal tentara memang tidak dapat diadbaikan . ini adalah soal pusat.
Polisi harus ada orang-orang yang baik, sedang diatas sungguh baik dan dibawah pun ada juga yang baik .
Berkenaan dengan tentara, negara dalam stabil, tentara harus takluk kepada kepala negara bahagian ( harus di usulkan kepada pusat ) .
Soal pemindahan pun pasti berlaku, harus sesuai untuk daerah, untuk daerah islam harus tentara yang beragama islam .
Tgk. Abd.Rahman Takengon :
Uraian Wali Negara sudah cukup, pada saja sudah ada sedikit tambahan.
Pancasila sudah mulai adakan musyrik,yaitu anak-anak sekolah sudah mulai diajar tiap-tiap hari senin dan sabtu menaikan bendera dan menghormatinya.
Soekarno pun pernah cium perempuan.
Wali Negara :
T.N.I apabila lalui perang Soedirman di yokyakarta di wajibkan beri hormat patung itu (tanda musyrik)
Soekarno ingin mengkafirkan bangsa indonesia.
Segala yang saya katakan dahulu sekarang sudah kejadian. (karena mau hindarkan perang, terpaksa masuk dalam perang.
Tgk.Ali Teupin raja :
Natijah yang lagi dibawa oleh pancasila adalah jadi racun bagi orang muslimin.
Sebahagian ulama kita menganggap, obat dan sebahagian menganggap racun.
Kita harus fakir bahwa sekembali ulama-ulama dari musyawarah macam pendirian.
Sebahagian mengatakan pekerjaan kita salah, sebahagian mengatakan benar.
Kita harus cari satu masalah untuk menolak pendirian-pendirian ulama-ulama itu,dengan demikian dapat ditundukan ulam yang menjalankan kerja kita.
-88-
-88-
Dengan memegang kepad ayat-ayat itu,iapun berpegang demikian
Wali Negara :
Mengibaratkan orang tanah labu.
Untuk masalah amat payah, tetapi sudah terang kita dimusyrikan sembah patung, apa belum lagi jadi alasan.
Tgk.Ali soe oedi :
Dasar kita perang pancasila, ialah karena ia sudah maksiat kepada Allah. Ia suadh kafir atas nikmat Allah, karena ia kafir wajib perang.
Wali Negara :
Apa alasan kita untuk menarik ulama yang mengatakan perbuatan kita salah.
Tgk.Ishak Boengdjala :
Karena menekan daerah ( menjajah) terutama menekan agama, wajib diperangi.
I. Ayat
II. Membalikkan orang mukmin kepada nasionalis
III. Keseluruhan maksiat yang sudah dikerjakan menurut hadist tak boleh lagi di taati (ada 3 hadist)
IV. Bagi oaring yang dukung Soekarno ia adalah sudah rusak iman.
Tgk.Ali Soe’oedi:
Soekarno lebih kafir dari kafir, jadi tidak ragu untuk kita perang dan ia jadi kafir munafik.
Tgk.Hanafiah Geudong :
Untuk menanda tangani surat itu jangna Wali Negara,tetapi salah seorang dari ‘Alim ulama.
Wali Negara :
Semua akan saya fakir nanti, yang menanda tangani.
Anjuran yang lain supaya ulama mengusulkan :
“ jatama, rasakin, dan foekkara menjadi tanggungan pemerintah (dari kas negara).
Ditentukan begroting dan di masukan ( di tentukan dalam U.U.D.Negara).
Tgk.Ali Soe’oedi :
Untuk keperluan itu ……..
-89-
Tgk.Ali Soe’oedi :
Untuk keperluan itu ada harta-harta yang tertentu,itunsudah cukup.
Wali Negara :
Daerah kita sempat kaya bila sudah stabil, itu sebabnya saya anjurkan demikian, supaya diatur nanti jatama, tidak terbengkalai saja.
AJah hamid :
Setuju ditentukan dalam U.U.D.Negara Republik Islam aceh.
Wali Negara :
4-7-1960 jika oleh pemerintah nanti memilih ketua majelis Ifta,supaya diterima jangan di tolak, sungguh pun alasan-alasan boleh di majukan.
Rapat ‘Alim ulama
Hadir :
1. Tgk.H.Sjech Abdoel Hamid
2. Tgk.Hasan Hanafiah
3. Tgk.H.Ali Teupin Raja
4. Tgk.Asnawi
5. Tgk. Hanafiah Geudong
6. Tgk.Ishak Boengdjala
7. Tgk.Ali Soe’oedi
8. Tgk.Mahmud Simpang Oelim
9. Tgk.hadji Abdoellah blang andam
10. Tgk.Ali Poelo Sampoe
11. Tgk.Abd. rahman atjeh tengah.
Agenda :
1. Penghormatan jenazah tentera dan mengangkat kekuburan dengan melepaskan tembakan .
2. Penghormatan bendera
3. Penghormatan dalam majelis
4. Penghormatan bagi yang tidak berkopiah
Wali Negara :
Memberi penjelasan dan keterangan tentang apa yang sudah diajarkan dalam latihan tentara di Tjeubo.
Keputusan :
-90-
-90-
1. Serupa dengan penghormatan mayat biasa.
2. Dibenarkan memandang serta berdiri dengan tidak memberi penghoramatan kepada bendera.
3. Penghormatan dalam majelis patut ( harus ) dengan tidak memilih besar dan kecil dengan tiada meninggalkan sunah.
4. Penghormatan tidak berkopiah dengan membungkuk di larang diharuskan memberi salam dan angkat tangan.
Tgk.Ishak Boengdjala :
Bagaimana kalau datang pembesar pada satu daerah dengan pasang meriam oleh angkatan dalam daerah itu ?
( belum ambil keputusan ).
Tgk.H.abdoellah Blang Andam:
Orang kena tembak di dalam peperangan, apakah hukumnya syahid ?
Minta tercantum dalam U.U.D.
Wali Negara :
Dalam pembicaraan dengan ketua majelis Ifta karena di aceh tak dada medan perang yang tertentu melainkan semua ( segala daerah aceh ) menjadi medan pertempuran, hukumnya syahid.
( Bukan keputusan majelis Ifta ).
Ajah Hamid :
Joeg tal au jaghlib dimana mestinya diletakkan ?
( disangkutkan ) disebelah kanan atau disebelah kiri ?
Wali Negara :
Karena itu ayat Qur-an, maka diletakkan ( disangkutkan ) di sebelah kanan, tetapi kalau bintang ( karena bukan barang yang di muliakan ) disangkutkan di sebelah kiri.
Tgk.haji Abdoellah Blang Andam :
Rusak karena pertempuran, kemudian meninggal sesuadah beberapa hari, apakah ia syahid?
Wali Negara :
Tetap syahid
Tgk.Mahmoed simpang Oelim:
Dalam kitab fiqah belum syahid.
Tgk.M.Ali.Teupin raja :
Bila luka itu tidak mengakibatkan mati, kemudian beberapa hari ini mati, bukan syahid.
-91-
-91-
Wali Negara :
Sesuai dengan pendapat Tgk.di Teupin Raja
8-7-1960 Rapat pleno majelis syura ,ke III
sidang ke IX
Hadiri 54 orang
Tak hadir 23 orang
Agenda : Mensahkan U.U.pemerintah No.1 tahun 1960
Pemilihan ketua majelis syura.
Keputusan : di terima dengan aklamasi
Sesudah pimpinan rapat memberi alasan-alasan kemudian berbicara 3 orang anggota sebagi calon ketua.
Pemilihan ketua umum.
Dalam pemilihan terdapat suara terbanyak, sebanyak 30 suara, jatuh atas nama
Tgk.Sjech Abdoel Hamid
Wakil ketua I: Tgk.Soelaiman Ahmad
Wakil ketua II: T.H.Moesa Daoed
Pimpinan rapat memberi amanah-amanah kepada ketua dan wakil ketua I dan wakil ketua II yang baru terpilih.
Segala kejadian-kejadian yang lama menjadi contoh perbandingan bagi yang akan datang.
Sambutan ketua Umum: tgk. Abdoel Hamid :
Saja mengucapkan terima kasih atas pilihan tersebut, tetepi sayang saja tak cakap, lemah dan anggota.
Sebelum tahu belum bersumpah .
Dengan sedih meminta supaya pemerintah menunjukan tegas sebagian besar saja supaya jadi pedangan.
Perdana Menteri :
I. Memberi ucapan terima kasih terhadap pimpinan dan penyelenggaraan berlangsung majelis syura dengan sukses.
II. Kepada pemilihan ketua umum dan wakil ketua ucapan terima kasih.
Harap bekerja dengan giat dan sukses.
III Soal kewajiban-kewajiban sudah saam di maklumi tetapi sekarang aya paparkan tugas pokok.
-92-
-92-
1. Kedaulatan Negara ada pada Allah, dijalankan oleh pemerintah dan majelis syura.
2. Yang jadi sangkut paut antara pemerintah dan majelis syura, yaitu perundang –undangan.U.U.D.tidak berlaku, tak berjalan kalau tak ada majelis syura.
3. Pertanggung jawab pemerintah kepada majelis syura yaitu koerksi majelis atas pemerintahan ( atas pekerjaan pemerintahan ).
4. Turut campur tangan dalam urusan pemerintahan umpama abolitis, ampunan dan lain-lain.
5. Soal pertahanan Negara pun turut campu tangan majelis syura.
6. Tugas bertanya pun adalah hak majelis syura dan interpilitatie ( usut) dan angket ( hak menyelidik )
7. Boleh / ada hak periksa administrasi pemerintahan dan periksa keuangan hak majelis syura, kalau ini semuanya tidak ada aktivitas dari majelis syura maka tidak akan berjalan semuanya.
Ketua majelis syura :
1. Terima kasih atas uraian pemerintah.
Tiap-tiap 3 bulan harus ada laporan kepada ketua dari anggota-anggota supaya dapat diketahui segala kesusahan dan lain-lain.
2. Sebagai kepala Daerah,kalau boleh ini harus diselesaikan.
1.AR Ahmady
2.Joesoef hasjim.
1. Syukur atas penggangkatan jadi ketua majelis Syura.
Tentang kepal Daerah aka diselesaikan dalam waktu yang singkat.
2 a. Oemform
b. laporan 3 bulan sekali belum puas sedang dalam majelis syura sendiri ada seksi-seksi,ini amat susah.
3. Kepala Daerah dengan majelis syura akan
-93-
-93-
3. Kepala daerah dengan majelis syura akan diselesaikan oleh pemerintah dan pemimpin-pemimpin di aceh utara.
Wakil Ketua II T.H Moesa Deoed:
Terima kasih atas pengangkatan .
Atas usaha pemerintahan telah dapat di rumuskan, yang penting :
1. harap kepal pemerintahan supaya beri pimpinan kepada kami untuk di jalankan olehmajelis syura.
2. Supaya apa yang terjadi di luar batas hukumsengakja dapat teguran.
3. Terimakasih atas pimpinan lama dengan harapan memberi bantuan-bantuan kepada kami dalam menjalankan tugas kewajiban kami.
9-7-1960 Rapat pleno Majelis Syura Ke III
Sidang ke 10.
Hadir :52 Anggota
Tidak hadir : 25 Orang
Acara : mensahkan U.U.D sementara Republik Islam Aceh.
Pembukaan oleh ketua umum :
AR.Hasyim : di baca dahulu oleh sekretaris U.U.D. sementara itu semua kemudian anggota menjaring dengan termiminj, kemudian baca fasal demi fasal, lalu baca mukaddimah.
Raden Soelaiman:
Baca mukaddimah kemudian baca U.U.D sementara sefasal demi sefasal, di ulang 2 kali atau 3 kali.
