04 September 2008

Tarich Bait-al-Mal Zaman Rasoeloellah Clm dan Choelafa-oer-Rasidin r.a.a.

oleh K. H. Gh. T. dan S.M.K.
Soeara M.I.A.I., (tahoen I, 28 Djoemadil Achir 1362/4 Djoeli 2603 (1943) No. Baitoel Mal, hlm. 8)


Sepandjang keterangan tarich agama Islam, maka moela pertama diadakan Bait-al-Mal ialah pada masa Rasoeloellah Clm. tiba di Madinah, tegasnja pada Zaman Madinah Awal. Benih jang peratama itoe toemboeh dengan soeboernja, dan pada waktoe setelah Perdjandjian Perang Hoedaibijah (th. 6 Hidjriah), maka Baital-Mal makin diperkoeat dan di perloeas.
Adapoen sebabnja, maka B.M. hidoep dengan baiknja, karena B.M. menoendjeokkan boekti-boekti jang njata dalam riwajat, bahwa B.M. adalah salah satoe sjarat akan Kema’-moeran Oemmat, satoe oesaha jang dapat menjelamatkan Ra’jat dalam hidoep dan kehidoepannja. Selain dari pada itoe, maka B.M. poen mendjadi salah satoe tali Allah, jang mengikat hati kaoem Ansor dan Moehadjirin, jang achirnja menoemboehkan tali-persaudaraan jang erat (oechoewwah), jang semoeanja itoe didasarkan atas sendi tjinta-mentjintai antara satoe dengan jang lainnja (moesohabah), karena ketjintaan dan kesetiaan hatinja melakoekan perintah Allah (moehabah). Maka njatalah soedah, bahwa pada zaman itoe B.M. adalah satoe djembatan jang penting bagi Oemmat Islam Zaman Madinah Awal oentoek melakoekan ‘amal-‘ibadah jang sesempoerna-sempoerna-nja terhadap kepada ‘Azza wa Djalla. Moedah-moedahan Oemmat Islam di Indonesia (Djawa) dapat poela mengambil goena dan faedah dari pada pendirian Agama, oesaha Agama jang soetji, jang mewoedjoedkan Baital-Mal itoe, djoea adanja. Amin.
Sjahdan, maka zaman Chalifah Aboe Bakar Siddiq oesaha soetji jang ditanam dalam Badan B.M. itoe telah meroepakan soeatoe Perbendaharaan Oemmat jang tegoeh dan sentausa. Bahkan lebih loeas dan sempoerna lagi perdjalanan B.M. itoe pada zaman Chalifah ‘Oemar Ibnoe Chath-thab. Soenggoehpoen demikian, maka mas-alah Baitoel-Mal itoe didalam Kitab-kitab Fiqih hanjalah dibitjarakan dengan sambil-laloe sadja. Mitsalnja: hal B.M. itoe dimasoekkan dalam bab waris, bab djihad, bab zakat, bab loegothah, dll. bab, jang termasoek Haqqoellah.
Maka baiklah disini kita ambilkan beberapa tjatatan dari pada riwajat sekedar jang berkenaan dengan hal Baital-Mal, agar soepaja mendjadi pengetahoean dan pengertian Oemmat Islam pada oemoemnja dan pada ‘alim-‘oelama choesoesnja.


Benda jang masoek Kas B.M.
Adapoen benda jang masoek dalam baital-Mal pada zaman Chalifah ‘Oemar Ibnoe Chath-thab ialah:
1. Zakat benda dan zakat fitrah dari kaoem Moeslimin.
2. Djizijah, ja’ni: oeang-tanggoengan ari pada kaoem Kafirin dzimmi, jang mendapat perlindoengan atas keselamtan djiwa dan hartanja, selama tinggal di Negeri Islam.
3. Seperlima dari ghanimah, atau harta rampasan.
4. Harta warisan, jang tiada ahli warisnja (orang-orang Islam).
5. Loegathah, harta temoean jang tiada jang empoenja.
6. Seperlima dari pendapatan harta terpendam.
7. Seperlima dari penghasilan tambang-tambang, logam (mas dan perak).
8. Dan berbagai-bagai sidqah.
Pembagian Harta B.M.
Pada zaman Chalifah ‘Oemar Ibnoe Chat-thab r.a., maka harta B.M. dibagi sebagai jang berikoet:
Zakat benda dan zakat fitrah di bagikan menoeroet ketentoean jang telah pasti didalam Al-Qoer’an ( 8 asnaf). Harta Djizijah dipergoenakan oentoek keperloean Sabilillah, ialah bagi mengongkosi persiapan dan persediaan perang. Seperlima harta rampasan dipergoenakan oentoek beaja peperangan. Adapoen harta warisan, loegathah dan lain-lainnja jang tiada moestahiqnja jang tertentoe itoe, dipergoenakan menoeroet pertimbanan dan kebidjaksanaannja Imam atau Chalifah.
Satoe doea tjontoh akan pembagian Baital-Mal pada zaman Chalifah Kedoea itoe:
‘Oemar Ibnoe Chath-thab r.a., mendapat bagian dari pada Baital-Mal, sekedar oentoek menjokong beaja roemah-tangganja. Boekan oentoek keperloean adminis-trasi kantor atau kepentingan jang sematjam itoe. ‘Abbas menerima 25.000 dirham setahoen. Isteri-isteri Rasoeloellah Clm masing-masing mendapat 10.000 dirham, setahoen. Bagi tiap-tiapnja mendapat 5.000 dirham, setahoen. Isteri-isterinja Ahli Badar tiap-tiapnja mendapat 5.00 dirham, setahoen. Jang boekan ahli Badar, tetapi termasoek golongan orang jang terkemoeka dalam barisan Islam waktoe itoe, seperti Abidzar, Salman Parsi, Hasan dan Hoesin, djoega menerima bagian daripada harta B.M. Bahkan kepada golongan Awwaloel-Moehadjirin dan orang-orang Ahli Ibadah, masing-masing 2.00 dirham setahoennja.
Lebih djaoeh, hendaklah periksa: Kitab Tarich Itmam-oel-Wafafi-sirat-il-Choelafa!”


Sikap S. ‘Oemar r.a.
Soeatoe peristiwa terdjadi, bahwa pada soeatoe waktoe sahabat-sahabat berkoem-poel, diantaranja S.’Oetsman, S. ‘Ali, S. Thalhah dan S. Zoebair. Setelah mereka roending-meroending, maka mereka berpendapat, bahwa kehidoepan S. ‘Oemar perloe mendapat perbaikan, sebab njata amat koerang tjoekoep. Maka