Ketua :
Minta pengesahan tentang mukaddimah.
Diterima bulat.
Nur sah Hoesin:
Amandemen fasal 13
Kata-kata keluarga diubah menjadi kekeluargaan.
Tgk.Ishak Boengdjala :
Di ubah menjadi keluarga Republik Islam aceh
Hop Djali:
Keluarga di uabah menjadi kekeluargaan.
Ar JoeSoep:
Tetap sebagai tertulis.
-94-
-94-
Raden Sulaiman :
Tetap.
Wali Negara :
Jangan di ubah karena haram dalam agama menghian keturunan orang.
Ada baiknya di ubah dengan kekuasaan Allah.
Ar Ahmady :
Karena tak tersebut.
Pasal 17 ayat 2 di ubah menjadi :
Bumi dan air dan kekayaan Allah yang tersimpan di dalam nya.
Seluruh kekayaan Allah yang tersimpan di dalam bumi dan air.
Hop Djalil :
Segala kekayaan Allah yang terkandung didalam langit dan bumi.
Wahab Ibrahim:
Seluruh kekayaan Allah yang terkandung di dalam bumi dan air.
Perdana menteri:
Memberi penjelasan,bahwa tidak termasuk harta milik perorangan.
KUPUTUSAN
Fasal 17 ayat 2
Wali Negara :
Bumi, Air dan yang terkandung di dalam nya kekayaan Allah.
Tgk.Hnafiah Goedong :
Sangsi atas 2 nya
Haji Ibrahim:
Ayat I bagi Allah dan II bagi Allah.
Hop Djalil :
Masih moebham
Joesep Hasyim:
Baik lafal Asli.
Tgk.Iljas :
Dengan di sebut Alam atau Allah.
Bumi, Air dan seluruh kekayaan yang ada didalam nya.
AR Hasyim :
Kata-kata milik Tuhan, Azam ada kekayaan .
-95-
-95-
Pasal
Wali Negara :
Keberatan tentang itu karena isalm mengizinkan adanya perbudakan, menjual dan membebaskan.
Hadji Ibrahim :
Dalam RPI di larang.
Anin Negara :
Dalam amanah wali Negara tidak tersebut, tetapi sekarang sudah tersebut, bagaimana itu ?
Hasballah:
Fasal ini di hapus saja karena pengangan Qur’an dan Hadits.
Ar Ahamd :
Undang-undang ini berlaku bagi rakayat aceh tetapi kalau…….
Joesoef Hasjim :
Karena kita tak dapat pertahanan dari debatan-debatan luar maka apa yang sudah di benci dunia jangan kita perdebat lagi.
Satu-satu hokum yang sarih pun tak dapat di ubah, tetapi berubah karena perubahan zaman ada baiknya di turut sebagi ini.
Wali Negara :
Nasihat
Jangan lekas-lekas idjtihat Qur’an. Aliran harus menurut hukum.
( hanya untuk wakaf )
Kita tidak boleh bergeser dari pendirian dengan takut kepada orang lain. Ada baiknya dipakai sedang kalimat kedua di buang.
AR Hasjim:
U.U.D. ini adalah sebagai alat untuk jaga agama
Dan alat mencari kawan, bukan untuk menambah musuh.
Masalah ini melalui hikmah kebijaksanaan.
Kalau U.U.D di pandang sebagi alat, hareus di sesuaikan menurut sama. Sebelum kita dapat pengaruhi dunia, ini bisa di pakai, tetapi bila sudah dapat kita kuasai,ayat ini boleh di ubah.
Ayat ini adalah salinan dari susunan RPI.
-96-
-96-
Ayat ini adalah salinan dari susunan RPI.
Wali Negara :
Banyak contoh yang menunjukan bahwa bila kerja kesalahan supaya di merdekakan budak. Dilarang oleh islam memperlakukan budak sebgai budak,tetapi pandanglah aya di merdekakan.
M.Ali:
Mengapa sebahagian ayat di usut sebahagian di buang.
Joesef Hasjim:
Lebif baik ayat 24 di buang seluruhnya, boleh jadi bukan Negara islam yang kita bentuk sekarang.
“ Oedehoe fissilmi kaffah
Wali Negara:
Dalam islam tidak dilarang,mengapa dalam U.U.D di larang.
AR Hasjim :
Di aceh tak ada perbudakan (pembudakan )
Perbudakan bukan saja pada islam, sedang pada yang lain-lain bangsa pun perbudakan masih berlaku.
Bila di pakai kalimat ini pun sudah menentang hokum islam.
Hop Djalil:
1. Kalau menentang agama, semua jangan
2. saya kurang mengerti apa arti budak .
3. di tambah dengan yang di kutuki Tuhan
Wali Negara :
U.U.D.S.bukan surat edaran, hanya untuk dilaksanakan sendiri, bukan U.U.D untuk orang hanya hany untuk kita sendiri.
Ketua :
Apakah U.U.D. ini kutipan dari U.U.D orang ataupun U.U.D sendiri.
Raden Soelaiman:
Di hapus atau tidak, masih bergantung dengan U.U.
-97
-97-
Raden Soelaiman :
Di hapus atau tidak masih bergantung dengan U.U.RPI.
Pasal ini di cantumkan juga dengan sebutan di haruskan perbudakan.
Di tambah : kecuali dalam hal-hal oleh agama di benarkan .
Wali Negara :
Menentang agama mungkar jangn dilakukan.
Kalu kalimat 1 mungkin ta’wil bila ada usutan dari yang lain.
Tgk.Ishak Boengdjala :
Pasal 29 ayat 1
Bagi penghianat bagaimana boleh di rampas hartanya untuk Negara?
Soelaiman Gadeng :
Pelanggaran / kejahatan dalam hal ini terikat, kalua bagi penghianat bebas.
Perdana Menteri :
Ayat ini bertuju kepad wetgeving( pembentuk undang-undang).
Soelaiman Gadeng :
Hak pemerintah sudah tertentu, lain dari itu hak pemerintah dalam pembelaan jangan di masukan dalm ayat –ayat ini.
Wali Negara :
Bagi orang murtad, selain ia di bunuh, hartanya di ambil pemerintah.
Hadji Ibrahim :
Yat ini biasa tercantum dalam Negara yang bukan islam, di pergunakan sebagi element, bagi kita ( isalmada Qur’an dan hadits)
Soeliamna Gadeng :
Dalam U.U.D. ini tidak di bedakan kejahatan dan pengkhianat.
Raden Soelaiman :
Kejahatan /pelanggaran, bukan riddah dalam u.U.D ini
Joesoef hasjim:
Kalu di masukan riddah berlawanan dengan yang telah lalu, sedang riddah adalah menurut Qur’an dan Hadist.
Riddah jangan di masukkan dalam ayat ini.
-98-
-98-
Hadji ibrahim :
Istilah hokum ada dua
1. Pelanggaran
2. Kejahatan
Usul
Pasal ini di tiadakan
Nurajah :
Di tambah lagi, kecuali murtad.
Tgk.Hadji Abdoellah Blang Andam :
Maksiat dengan murtad berbeda, maksiat di hukum badan,harta tinggal, sedang murtad hartanya diambil pemerintah.
Sesudah distem kedapatan ouorum tidak cukup,maka fasal 29 di tiadakan seluruhnya.
SIDANG PLENO MAJELIS SYURA KE 11
RONDE KE II
Ayat 1 3/4+3/4
Yang sekurang-kurangnya dihadiri oleh ¾ jumlah anggota dengan suara ¾dari jumlah anggota yang hadir.
Hadji Ibrahim :
Fasal 88
Ayat-ayat saya usul di tambah untuk hakim-hakim dan jaksa-jaksa lain selain dari hakim-hakim tinggi.
Tgk.Ishak Boengdjala :
Appel berbeda dengan kasasi, yaitu putusan hakim yang tak berdasarkan undang-undang.
Fasal 104
Biljet yang mempunyai harga mata uang, biasanya di keluarkan oleh bank Negara namanya Bank bijet ganti dari syrat biljet.
Promo perebdaharaan sama juga dengan surat obligasi, berlaku untuk Negara bahagian masing-masing
9-10-1960 Bahagian IV Sidang ke 12
Pertahanan Negara
-99-
-99-
Abdoel Wahab :
Pertahanan Negara di pegang oleh RPI, apa dengan adanya ayat ini tidak bertentangan.
Perdana Menteri :
Penjelasan :
Berdasarkan tanggung jawab atas perkembangan maka fasal ini di cantumkan,. Ini adalah hasrat dari kita sendiri yang tumbuh sehari-hari untuk kepentingan inilah maka inilah tercantum, sungguh –sungguh ini bertentangan,tetapi dengan adanya perkataan membawahi, memandang inilah satu-satunya yang dapat di pertanggung jawabkan.
AR Hasjim:
Hubungan ketentaraan masalah yang hangat dalam panitia dengan tak di lupakan gagal yang telah lalu, maka timbul redaksi yang serupa di baca, sebelum itu masih terpaksa di baca redaksi lama, tetapi tak dapat di pertanggung jawabkan.
Hop Djali :
Bagaimana pun di perbuat, ini berlawanan dengan pusat dan dengan dadanya perkataan bawahan, apat di pertanggung jawabkan.
Abdouel Wahab :
Karena soal pertahanan belum di perkatakan, gabungan sudah berjalan, ini kecewa nanti.
AR Mahmoed :
Kalau banyak diminta mungkin tak tercapai.
Tugas-tugas pokok ketentaraan dibagi ;
1. organic langsung dengan pusat
2. takatik langsung dengan pusat
3. personal langsung dengan pusat
Tentang pertahanan yang diminta pada pusat supaya boleh di urus oleh Negara Bahagian.
Panglima Besar akan minta pertanggung jawab dalam soal ini. ( U.U.D )
AR Ahmadi :
Prinsip comform dengan Resimen IV dan sependapat denganU.U.D.
AR Hasjim :
Apa yang dikehendaki itu akan diselesaikan kemudian sedang UUD ini jangan di ubah lagi, karena akan menyulitkan.
-100-
-100-
Soelaiman Gadeng :
Bila pemerintahan dapat bertahan, saja setuju, bila tak dapat dipertahankan ini susah.
Perdana Menteri :
Dengan U.U.D. ini dapat bertahan dan ada jalan untuk dipertahankan.
Abdoel wahab:
Sebelum U.U.D ini disetujui ole RPI, Wali Negara dan anggota majelis syura belum pelu disumpah.
11-7-1960 Jam 21.00
Dengan aklamasi dari anggota majelis syura, UUDS
Republik Islam Atjeh “ disahkan/ disetujukan “
Tentara Univorm
Keuangan dipenuhi
Operasi di hebatkan
Korupsi dihambat/diawasi.
1. Pemerintahan adakan aturan atau uniformaliteit, perbelanjaan pegawai
2. Memusatkan keuangan puast seluruhnya ke pusat perbendaharaan Negara.
3. Ambil Over paratur dan menerima akibtanya
4. Supaya ada keuangan diperkuat / sempurna
5. mengintensifkan pemasukan keuangan negar dan batas-batas yang ditetapkan
6. Bantu pemasukan uang, patuh kepada aturan
7. Peraturan-peraturan yang dapat dijalankan dalam bidang maing-masing.
8. Pinjaman Negara untuk pokok.
Abdoel Wahab :
1. Harus pemerintah adakan satu penetapan untuk tentara, polisi,dan sipil.
2. Verantuwording 3 bulan sekali dari kabupaten-kabupaten.
3. pemegang keuangan harus terasing dari tugas-tugas militer dan sipil.
Pemerintahan :
Apakah dasar 60 + 40% itu dipegang tetap atau ditetapkan.
-101-
-101-
Ok. Dasar 40 + 60 % dipegang teguh dengan dasar daerah harus di sebutkan kekuatan masing-masing, aparatur dan bersenjata.
Pancasila talak 3
Hadji Ibrahim :
Untuk daerah-daerah perlu tinggal 20% karena urusan Pusat sangat berat apalagi buka perdagangan ke Luar Negeri.
Tenatang pemusutan perdagangan belum tentu dapat saya akui, karena saudagar-saudagar daerah perlu berniaga, pengaruh alat-alat.
Soelaiman Gadeng :
1. Pemasukan uang setuju.
2. 60 + 40% jangan diadakan lagi, penuh ke pusat.
Hadji Ibrahim :
Pusat biayai yang bersenjata saja sedang daerah membiayai pegawai sipil dan consegnering yang tak bersenjata, tetapi bila kapupaten tidak mempunyai kas lagi, saya setuju jangan ada tinggal.
Pemerintahan :
Yang dipunyai oleh pusat ialah perdagangan NV2 ke motoran sedang kekayaan kabupaten tetap ada dan banyak.
Wahab Ibrahim :
Seluruhnya untuk pusat
Pemerintahan jangan dijadikan kelompok/ orang. Kalau pemerintah mempunyai dukungan sejak dahulu pun segala peraturan dapat berjalan.
Hasan Basri :
Conform KS 60 + 40%
Kalau keadaan sudah besar, setuju seluruhnya .
Tgk. Iljas:
Seluruhnya untuk pusat.
AR Ahmadi :
Kalau diambil semua bagaimana menutup yang tak cukup.
Ahmad Adami :
Setuju tinggal diderah seberapa yang ditinggalkan menurut yang aturan.
Hadji Ibrahim :
-102-
-102-
Hadji ibrahim :
Tentara yang di untralisir ke pusat, sedang yang lain tinggal
Di kabupaten.
Keputusan :
Dengan suara bulat setuju diserahkan kepada pusat 100%.
Yang jadi teguran pusat :
1. Tentara consignering.
2. Jawatan-jawatan central
3. Pemerintahan
Pemerintahan :
Segala aparatur-aparatur harus bertanggung jawab atau yang sudah di putuskan.
Wali Negara :
Menteri amanah kepada para yang berapat ( anggota-anggota pemerintah ). Supaya di jalankan dengan segala keadilan sebagi amanah Allah.
13-8-1960 perdan menteri menjalankan dihadapan :
1. Tgk.Ahmad Adami
2. Hop Djali
Bahwa Hasballah Daoed di tunjukan sebagai duta besar untuk jepang.
16-8-1960 Perdana menteri suruh sampaikan keputusan kabinet kepada Wali Negara tentang :
1. Manifesto politik
2. Mandat untuk usahakan kekayaan Alam di Aceh
3. Tidak boleh di monopoli oleh satu maatchappaij, tetapi boleh juga maaschppij lain yang bukan blok komunis.
-103-
4-10-1961.
Tiba ketempat Wali Negara di Rampah
1. H.Ibnu Sa’adah
2. Zaini Bakri
3. Dra.T.Iskandar
4. Daoed Hasan
5. T.Ali Keuroekon Anggota BPH
6. Tgk.H.Abdoellah Oejong Rimba
7. Ibrahim Abdoeh
8. Oesman Asim
9. M.Thahir ahmoed
10. AR Ahmadi
11. Insja Soepir
12. Tgk.Daoed
13. Ismail Oesman Wakil Saudagar
14. Radja Abdoel Wahab Boepati Atjeh teungah
15. Gazali Idris
16. Abdoellah moezakir Walad Veteran
17. Njak Ana Hamzah
18. Kuechik Joesoef
19. Hadji Aboe baker Ibrahim
20. Pawang Leman
21. Mahjeddin Joesoef
22. T.Tjoet.Mamat
23. Abdoel Gani Oesman Ketoea BPH
24. T. Oesman Jakob
25. Njak Abbas
26. Hasanoeddin.
Hadji keuchik Moehammad Joesoef Bireuen
Menyampaikan salam dari murid-murid, kawan-kawan dan anak-anak dengan pengharapan supaya teungku kembali membimbing kami.
Wali Negara :
Mensyukuri kepada Allah atas kedatangan.
Di jadikan Allh himpunan marhumah jangan dijadikan himpunan mal’Unah.
Dahulu pernah kawan-kawan mengatakan bahwa ulama intelek tidak peduli lagi kepada agama, karena kemaksiatan sudah berhamburan.
Bagaimana kalau saudara-saudara jadi ulama nanti ?
Akan saja sapu……….
104-
-104-
Akan saja sapu segala kemaksiatan itu
Kalau ada jalan saja bersedia untuk menjadi pimpinan denagn jalan yang dirhidai allah.
5-10-1961
Kuechik Moehammad Joesoef
Segala amanah-amanah sudah di fahami
Perpisahan
Wali Negara :
Boleh saudara usaha jalan-jalan yang dapat saudara dorongkan saja, dapat saja kembali menjadi pimpin saudara.
Rombongan tamu diantar oleh pengawal :
Hasbllah
Tgk.ilajs Leube
Amin Basjah
Sampai ke langkahan.
Di langkahan diadakan upacara perpisahan dengan pidato-pidato oleh Hasballah.yang disambut oleh Residen Ibno Sa’adan.
Kemudian didadakan upacara penyerahan senjata-senjata pengawal dan rencong, yang kemudian di kembalikan oleh rombongan itu dengan menyangkutkan pada bahu pengawal oleh rombongan-rombongan itu dengan pesanan-pesanan supaya pengawal-pengawal itu menjaga Wali Negara dengan baik dan hati-hati.
Pendapat Saya Pribadi
Bahwa hal-hal yang tersebut itu berarti satu ulpacara penyerahan, yang dilakukan atau inisiatif.
14-11-1961 Jam 03.30
Hadir:
1. Wali Negara
2. Sekretaris
3. Hadji Hasnoedin
4. Tgk.iljas Leube
5. Hasballah
6. Amin Basjah
7. Baihaqi
Acara :
1. Ketentuan dasar pokok
2. Perkembangan-perkembangan selama ini.
Wali Negara :
-105-
- 105 -
Wali Negara :
Tentang perkembangan selama ini, terutama tentang AR Hasyim adakan rapat sudah di ambil keputusan untuk mengirim utusan-utusan ke pidie dan Aceh Barat.
Sambil diberikan satu surat keterangan.
Diberikan pertunjuk-petunjuk dengan lisan, tetapi lain yang di katakan ke pidie dan lain ke Aceh Barat. Perdana menteri pun mintak izin supaya dapat ber jumpa dengan nyak Adam Kamil atas permintaan nyak Adam Kamil.
Saya mau tau apakah sudah waktu kita putuskan hubungan dengan perdana menteri?
Tentang pakaian pun sampai sekarang belum lagi dibawa kemari.
Mengapa ajak turun kawan-kawan di luar tahu saya Kepada saya sudah di tuduh, di biuat jalan itu atas untuk turun.
Tgk.Zainal Abidin sudah nyatakan untuk naik, bila kita sudah naik segera beri tahukan pada nya.
Kalau sudah waktunya kita putuskan hubungan bagaimana cara, seboleh-bolehnya jangan kasar.
Tgk. Ilyas leube :
Atas dua dasar :
2. Kalau dialok tak mau keluar
3. Dengan mengajak turun kawan-kawan.
Wali Negara :
1. PM sekarang sudah turun menterah tidak jadi ke Malaya.
2. pertemuan dengan yasin belum berlansung.
Keputusan :
Dengan secara bulat sudah masanya kita memutuskan hubungan dengan cara halus.
Sesudah bicara dengan yasin tidak lagi musyawarah dengan PM. Tetapi musyawarah dengan orang yang setia.
Tgk. Ilyas leube :
Saya usulkan supaya orang-orang yang sudah turun dapat juga kita pergunakan untuk meneruskan pelaksanan yaitu :
- 106 -
- 106 -
Yaitu :
1. Zainal Abidin
2. Hop Djalil
3. Tgk. Ali Pijeueng
4. Hasan Hanafiah
5. Tgk. Ahmad Adami.
Wali Negara :
Saya setuju demikian.
Hasan Ali kalau dia terus keluar tidak akan kembali lagi kepada perjuangan.
19-10-1961.
Kawan dari maito kepada Hasan Ali.
Minta dating ke kuta raja tanggal 20-10-1961 untuk berjumpa dengan Surapto tanggal 22-10-1961.
Kawan-kawan dari wakil panglima kepada maito :
Bahwa perjumpaan Hasan Ali dengan Suprato dan pembicaraan-pembicaraan berkenaan diri dari Wali Negara tidak di setujui Wali Negara dan tidak di berikan mandat kalua pun ada mandat-mandat itu di batalkan.
Hasan Ali Mansur :
Bagaimana peratimbangan teungkue apakah setuju saya masuk untuk berikan laporan?
Jawab : Setuju.
Kata Hasan Ali : saya dapat selesaikan urusan Wali Negara dengan baik, jangan kan Yasin Nasution bisa saya datangkan ketempat Wali Negara.
Tetapi karena ada hambatan-hambatan maka cita-cita tersebut tertumbuk.
Saya tidak bermaksut untuk meninggalkan beliau tinggal seorang diri.
- 107 -
-107-
19-10-1961 Rapat djoenta militer
Hadir :
1. Panglima
2. Wali Panglima
3. Kepala Staf
4. Kepala Staf I
5. Kepala Staf III
6. Kepala Staf IV
7. Kepala Staf V
A c a r a
Wali Negara :
1. Ada usulan untuk menaikkan pangkat tentera, tegasnya memperbaiki susunan tentera
2. Harus ada satu daftar tentera seluruhnya untuk dapat ditentukan tugas.
3. memberikan jasa-jasa kepada yang berhak menerima jasa dengan satu tanda.
Petugas Panglima :
Harus dirumuskan dibelakang saya dan rumusan itu menjadi usulan saya.
4. Kepala Staf Resimen VII selalu tak ada disini, apakah sudah ada tugasnya diluar?
Tgk. Iljas Leube :
Dinegara-negara lain, selain dari besluit ada juga dengan barang (bintang) bagaimana kalau emas tentnag hukumnya?
Wali Negara :
Ada suatu jalan keluar.
Mansoer :
Belum masanya diberikan tanda jasa
Wali Negara :
Inilah masanya diberikan tanda jasa.
Tgk. Iljas Leube :
Boleh diberikan, tetapi belum masanya diberikan.
Hasballah :
Untuk sekarang ganti barang-barang dipakai kain saja.
- 108-
- 108 –
Mansur :
Setuju dikeluarkan besluitnya saja dahulu, belum masanya di berikan barang-barang.
Haji Hasanuddin :
Perlu di berikan tanda jasa seluruhnya.
Baihaqi : )
Sjama’un : ) Setuju
Amin Basyah: )
Keputusan :
Setuju di buat tanda jasa .
Wali Negara :
Untuk itu perlu di buat peraturan.
Di bentuk penitia.
Ketua : Mansur
Wakil Ketua : Tgk. Ilyas
Sekretaris : Baihaqi
Anggota-Anggota :
1. Hasballah
2. Hadji Hasanuddin
Hari senin mulai di adakan rapat .
Hasballah :
1. Saya usulkan supaya sekurang-kurangnya dua hari sekali berapat zonder panglima.
2. Technisch pengenalan harus ada ketetapan.
Wali Negara :
Baik Diadakan dalam rapat militer.
Rapat dinas di adakan selang sehari, tiap jam 10 lagi.
Hasballah :
Dalam rapat-rapat itu dapat dirumuska persoalan-persoalan yang berhubungan dengan urusan-urusan perbekalan tentara, terutam rokok dan lain-lain.
Mansur :
Supaya keputusan tanggal 2- Oktober 1961 diaktifkan terus seluruhnya, yang lain-lain nampaknya sudah aktif, kecuali staf IV.
Hasballah :
Guru Ibrahim……..
- 109 -
- 109 -
Hasballah :
Guru Ibrahim lebih baik diaktifkan terus melaksanakan perlengkapan sebagai wakil Tgk. Sjama’un, karena sudah biasa.
Mansur :
Guru ibrahim tak dapat saja izinkan menjadi perlengkapan tentara, karena di samping jabatanya sebagai pegawai sekretaris ia menjadi perlengkapan Wali Negara.
Dari sekarang KS IV harus mendaftarkan segala kekuatan-kekuatan Resimen dan membuat daftar menu, uang dapat saya berikan selama saya masih KPPT dan ada uang.
19-10-1961. 13.30 sampai jam 15.
Pertemuan PM dengan Wali Negara melaporkan mengenai pertemuan dengan nyak Adam Kamil.
Perdana Menteri :
Segala pembicaraan-pembicaraan di terima baik oleh Wali Negara, tetapi pertemuan dengan yasin dan soal tempat jangan diurus oleh PM.
20-10-1961. Rapat :
Hadir :
2. Wakil Panglima
3. Kepada Staf
4. kepala Staf I
5. kepala Staf III
6. kepala Staf IV
7. P.T.P.
Acara :
1. Merialiseerd tugas staf Komando T&T
2. Tugas-tugas batalion pengawalan
Pimpinan : Baihaqi :
I. Kepala Staf I memberikan keberatan tentang pengangkatan menjadi Kepala Staf I kepala Staf :
Untuk mengambil berkat maka didudukkan dan untuk sementara untuk memenuhi formatie.
II. Keputusan
-110 –
-110-
II Keputusan
1. Nama komando pengawal T&T
2. seluruh anggota tentara disatukan.
3. komandan battalion pengawal Amin Basyah
4. Terdiri dari 2 kompie :
1. Kompie I Resimen VII
2. Kompie II Resimen V
25-10-1961. jam 9.20. Rapat
Hadir :
1. Wali Negara / Panglima
2. Wakil Panglima Tgk. Ilyas Leube
3. PTP Sumetra Timur haji Hasanuddin
4. Kepala Staf Hasballah
5. Kepal Staf I
6. Kepal Staf II Amin Negara
7. Kepal Staf III Baihaqi
8. Kepal Staf IV Tgk. Sjama;oen
9. Kepal Staf V Amin Basyah
10. wedanan Lhok Soekon.
Acara :
Tentang kedatangan Yasin.
Wali Negara :
Sudah di putuskan bahwa bicara 4 mata bagaimana kalau pembicaraannya hanya minta saja kembali memimpin dan apa jawaban untuk sementara.
Mansur ?
Tuntutan pokok 5 pasal.
Tgk. Ilyas Leube :
Kedatangan Yasin, moment dapat dipergubnakan untuk rahan kita, di berikan minimum poin kita terima Minimun ialah :1. daerah netral.
2. kompi pengawal
3. perbelanjaan.
Wali Negara :
Apakah boleh kita nyatakan daerah yang dimaksud?
Kalau kita nyatakan apa tidak rugi?
Kalua tidak kita nyatakan, apa nanti tidak di isi?
Hasballah :
-111-
-112-
Kalau sudah selesai, urusan saja
pun sudah selesai menurut Hasan Ali.
Panglima :
Saya tekankan supaya kita yang tinggal disini harus memandang sebagian badan yang satu, harus percaya- mempercayai, jangan syak wasangka antara satu dengan yang lain.
Kalau ia tidak datang bagaimana?
Karena tak perlu lagi, sebab Hasan Saleh sudah turun.
Hasballah :
Harus ada satu kesimpulan dan rencana kita teruskan.
Panglima :
Kalau kita yang tinggal ini di anggap liar tak mau turun bagaimana nanti barangkali kita di tembak(digempur)?
Tgk. Ilyas leube :
Kepada Teungku Hasan Hanafiah kita kirim utusan dan kepusat RI pun kita usahakan kirim utusan untuk mengatasi sebab-sebab.
Pangalima :
Untuk mengirim keputusan payah, karena Hasan Ali orang pintar, lebih baik kita kembali berhijrah, untuk ini dimana kita ketahui, lebih baik kita pergunakan musuh
Amin Negara :
Usul :
Supaya kepada anak-anak harus mendapat hiburan-hiburan yang tidak mengecewakan, kita jangan asyik dengan rapat-rapat saja, haru selalu menumpahkan perhatian.
Panglima :
Bagaimana dengan Tgk. Hasbi?
Yang sekarang sudah ada disini?
Amin Negara :
Sudah ada ketentuan supaya tinggal disini.
-113-
-113-
Keputusan
Di perintahkan kepada Wakil Panglima untuk bicara dengan Tgk. Hasbi demikian dengan wedana lhok suekon.
25-10-1961 Jam 11.45.
Atas Tujukan Kores II.
1. wedana lhok suekon M. Sabil Qubki untuk menjadi anggota Sekretaris Wali Negara.
2. Ismail Joesoef baik di pakai untuk pengawal logistic.
26-10-1961 Jam 19.00.-
Hadir :
1. Panglima
2. Wakil Panglima
3. Kepala Staf
4. Kepala Staf I
5. Kepala Staf III
6. Kepala Staf V
Acara :
1. Membicarakan kawat dari Hasanuddin tentang kedatangan yasin minta jumpa di langkahan.
2. kepala Staf III :
Mungkin untuk mempertahakan kehormatanya sendiri maka ia minta jumpa di langkahan.
3. Wali Negara / Panglima :
Munkin sudah di atur orang bahwa yasin sakit supaya kita turun. Apakah perlu kita berjumpa.
Kita hargai atas minat nya demikian.
Setuju berjumpa, tetapi di rumah mahmoed dekat dengan rumah T.M. Ali
-114-
-114-
Kepal Staf V.
Baik di Menasah, karena jauh dengan rumah T.M.Ali.
Tentang perlujutan senjata AR Hasyim sudah di perbesar-besar orang di kota raja.
Kepala Staf.
Ini surat resmi, lebih baik kerim kepada Hasanuddin, sambil menyatakan bahwa daerah itu (langkahan) bukan daerah kita, tak dapat di pertanggung jawabkan.
Panglima :
Lebih baik panggil Hasanuddin kemari, jangan kita kirim utusan kesana.
Kepala Staf :
Yang di maksud dengan kurir bukan utusan, setuju juga panggil Hasanuddin segera kemari.
Panglima :
Kalau datang AR Hasyim jangan bilang apa-apa padanya.
Keputusan :
1. Setuju diterima di langkahan
2. Setuju di panggil Hasanuddin
3. Tentang pengawal bagamana?
Hasballah :
Pengewalannya bisa tinggal di Krak- Kajee, pengawal kita dilangkahan.
Panglima :
Kita berjumpa di rumah mahmoed,
Ia akan berjalan kaki ke rumah mahmoed.
Seluruh tentara Amin Negara harus naik kemari sebagai bantuan.
Saya ada sjoe’oedlan mungkin ada pikiran dari Hasan Ali.
-115-
-115-
Techniseh Pengawalan
Di geudoembak 3 orang tentara )
Di Tjot Girek 3 orang tentara ) pengintai
Di keliling rumah mahmoed banyak
Di seberang sungai kira-kira satu regu
Di sungai di tinggalkan sampan
Di kede Toke Bidin perlu ada tentara
Kepala Staf V :
Jangan masuk AR Hasyim
Panglima :
Karena AR Hasyim adalah utusan Kodam I, patut di terima walaupun musuh.
Kepala Staf V :
Perlu nyata tentara di keude Toke Bidin, supaya di ketahui, bahwa di belakang itu tentu banyak.
Dimenasah langkahan perlu tampak, yang dalam hutan dan di Tjot Girek jangan nampak.
Wakil panglima :
Bila tampak, kalau moespeh niat jahat itu akan di ambil terus
25-10-1961 1. Di bagi pakaian yang ada seluruh anggota yang masuk kecuali yang dinas mengawal.
26-10-1961 jam 10 pagi.
2. pelantika komandan batalion pengawal oleh panglima di hadiri oleh seluruh anggota TII dan Staf.
3. Soal pangkat masing-masing komandan resimen mengusulkan keatasan.
4. Soal jasa akan di tijau oleh panitia.
5. mengenai jasa, panitia akan mengadakan rapat pada jam 9.00 pagi untuk menyusun peraturan.
Catatan
Resimen VII Pos Aloee 5 Orang
Pos dalam 9 Orang
Pak haji 3 Orang
Pengawal 5 Orang
Tgk. Syama’oen 3 Orang
Hoesin Haji/AR Taib 4 Orang
Resimen V 22 Orang
-116-
-116-
No. 42.
Tanggal 26-10-1961
Dari Overste Hasanuddin
Kepala Yml. Wali Negara Repoblik Islam Aceh
1. Tanggal 25-10-1961 jam 4 pagi ananda baru sampai di langsa dari kota Raja.
2. Tanggal 24-10-1961 malam ananda di panggil kesdam I Oversten Nyak Adam Kamil Atas suruhan Panglima untuk menyapaikan pesan Panglima kepada ayahanda sebagai berikut :
3. AR Hasyim dalam yang singkat ini akan datang ketempat ayahanda sebagai utusan Nyak Adam Kamil atas suruhan panglima guna membicarakan dalam rangka pertemuan ayahanda dengan panglima kelak.
4. berhubungan dengan kesehatan panglima yang mengizinkan, ananda di suruh beliau berangkat ke langsa dahulu untuk menyampaikan bahwa panglima meminta bahwa pertemuan beliau engan ayahanda kelak di adakan di langkahan, karena kesehatan penglima tidak mengizinkan untuk berjalan jauh.
5. lebih lanjut persoalan akan di bicarakan oleh AR Hasyim dan Oesmanuddin yang dalam waktu yang singkat akan datang ke tempat Ayahanda.
No. Istimewa
Tanggal 27-10-1961
Kepada Overste Hasanuddin
Dari Wali Negara Repia
2. kawat ananda Tanggal 26-10-1961 No. 42 selamat ayahanda dan terima dan maklum
3. Atass kedatang utusan kodam I ayahanda bersedia menerimanya.
4. dengan ini ayahanda harap supaya ananda sendiri datang ketempat Ayahanda.
28-10-1961. Wali Negara pemerintah beslu berhenti kepada :
1. Tanggal 9-10-1961 Untuk Perdana Menteri
2. Tanggal 9-10-1961 Untuk Menteri dalam Negeri.
3. Tanggal 9-5–1961 Untuk Menteri Keamanan dan Pertahanan.
4. Tanggal 20-8-1961 Untuk Menteri Kehakiman.
-117-
-117-
5. Tanggal 9 Mei 1961 Ketua Majlis Sjoera
6. Tanggal 5 Mei 1961 Komandan Resimen II/ Sumatra .
7. Menteri Penerangan dan Pendidikan.
8. Tanggal 15 Agustus 1961 komandan Resimen III/ Salahuddin.
9. Komandan Resimen VI / KK Tanggal 5 April 1961 masing-masing menurut pelaporannya dan tanggal keingkaran dan nasehat Wali Negara.
Wali Negara :
Oleh usman rumah sakit umum ada bawa obat-obatan, tetapih sudah di serah kan kepada bas raden menurut keterangan Tgk. Ilyas leube.
29-10-1961 :
Tgk. Ilyas leube :
AR Hasyim nyatakan bahwa ia jangan di keluarkan dan ia masih orang dalam.
26-10-1961 : pembicaraan tidak resmi dengan AR Hasyim.
Hadir :
1. Wali Negara
2. Wakil Panglima
3. Kepala Staf
4. Kepala Staf I
5. Kepala Staf III
6. Kepala Staf V
Menurut AR Hasyim : yasin tidak ubah pikiran mau mengadakan hubungan, apa disini sudah ubah pendirian?
Kau ragu-ragu, begini saja katakan, begitu kamu kerjakan, demikian dengan Hasan Ali.
Techniek
AR Hasyim :
1. Pertemuan dilangkahan
2. pengawal I paleton.
Teungkue sebagai orang datang. Jasin sebagai orang toenggoe.
Harap supaya Teungkue terima ia dating karena ia akan memnyampaikan pesan dari pusat, tetapi techniknya harus ada pengawalnya di masjid langkahan dan tentara kita dibelakang.
-118-
-118-
Wali Negara :
Bicara-bicara :
Kau tahu Republik Islam Aceh masih ada tetapi kabinet sudah undurkan diri. sekarang sudah saya bentuk yang lain yaitu anggota-anggota yang ada disini, baik kabinetnya maupun Staf Divisinya. tentang technik :
Pasukan yasin sampai langkahan, pasukan kita di belakang, bertemu di rumah mahmoed bicara dengan empat mata.
Hasballah :
Jangan ambil gambar.
Tidak di urus ungkong itupun tidak apa.
Is. Jangan begitu tegang.
Wali Negara :
1. Dihadapan AR Hasyim usmanuddin bahwa susunan pemerintah adalah di ubah dan dibentuk kerena ingin meneruskan perjuangan.
2. menyampaikan putusan-putusan :
a. Tempat 200 meter dari rumah T.M.Ali disitu ada rumah saya.
b. Technik pengawalanya boleh bawa seberapa sukanya ditinggalkan dimesjid.
Dan disamping itu gudumbak pun ada di tinggalkan TII demikian di jalan Tjot Girek.
c. Bicara 4 mata.
Dialok kembali kepada AR Hasyim tetntang pembicaraan-pembicaraan dengan Hasan Ali sebagai laporan pertemuan dengan Adam Kamil.
AR Hasyim :
Saya harap supaya kawan-kawan jangan menganggap bahwa kami yang sudah tentu ada niat yang lain.
Dengan adanya pertemuan ini, sudah nyata ada kesan baru di dalam.
Ini mengambil darah pada muka Gazali, Tgk. Padang dan Tgk. Zainoel.
-119-
-119-
Tentang mengembangkan Resimen-Resimen.
Ini barangkali penghabisan saya datang kemari atua pun masih dapat saya kemari.
Saya bicara berterus terang, terutama dengan Tgk. Ilyas dan Pak Haji, yang dalam pandangan hokum sudah menyerah.
Oesmanuddin :
Maito ambil kawat-kawat dan perlihatkan pada saya dan surat-surat Tgk. Ilyas kepada Saleh Adri dan kepada PM.
Saya jawab ini semua saya saya tidak tahu.
Tgk. Ilyas leube :
tentang pembentukan/pembaharuan organisasi baru jangan di bicarakan, kalau menjadi banyak tafsirannya.
Oesmanuddin :
Lebih baik dikirim utusan dari sini supya dapat berbicara langsung tentang technik.
Wali Negara :
Semasa kepada kamu kedua masih saya percaya tak perlu saya kirim utusan yang lain.
AR Hasyim :
Tafsiran itu memang macam-macam, tetapi engan bentukan badan ini, nampaknya kepada saya sudah kurang percaya.
Wali Negara :
Ini utusan dalam saya, tak perlu orang tafsir yang lain.
30-10-1961.
Terima kawat dari Amela :
Berangkat tanggal 09-10-1961 menginap di simpang ulim.
Tanggal 30-10-1961 jam 8 pagi berangkat menuju keatas.
30-10-1961.
Kawat dari AR Hasyim :
Tanggal 29-10-1961 malam :
AR Hasyim
Oesmanuddin tiba
Dilangsa.
-120-
-120-
1-11-1961 :
AR Hasyim
Maito Mukmin
Datang kelangkahan
2-11-1961 : jam 11.00 siang tiba :
1. Yasin
2. Maito Meokmin
3. Abdul Manan
4. Syamsoeddin Ibrahim
5. M. Sjah
6. Oesman Nyak Gade
7. Habib Moehammad
8. Rombongan Wartawan.
Jam 12.30 sampai dengan jam 14.30 pertemuan
Wali Negara dengan M. Yasin
bicara 4 mata.
3-11-1961 :
Acara pertemuan dengan yasin.
Hadir :
1. Panglima
2. Wakil Panglima
3. P.T.P
4. Kepala Staf
5. Kepala Staf I
II
III
IV
V
Panglima :
Pembicaraan dengan yasin 4 mata tidak boleh
diketahui oleh yang lain, tetapi saya sampaikan
kepada anggota-anggota staf yang hadir pada ini waktu dengan harapan supaya jangan disampaikan
atau di buka kepada yang lain.
Yasin:
Saya datng kemari kepaa ayah untukmenyampaikan hasrat hati saya dan hasrat hati KASAD- supaya ayah beri bantu kepada saya untuk pembangunan dan perlu ada di tengah-tengah masyarakat untuk ini saya sendiri yang sampaikan.
-120-
-120-
Wali Negara :
Mengapa begitu?
Yasin : Tenaga yang ada sudah cukup lahir batin kalau ayah tidak ada .keamana lahir batin tidak tercapai.
Wali Negara :
Yang dimasut itu sudah saya terima.
Saya beri tahu pada panglima bahwa perang di aceh
Dengan pancasila harus tahu apa sebabnya .
1. saya seorang manusia yang dilahirkan diaceh dan athu bagai mana watak aceh.ini harus panglima tahun.
Rakyat aceh, rakyat merdeka diperkosa oleh belanda, perang 40 tahun, Karena tidak ingin di jajah oleh orang stahun 1935 masih perang dengan belanda.
2. waktu aceh tahu akan datang jepang, aceh kirim utusan ke Malaya yaitu :
a. Said Abu bakar
b. Ayah hamid.
Lalu jepang datang aceh dan kami Bantu jepang. Sebelum jepang datang, orang aceh bunuh belanda di seulimun dan di sigil.
Nampaknya jepang lebih kejam dari belanda, ada kejadian-kejadian di bayu dan di pandrah.
Mungkin kalau lama lagi akan ada di tempat-tempat yang lain.
Selam jepang di aceh, kaki tangan belandan yang tinggal di aceh membuat hubungan dengan belanda.
Kemudian di musnahkan oleh rakyat. Lalu terdengar radio, bahwa Indonesia sudah merdeka atas proklamasi seukarno-Hatta. Kemudian sukarno tiba di aceh, ia bilang merdeka itu jabatan emas diseberang ada mesjid.
Saya Tanya, apa ini benar?
Benar kata suekarno.
-122-
-122-
Dan dia bilang diaceh belum ada kapal terbang saya kasih uang 2 kg emas beli seulawah jantan.
Kemudian saya panggil ulama, apakah perang ini perang sabil atau bukan?
Kata ulama perang sabil.
Di buat siaran yang di teken oleh saya,Tgk. Haji Hasan krueng kale, dan teungku indarapuri.
Rakyat aceh kirim tentara ke medan Area.
Kemudian Dr. Mansur kirim surat kepada saya undangan untuk bentu Negara. Pederasi Saya bahwa dalam musyawarah surat itutidak diladeni.
Mansur bentuk federasi, aceh tak masuk. Sukarno datang lagi ke aceh. Bilang akan berdiri Negara islam ( ulangan riwayat lama ) tahun 1949 terjadi KMB, saya di panggil ke yokyakarta, ia bilang tentara aceh akan di perbesar, jadi brigade besar, saya bantah, kemudian saya pergi menemui hatta saya bilang tentara aceh adalah tentara Negara yang lain tentara komunis dan P.N.I Hatta tersenyum.
Akhir nya yasin mengatakan supaya ayah sama-sama turut membangun balum dapat saya turun dengan tak ada satu bukti saya harap kepada rakyat.
Saya belum begitu yakin sebagai yang ayah yakin, bahwa selama tentara masih kuat tidak akan bawa kita ke rusia oleh soekarno.
Wali Negara :
Aceh satu darah yang dapat menerima prubahan ,saya sudah coba.
Sudah pernah dirikan blang pandak untuk tepat tahanan yang berbuat maksiat.
Yasin :
Apa kiranya maksut ayah itu ?
Wali Negara :
Sekarang belum lagi dapat saya pikirkan akan saya musyawarah nanti dengan kawan-kawan.
-123-
-123-
Yasin :
Dengan siapa kiranya ayah bermusyawarah itu, apakah dengan bung Amela ?\
Wali Negara :
tak ada seorang pun.
Yasin :
Hasrat hati harus ada hitam di atas putih, tetapi jangan lama.
Wali Negara :
Akan saya usahakan dan berikan.
3-11-1961.
Amelia : 4 syarat pahlawan pulang :
2. dengan kemenangan
3. dengan bergelimpangan
4. dengan tertangkap
5. dengan menyerah tanpa syarat,
Wali Negara :
Saya Tanya apa yang terselip alam hati Tgk. Ilyas bahwa apa yang kita kerjakan itu tidak bertentangan dengan pusat.
RPI belum bubar, ia harap bahwa turut langkah pusat
Tgk. Ilyas ,
Kalua kita kerjakan dalam batas-batas kita sendiri tidak akan bertentangan dengan pusat.
Kalau Nasutioan dapat konsep pusat, mungkin pusat dapat bawa Nasution dalam RPI.
Menurut saya mungkin RPI dengan RP ada satu rahasia batin untuk melakukan yang demikian.
Wali Negara :
Barangkali perlu saya nyatakan lagi bahwa jika dapat kita hilangkan dan tidak dapat di ketahui musuh mungkin bantuan darai luar akan diperoleh. Sekarang sudah ada bantuan luar pada tangan seseorang tetapi belum sampai karena sudah berubah amanah. Selanjutnya orang luar mau tahu bagaimana keadaaan kita yang sebenarnya. Sekarang saya harap masing-masing mengeluarkan pernyataan, yaitu Resimen V Resimen VII.
Haji Hasanuddin :
Saya tetap mempercayai pemimpin selam pemimpin tidak bergeser dari ayat-ayat Tuhan.
-124-
-124-
Tgk. Ilyas luebe :
Apakah tidak peradok dengan pernyataan pusat ?
Wali Negara :
Tidak akan paradok
Pernyataan-pernyataan itu perlu saya ketahui supaya dapat saya majukan kepada RI.
Jam 20.30 Rapat II
Hadir :
1. Panglima
2. Kepala Staf
3. Wakil Panglima
4. P.T.P.
5. Kepala Staf I
6. Wakil KS II
7. Kepala Staf III
8. Kepala Staf IV
9. Kepala Staf V
10. Kepala Staf VIII
11. Amela.
Panglima :
Keputusan-keputusan Resimen V dan Resimen VII sudah disampaikan kepada saya bahwa pekerjaan ini deteruskan dan keputusan-keputusan tersebut sudah saya terima , dengan ini dapat saya atur langkah kemuka,
Selanjunya pada hadirin bahwa sesudah aya bicara dengan saudara amelia dan akan memberi gambaran.
Kalau pun akan berhenti adalah berhenti dengan perjuangan, ini akan kami usahakan, yaitu menghabiskan dengan ada yang akan dibawa pulang, meskipun kita tak puas dengan hal ini, saya berjumpa dengan yasin.
Apabila ini tidak diperbolehkan maka akan di usahakan yang lain.
Jika dapat kita akan pergi ke tempat yang payah di datangi manusia.
Apabila salah satu dari dua ini tidak dapat juga, akan saya minta pikiran kembali.
-125-
-125-
Saya harap supaya dipeliha rapat .
Hasballah:
Saya sendiri belum melahirkan pendapat.
Panglima :
Nati akan saya minta pendapat Hasballah.
Isikan kepada saya untuk kami rumuskan masalah ini selanjutnya.
Hasballah :
Saya maksud jelaskan supaya dalam hal ini saya adalah sebagai anak dari abu.
Amin Basyah :
Nampaknya abu tidak percaya kepada ketiga orang yang sudah di suruh keluar itu.
Panglima :
Menegaskan apa maksunya minta keluar.:
Hasbi
Sjama’oen
Ali Daut
Sesudah hadir di panggil kembali.
Hasballah :
saya lahirkan pendapat saya, tidak saya katakan bahwa pendapat wali negara salah.
Saya salah orang dari anggota perjuangan dan tidak sebagai anak dari Tgk. Muhammad Daut Beure-Eh yang sekarang sudah menjadi Wali Negara.
Wali Negara :
Ini belum sampai kepada yang di maksud yaitu apa kerja ini diteruskan atau tidak?
Hasballah :
Diteruskan.
Wali Negara :
kau Amin Basyah?
Amin Basyah :
Diteruskan.
Teks da’wah di baca seluruhnya.
Wali Negara :
Minta pertimbangan atas satu-satunya.
-126-
-126-
Ali Daoed :
Da’wah diubah dengan pernyataan hasrat hati.
Hasballah :
Minta supaya disebut juga balasan surat yasin dari kita. Dan minta supaya da’wah ini di perbanyak demikian balasan surat-surat kepada yasin.
Amela :
Memberi penjelasan-penjelasan tentang penyesuaian nan/perumusan da’wah ini atas dasar pembicaraan nya dengan kolonel Talid di Medan
Mr. S. M. Amin
A. Hasjmin Gubernur Aceh.
Hasballah :
Memajukan supaya segala yang sudah diputuskan itu di masukkan juga dengan memakai Considerant yang telah disusun.
¾-11-1961. jam 9.30
Hadir : 11 orang ( sebagai biasa )
Acara :
Menyatukan maksud konsep yang di buat oleh Amela dengan konsep yang dibuat oleh Hasballah.
Panglima :
Menyerah kepada satu panitia yang terdiri dari :
1. Amela
2. Hasballah
3. Tgk. Ilyas Leube
4. Mansur
5. Baihaqi.
Untuk menyusun kedua konsep itu.
Susunan selesai dan di bawa kedalam sidang,
Sidang menerima baik susunan tersebut.
5-11-1961 R a p a t
Hadir :
1. Panglima
2. Wakil Panglima
3. P.T.P.
4. Kepala Staf
5. Kepala Staf I
6. Kepala Staf III
7. Kepala Staf IV
8. Kepala Staf V
9. Wakil Kepala Staf II
-127-
-127-
A c a r a
1. Keadaan Resimen V yang sudah demikian rumit disebabkan oleh supir taib yang telah membunuh kawan-kawan sendiri dan mengambil tempat di Blang Rakal.
pernah menngutik Infaq.
Ultimedia dengan baru-baru sudah disampaikan kepada kores V dalam tempo 7 hari harus selesai
2. Keadaan Resimen VII pun demikian juga sudah sulit.
Sudah di gempar dari 4 jurusan.
8-12-1961. R a p a t
Hadir :
1. Wali Negara
2. Wakil Panglima
3. P.T.P.
4. Sekretaris
5. Baihaqi
6. Tgk. Hasbi.
A c a r a :
Laporan dari Hasballah.
Sampai ke lhok Seumawe di kasih motor untuk pergi ke kuta raja di bawa kepada kapten manan, di tempat di mes Tentara.
Pukul 8 datang kapten manan, bilang jumpa dengan kolonel yasin pada jam 8 seorang saja.
Saya datang, di tanya oleh Kolonel yasin, apa ada surat kepada saya?
Saya bilang ada.
Kata yasin :
Besok terus berangkat ke Jakarta.
Saya katakan :
Saya ada kawan.
Yang di benarkan saya seorang saja dan 1 orang kawan.
Saya di jakarta bersama-sama nyak Adam Kamil.
Surat dari Abu, Hari selasa resmi diserahkan kepada Nasution.
Saya dikirim ke Staf Menteri Pertahanan, berjumpa dengan kawilarang.
Saya serahkan surat, Nasution tanya apa ada amanah-amanah lain?
-128-
-128-
Kata saya, tak ada.
Nasution :
Surat Bapa sudah tercakup dalam misi Hardi.
Saya hendak menarik satu garis lurus, jangan terjadi sebagai tahun 1950.
Untuk aceh akan di beri daerah Istimewa, sungguh daerah-daerah lain tak di berikan.
Ini akan saya bawa kepada pemerintah pusat dan kepada presiden.
Berulang-ulang garis lurus akan di tarik.
Hasballah : pesan Wali Negara
Jika Jendral memerlukan bantuan beliau untuk Karto, beliau bersedia.
Naution :
Saya lebih erat dengan karto, tak sama dengan aceh dan perintah kepada berkah supaya di catat.
TOEM/PRAWOTO :
Mahmoed dari surat ini perlu di bantu
Prawoto :
Sedangkan sya duduk di jakarta, bahwa persoalah ini berat.
Kalau beri oleh pemerintah pusat sangat bagus, teteapi saya tidak melarang dan tidak menyuruh berhenti perang.
Nawawi : Bertanya.
Apa berhenti atau terus?
Hasballah :
Belum lagi dapat saya nyatakan.
Oesman Raliby :dsn
Abdullah :
Keduanya mengatakan bahwa aceh adalah modal, perlu kita bantu.
Hatta :
Saya tidak setuju sama sekali dengan rencana Nasution.
Roem :
Bilang mau jumpa.
Roem tidak pernah bantu Nasution dalam urusan penyelesaian.
-129-
-129-
Hatta :
Kalau ada apa-apa di jakarta, supaya ada perhatian di aceh
Mr. Amin :
Marah kepada Nasution.
Dan ada pesan Mr. Amin kepada Hasan Ali supaya jangan menyerah.
Hasibuan : Tak dapat datang karena sakit, malam yang lain datang,
Dan katanya bahwa Nasution mempermain-main kita.
( kata-kata saudara biasanya di pakai oleh Komunis)
Yang dikirim oleh Qahar kepada prawoto) kata ustat Nur.
Wali Negara :
1. harus memrumuskan suatu konsep yang berkenaan dengan da’wah kita yang akan di perlukan kepada Amela untuk di sampaikan kepada pemerintah.
Hasballah :
Datanglah Amela itu mengkin disertai oleh maito untuk catat nama-nama kita dalam.
2. Harus kita pikirkan kesungguhan kita, apakah masih sempurna atau sudah kurang.
Jangan mati semangat sebagai seorang muslim.
3. kita sudah direbus dengan air sendirir, mita kita kumpulkan anak-anak kita kemari semua sedang pemasukkan tak ada.
Hasballah :
Ada berikan satu motor jeeb untuk saya dengan sopir dan di tanggung gaji oleh pemerintah RI.
Motor itu dapat saya kuasai, walau kemanapun saya bawa boleh.
Ini saya laurkan, demikian uang yang saya terima dari kodam I Rp. 30.000.- di Jakarta dari prawoto / Kompi Rp. 50.000,-
9-10-1961.
Baihaqi :
I. Perjajian dari pada Da’wah
II. Bentuk dan cara usulan kalau memerlukan usulan.
-130-
-130-
Hasballah :
Bagai mana tafsiran mereka tentang maksud Da’wah kita.
11-12-1961.
Hadir : R a p a t
1. Wali Negara
2. Tgk. Ilyas Leube
3. Haji Hasanuddin
4. Hasballah
5. Amin Negara
6. Tgk. Hasbi
7. Baihaqi.
A c a r a :
Wali negara menguraikan laporan-laporanyang dibawa oleh utusan kepada Amin Negara karena tidak hadir dalam rapat yang pertama tanggal 8-12-1961, kemudian menguraikan bagaimana pertimbangan-pertimbangan tetang :
a. Diterima dicatat
b. Akibat tidak terima dicatat.
Kalau diterima kita berarti menyerah, kalau tiadak di teriam akita akan tinggal seorang diri
Tjirtoh pada Tgk. Mahjeddin ayah dari Tgk. Oemar Tiro, semasa belanda, tak ada dari orang kampung membantu,terpaksa di serah oleh lhok kepada belanda.yang lain ialah Tgk. Tjhik tanoh mirah di keune gampong, hingga syahit.
Ini akan kita alami dan hina sehina-hinanya, kalau kita turun.
Mempertahankan akibanya sebagai Tgk Mahyuddin dan Tgk Tanoh mirah.
Bagaimana meladeni kedatangan maito nanti?
Baihaqi :
Apaka kalau tidak kita terima di catat, akan meletus senapan ?
Wali Negara :
Belum sampai waktunya.
-131-
-131-
Tgk. Ilyas leube :
Proses indonesia belum cukup pada saya.
Kalua proses Indonesia tidak berubah, nasib kita kalu naik akan sukar.
Bagaimana proses yang di dengar oleh Hasballah di Jakarta atau pada ayah sendiri barangkali ada bahan.
Wali Negara :
Soal Nasution dengan Suekarno, menurut AR Ali dekat akan berantakan, tetapi kenyataanya tiada demikian halnya.
Hasballah :
Masalah aceh terserah pada aceh, tak ada suatu ketentuan di jakarta.
Politisan jakarta tak ada hubungan dengan Nasution.
Sambungan rapat I
Tanggal 5-11-1961.
Mansur :
Biar dipertimbangkan tekad dahulu
Amin Negara :
Perbincangkan tekad dengan terasing.
Pembicaraan perorangan :
Wali Negara :
Saya tidak berani lagi menyatakan pertahanan,
Karena sudah ajap kali saya terkejut :
Pertam di Panca
Kedua di Tjeubo
Ketiga di Rampah
Keempat peristiwa Ayah Hakid.
Hadji Hasanoeddin :
Sudah bicara perincian, tiba-tiba sudah ada kabar datang Maito, kedantangan tak dapat kita tolak.
Sekalipun kita terima, perincian kita sampaikan juga.
-132-
-132-
Saya selalu Ta’at, barang perintah saya ikut untuk menguruskan tertumbuk dengan bicara-bicara ayah
Turun atau naik tunggu komandan trakhir dari ayah.
Didorong oleh keyakian dan malu, banyak korban di sumetra timur, ahli famili ada 50 orang yang sudah habis.
Turun atau naik jangan campur tangan laian selain dari ayah sendiri, supaya hilang curiga mencurigai, dan supaya kompak seluruhnya
Wali Negara :
Sudah terima pernyataan dari Haji Hasanuddin soala hasballah tidak laian sebagaian utusan dan dia tidak mau campur segala urusan. Pendapat Hasballah kalau turun kita hina.
Soal belanja ia bisa usaha untuk kita dihutan.
Sebenarnya tidak perlu pikiran-pikiran dari anggota perjuanga saya tanya, tetapi oleh karen berkali-kali saya kena kicuh.
Bagaimana prinsip kita masing-masing tentang menegakkan Negara Islam, sedang tenaga kita kurang seimbang dengan musuh.
Tgk. Ilyas Leube :
Sebagai seorang Muslim, menjawab pertanyaan dihadapan Allah ai hadapan ayah, dihadapan Mansur,tetapi teruskan, baik dengan hijrah maupun dengan turun, tetapi perlu diketahui proses-proses di Indonesia, maka sekarang sebelum menentukan turun atau hijrah, harus ada waktu yang panjang, kirim utusan kedua.
Pasukan gaus haurs diangkut kemari.
Dengan utusan kita dapat tahu element-element, bagaimana kesipulanya.
Ini suatu titik, apa di terima musuh atau tidak, saya tidak tahu.
Harus ayah pilih untuk mengkompakkan didalam element-element yang membawa perpayahan jangan ada didalam.
Boleh kita ambil (Hanafiah).
-133-
-133-
Wali Negara :
Tak dapat tanya lebih lanjut pada Hasballah hanya yang di kemukakan jangan turun, penghargaan kita masih tebal, kalau turun hilang kepercayaan.
Politisi jakarta menumpahkan harapan kepada kita.
Soal belanja Hasballah sanggup usahakan.
Anak saya mendapat kehormatan di jakarta, terutama Saifullah.
Jangan kirim utusan, kalau yang lain saya payah, tak dapat saya menghilangkan kepercayaan pada Hasballah, dapat saya usahakan Hasballah tarik diri. Kalau kita turun dapat diusahakan sedikit terhormat, sebaliknya jika kita naik dapat kah kita usahakan belanja?
Tgk. Ilyas Leube :
Saya mau tahu proses element-element di jakarta kalau kita susun rencana feodal sudah kongkrit untuk ambil tindakan kepada kita
Wali Negara :
Mengajak supaya komandan-komandan dekati anggota-anggota bersenjata.
Baihaqi :
Sesuai dengan pernyataan saya kembali ketika dari kuta raja, bertambah lagi dengan alamat surat yang di sampaikan oleh maito kepada Hasballah, mengapa tidak kepada ayah sendiri.
Kalau turun jangan ada Hasballah demikian kalau naik, asal jangan ada ia kalau ia urus turun saja ambil langkah tersendiri.
Wali Negara :
Yang saya maksud adalah pendirian masing-masing, ini ternyata mau tahu dan harap perintah saya.
Tgk. Hasbi :
Tak ada pengetahuan, hanya atas keta’atan saya saya terhadap ayah, dengan komando ayah sendiri, jangan oleh orang lain, baik naik naik atau turun.
-134-
-134-
Amin Negara :
Dalam hal ini tengku sendiri lebih mengetahui apa akibat naik atau turun. Kalau turun nama saya boleh di masukkan, teteapi tidak berkehendak untuk jadi pengawal.
Dengan kejadian sebagai orang-orang yang sudah turun, hanya untuk sendiri, kalau naik jangan ada element-element yang menjauhkan, kalau turun teungku jangan beranjak dari daerah ini.
Hasballah :
Saya melihat kenyataan, pokokny sebagai penyusun da’wah, belum lagi tampak melapor menyerah atau naik, hanya masih dalam lingkaran politik.
Persatuan perlu kokoh sebagai satu badan,
Saya akan kembali mandat.
Tetapi untuk utusan kedua siapa pula akan dipilih.
Menjadi janggal sedikit, nampak sebagai menyerah, ia mencatat senjata.
Belum tanya melapor atau hijrah.
Dan saya nersedia memberi keluangan untuk orang lain untuk menyampaikan utusan da’wah.
Kalau dikirim orang lain saya takut bantu.
Saya diterima bukan sebagai wakil pemerintah
Tetapi diterima sebagai Wakil Abu saja, maka saya tidak diisikan pergi dengan bawa kawan.
Wali Negara :
Kalua kita kerjakan ini adalah urusan pemerintah, kalau saja kirim kau juga dasar famili sestem.
Hasballah :
Jangan terpaham famili sistem.
Wali Negara :
Ada rahasia antara saya dengan kau orang sangka
-135-
-135-
R a p a t ke III
Jam 19.30
A c a r a
Mempertimbangkan usul yang akan dimajukan kepada pancasila, sebagai yang terkandung dalam da;wah. Perincian da’wah tentang syariat islam dibaca oleh sekretaris rapat.
Hasballah bertanya :
Urusan kekayaan termasuk kemana (kemakmuran)
Jawab :termasuk dalam : a. Mu’amalat
b. ihja ’oelamawati, mengenai kemakmuran rakyat.
Hasballah :
Kalau ditinjau lebih lanjut sampai kedetielnya, akan memakan waktu yang lama, lebih setuju rencana undang-undang daerah ini kita susun lebih dahulu, kedua-duanya harus di kemukakan yaitu difinisi dan rencana undang-undang dasar harus kita ada konsekuensi.
Langkah mana akan kita ambil.
Apa merumuskan satu beliet.
12-12-1961. R a p a t k e IV
Wali Negara membuka rapat. Sekretaris membeca rencana penetapan presiden
Hasballah : saya perlu tahu bagai mana konsekuen tentang penerimanaan kedatangan Maito.
Baihaqi :
Ini juga belum tentu di terima, apakah sudah diterima ?
Wali Negara :
dalam perincian ini sudah termasuk apa yang kita maksut itu ? kalua sudah termasuk tak perlu di rumuskan lagi.
Sekretaris :
Menyusun rencana penetapan president RI.
Wali Negara :
-136-
- 136 –
Wali Negara :
Harap Supaya saya dibantu dalam waktu yang singkat dan susah ini.
Kalau sudah dicatat, hulu pedang sudah ditangan orang.
Bagaimana yang terbaik supaya jangan dicatat.
Fikiran saya yaitu :
1. Da’wah untuk Nasution belum terjawab menurut keinginan saya.
2. orang yang bakal dicatat hanya 1/10 saja sedang 9/10 lagi masih diluar supaya Kolonel Jasin memberi satu surat kepada Kodam II untuk dapat ambil orang di Sumatera Timur.
Tgk. Iljas Leube :
Yang pertama sesuai.
Yang kedua catat boleh, tetapi lebih dahulu jumpa kembali dengan Jasin supaya ada rumusan lebih lanjut berkenaan dengan tentara.
Wali Negara :
Harus ada perumusan ketika jumpa dengan Jasin dalam urusan tentara, ini menghendaki rumusan. Kalau ia tidak mau jumpa kemari, saya minta turun bagaimana?
Amin Negara :
Perlu dibuat surat kepada Jasin kali kedua.
Hasballah :
1. Menurut pendapat saya, ini bukan masalah turun atau naik, hanya catatan senjata.
2. perlu untuk minta anggaran perbelanjaan.
3. untuk menunggu usul realisasi kita kedepan dapat minta waktu.
4. dapat mempertanggung jawabkan kepada atasannya dan bawahan kita.
5. bahan untuk kurir sebagai kepercayaan.
6. jangan ada……..
- 137 –
- 137 -
6. Jangan ada sakit hati sesama kita.
7. cara berunding
8. pemikiran sebelum sistem
9. technisch dan praktisch
10. utusan baru diangkat, utusan lama meninggalkan tugas.
Tgk. Iljas Leube :
1. Usulan dimajukan
2. biaya kota diterima
3. tentara kumpul seluruhnya
4. kita usul tidak diterima (kita tidak puas) kita main lagi
Wali Negara :
Siapa utusan yang akan kita kirim
Mansoer :
Apakah utusan lama sudah kembalikan mandat
Tgk. Iljas Leube :
Utusan akan diperbincangkan dan tunggun datang Amaelz.
Hasballah :
Permintaan Jasin supaya kerja ini terus saya bantu.
Saja katakan tepat akan membantu
Surat timbal balik harus ada kepada :
1. Ustaz M. Noer el Ibrahimi
2. Hatta
3. Prawoto
4. Osman Raliby
Siapa yang musti mencatakan senjata?
Wali Negara :
Resimen V dan Resimen VII
Hasballah :
Dicatat oleh Bataliyon.
Ini baru sampai kepada konsekuensi, siapa yang tidak patuh akan ditembak terus.
Perkembangan
Dengan sebab Hasballah mengatakan Bataliyon harus mencatat, maka Baihaqi sudah keluar dengan alasan sakit, tidak diberi tahukan kepada Kores V dan Wali Negara.
Sudah disampaikan kepada Wali Negara dan Wali Negara sudah menasehati Hasballah.
- 138 –
- 139 -
12 – 12 – 1961
Acara pencatatan senjata
Jam 14.30. hadir :
1. Wali Negara
2. Tgk. Iljas Leube
3. Haji Hasanoeddin
4. Amin Negara
5. Amin Basjah
6. Tgk. Hasbi
Keputusan :
Senjata dicatat oleh Batalyon disertai oleh Wakil Resimen V dan Resimen VII.
Tgk. Iljas Leube bersama dengan Tgk. Hasbi pergi menemui Baihaqi untuk tarik segala purbasangka yang bukan-bukan.
12-12-1961
Jam 17.00
Hasballah datang menemui saya, menyatakan penjelasan atas segala kekurangan-kekurangan dan ketelanjuran dalam mengeluarkan perasaan-perasaan yang menjadikan tersintuh perasaan kawan.
Saya menerima pernyataannya itu sambil mensihati jangan selalu / tidak lagi menegakkan benang basah, kawan Wali Negara yang setia hanya tinggal beberapa orang saja lagi.
13-12-1961
Rapat
Hadir :
1. Wali Negara
2. Tgk. Iljas Leube
3. Haji Hasanoeddin
4. Hasballah
5. Amin Negara
6. Amin Basjah
7. Tgk. Hasbi
8. Mansoer
Agenda :
UKHWAH ISLAMIYAH
Wali Negara :
Saya sebagai orang tua dalam kalangan ini harap pada yang hadir supaya segala terjadi itu dapat dibuang jauh-jauh dab hadapi dengan dada lapang dan fikiran luas.
( Ini hakikat rapat).
- 139 –
- 139 –
( Ini hakikat rapat )
Cukupkan dengan fikiran saya saja, jangan ada fikiran-fikiran yang lain, yaitu hilangkan dendam, tidak boleh lebih dari 3 hari.
Kepada anakanda Baihaqi minta berjabat tangan dengan Hasballah, demikian kepada Hasballah harus berjabat tangan dengan Baihaqi. Dihadapan rapat Baihaqi meminta ma’af.
Berulang-ulang Wali Negara minta pada Hasballah supaya minta ma’af pada Baihaqi, lama baru Hasballah minta ma’af.
Ditutup dengan Alfatihah
Saya dapat kabar bahwa tamu ada diluar, apa kabar baik atau buruk, saya tak tahu.
12-12- 1961. Ada rapat di Bogor dipimpin oleh Soekarno.
19-12-1961. akan diumumkan perang dengan Belanda.
Hasballah :
Supaya tidak terjadi apa-apa lagi dalam rapat maka saya nyatakan dengan ini menarik diri dalam rapat-rapat.
Jam 12-15 Hasballah keluar dari rapat.
13-12-1961 Tiba :
1. Lettu Gade Arif
2. Oesmanoeddin
3. Abdoellah Hoesni
Lettu Gade Arif sebagai Wakil dari Kapten Maito yang lain sebagai anggota, untuk mencatat nama dan senjata di komplek Wali Negara/Panglima.
14-12-1961. Catatan berdasar kepada keputusan Njak Adam
dengan Hasballah di Koetaradja.
Pencatatan dilakukan hingga selesai.
15-12-1961 Diadakan rapat.
- 140 -
-140-
15-12-1961. Diadakan Rapat.
Hadir :
1. Wali Negara
2. Tgk. Iljas Leube
3. Haji Hasanoeddin
4. Hasballah
5. Amin Negara
6. Amin Basjah
7. Tgk. Hasbi
8. Baihaqi
A c a r a
Pembicaraan Wali Negara dengan Gade Arif
Apa yang mesti dibicarakan dengan Gade Arif
Hasballah :
Garis besar boleh Abu bicara dengan Gade Arif selanjutnya akan saya bicara dengan Maito
Konsep penetapan asli dibaca, kemudian dibaca konsep penetapan yang sudah ada sedikit perubahan.
Wali Negara :
1. Kalau undang-undang pokok sebagai yang tersebut disini, maka terfaham bahwa yang lain tidak perlu sedang dalam rencana perubahan tentang nama, tentang pelaksanaan Syari’at Islam saja.
2. a. Redaksi : Bahwa untuk penglaksanaan- Penglaksanaan
menjalankan Syariat Islam harus ada penentuan hukum dengan jelas dan tegas dalam satu undnag-undang.
b. Dalam bentuk undang-undang untuk penglaksanaannya
harus ada penentuan.
Perincian yang dimaksudkan kira-kira cocok dengan lawan, dengan demikian dapat juga dimasukkan yang belum dimasukkan pada masa-masa yang akan datang.
Dari kalangan T.N.I. tak ada yang sanggup menela’ah ini sedalam-dalamnya.
Orang di koetaradja tak mau debat kita, hanya terus dikirim ke Jakarta.
Hasballah
- 141 -
- 140 -
15-12-1961. Diadakan Rapat.
Hadir :
1. Wali Negara
2. Tgk. Iljas Leube
3. Haji Hasanoeddin
4. Hasballah
5. Amin Negara
6. Amin Basjah
7. Tgk. Hasbi
8. Baihaqi
A c a r a
Pembicaraan Wali Negara dengan Gade Arif
Apa yang mesti dibicarakan dengan Gade Arif
Hasballah :
Garis besar boleh Abu bicara dengan Gade Arif selanjutnya akan saya bicara dengan Maito
Konsep penetapan asli dibaca, kemudian dibaca konsep penetapan yang sudah ada sedikit perubahan.
Wali Negara :
1. Kalau undang-undang pokok sebagai yang tersebut disini, maka terfaham bahwa yang lain tidak perlu sedang dalam rencana perubahan tentang nama, tentang pelaksanaan Syari’at Islam saja.
Hasballah :
Kalau dalam rencana ini disebabkan Penglaksanaan berarti Undang-undang Pokok sudah ada, tetapi kita minta bahwa inilah yang menjadi Undang-undang Pokok Daerah Istimewa Aceh.
Amin Basha :
Tergambar diubah denagn terbukti.
a. Redaksi : Bahwa untuk peglaksanaan-peglaksanaan menjalankan syari’at islam harus ada penentuan hukum dengan ajaran dan tegas dalam satu undang-undang.
b. Dalam bentuk undang –undang.
Bahwa untuk penglaksanaan harus ada penentuan.
Wali Negara :
Perincian..........
-141-
-141-
Hasballah :
Kalau dalam rencana ini disebabkan penglaksanaan berarti undang-undang pokok sudah ada, tetapi kita minta bahwa inilah yang menjadi undang-undang pokok Daerah Istimewa Aceh.
Amin basha : Tergambar di ubah dengan terbukti.
Hasballah : Memang akan di rumuskan lagi di Kutaradja
Tgk. Ilyas leube :
Kalau di Kuta raja di kupas juga maka perlu semuanya dimasukkan.
Penting dengan :
1. Tgk. Hasbi
2. Tgk. Ilyas Leube
3. Hadji Hasanoeddin
Tgk. Hasbi menyerahakan segala keputusan itu kepada Wali Negara.
Tgk. Iljas Leube, tak lepas denagan Hasballah di tambah dengan kawan-kawan yang kuat
Hadji Hasanoeddin, tak lepas dengan Hasballah ditemani oleh orang- orang yang kuat yang tak dapat dipengaruhi.
Hasballah :
Menyusun redaksi surat-surat pengantar.
Wali Negara :
Menurut keterangan Tgk. Ismail Lageuen, bahwa Tgk. Hasa Hanafiah belum turun, apa ada baik ia dipesan kemari?
Keputusan :
Kirim surat kepada Tgk. M. Ali Pijeueng, untuk Tgk. Hasan Hanafiah, Z. Joenoes, Moekmin Moedjahid dan Ismail Sab.
Dengan ketentuan jika sudah melapor jangan bawa, kecuali Tgk. Hasan Hanafiah dengan Hop Djalil.
- 142-
- 142 -
Hal ini menjadi alasan untk tidak mencatat.
Amin Negara :
Yang inti (kern) jangan ditulis nama untuk teken angkot.
Tgk.Iljas Leube :
Setuju tidak tulis sekarang, tetapi apabila dikehendaki, tidak keberatan.
Wali Negara :
Akibatnya besar bergantung kepada material
Hasballah :
Jika ditulis nama, maka Wali Negara akan tinggal seorang diri nanti.
Tgk. Iljas Leube :
Menyetujui tidak catat, kalau usul kita sudah diterima.
Amin Negara :
Saya setuju disediakan satu tempat bagi Wali Negara, sekalipun tidak akan ditempati nanti.
Hasballah :
Menurut Jasin harus selesai sampai tanggal 1 Januari 1962.
Saya katakan tidak mungkin sekurang-kurangnya enam bulan.
17-12-1961 Diadakan Rapat
Hadir seluruhnya.
Acara memilih utusan
Wali Negara :
Utusan lama belum dibatalkan
Kalau ada utusan baru maka utusan lama dibatalkan.
Amin Basjah :
Tadi malam ada kami rumuskan satu nota balasan, nota dari Kodam I oleh A. Manan.
Hasballah :
Membaca rencana nota balasan itu.
Tgk. Iljas Leube :
Yang kita tuju hanya da’wah, belum lagi sampai ketaraf yang lain.
Wali Negara :
Karena surat atau nota perlu dijawab.
-143-
-143-
Hasballah :
Wakil Pemerintah Pusat untuk berunding berkenaan dengan pemulihan keamanan adalah Kodam I.
Wali Negara :
Kita juga buat rumusan dan dia sudah buat rumusan berarti kita sudah terima pelaksanaan sebagai tafsiran mereka.
Harus awas dan waspada dengan surat menyurat dengan musuh.
Utusan juga harus waspada pada berbicara sebelum ada perumusan mereka tentang da’wah.
Hasballah :
Untuk bahan bagi utusan
Wali Negara :
Jangan diserahkan kepada musuh nota itu.
Tgk. Iljas Leube :
Ini sudah dimasukkan berkenaan dengan materi harus dimasukkan semua tuntutan kita.
Amin Negara :
Saya dapat terima catatan-catatan
Tgk. Iljas Leube :
Saya takut orang bawah sangka tidak kita perjuangkan kepentingannya.
Wali Negara :
Nota Manan saya anggap ia maki kita, kalau kita terima juga, kita serupa dengan orang yang-yang sudah turun, tak dapat membantu rakyat dan bawahan sepenuhnya.
Yatim piyatu fakir miskin menjadi tanggungan Negara ditentukan dalam satu Undang-undang khusus.
Acara memilih utusan :
Tgk. Iljas Leube :
Tetap utusan lama, tidak dicabut, kawan dikasih yang lain.
Keputusan :
Aklamasi Hasballah
Kawan-kawan
Tgk. Iljas Leube :
Amin Negara
Amin Basjah :
Hadji Hasanoeddin.
- 144-
- 144-
Tgk. Hasbi :
Tgk. Iljas Leube
Baihaqi :
Amin Negara
Amin Negara :
Tgk. Iljas Leube dan Hadji Hasanoeddin dua-dua masuk.
Hadji Hasanoeddin :
Tgk. Iljas Leube dan Amin Negara
Tgk. Iljas Leube :
Menurut anak-anak saya tidak diizinkan pergi jangan jauh dari Wali Negara
Amin Negara :
Tetap Pak Hadji sedang saya bergantung dengan rumah tangga.
Hadji Hasanoeddin :
Karena ini satu kewajiban, saya tidak menolak tetapi saya usul supaya 2 orang juga menjadi kawan.
Tgk. Iljas Leube :
Dengan keterangan ustaz itu belum dapat saya terima sambil tugas ia berobat.
Amin Negara :
Kalau sudah penting saya bersedia juga.
11-6-1962
Usul Ali Daoed
Supaya kepada perwira-perwira diberikan sedikit fonds politik
Oemar Aboe Bakar :
1. Perwira Kemotoran Pasukan
2. Perwira Kemotoran Wali Negara
3. Kepala Adm. Kemotoran.
17-6-1962
Wali Negara :
Untuk Jek Heumpang diberikan :
1. Perkakas untuk bangun Geupo
2. Senjata
Mahjeddin Tjoet/Hasballah :
- 145 -
-145-
Mahjeddin Tjoet/Hasballah :
Tanah sudah dicari di Heumpang:
1. Panjang 1 kilo meter, lebar 500 meter
2. panjang 2 kilo meter, lebar 1 kilo meter
20/21-6-1962
Rapat
Pembukaan oleh Wakil Panglima Tgk. Iljas Leube mengucapkan selamat jalan kepada saudara-saudara yang bertugas ke Aceh Tengah.
Bupati Aceh Tengah :
Minta supaya dapat dibawa Mukaddimah ( keterangan dari pimpinan rapat.
Sabil Qubki :
Apakah orang-orang ini berangkat atas kemauan sendiri atau perintah.
Pimpinan :
Atas perintah dan akan kembali pada waktu yang ditentukan
Hasballah :
Sengaja saya undang Staf Wali Negara dan Staf Komando, untuk rapat ukhwah atas keberangkatan utusan-utusan ke Aceh Tengah ke Aceh Utara pun ada utusan penjemputan tentera.
Pang Alim :
Bersedia untuk jalankan tugas
1. Apakah dapat dibaca dimuka masyarakat atau tidak
2. kalau ditanya orang apakah dapat kami jelaskan diluar mukaddimah ?
3. apakah boleh dijawab apabila ada orang bertanya, apakah yang akan diberikan kepada kami? (umpama kembali kemasyarakat)
Bupati Aceh Tengah :
Dapat membimbing kami kejurusan mana kami ditempatkan, jangan diabai-abaikan kepada kami.
7-6-1963
-146-
7-6-1963
1. Abu tak putus didatangi tamu-tamu juga harus diberi makan dan minum, kadang-kadang perlu diberi ongkos.
2. Dalam usaha memberi pekerjaan kepada orang-orang yang dianggap dapat memahami
b. Agama
c. Pembangunan
3. Belanja 3 rumah
4. Dibuat demikian karena masih menyangka bahwa bantuan masih ada.
5. kalau 2 bulan sebelum itu sudah diketahui, maka tidak akan dikerjakan demikian- sekarang sudah kecewa menurut perasaan saya.
6. urusan motor.
000
2 comments:
Apakah Amelz penulis ini adalah anggota Konstituante dahulu?
Bagaimana riwayat beliau sesudah PRRI?
Sayangnya tulisan ini kering, batang-batangnya saja tanpa komentar untuk pengulas.
Saya baca tulisan Amelz di web anda. Ingin info apakah Amelz masih hidup? Melihat generasinya, saya kira Amels suah meninggal juga. Kalau meninggal, adakah info tahun berapa dan dimana meninggalnya? Perjumpaaan saya dengan baliau sudah lama sekiali, Juli 1958 di awal PRRI.
Post a Comment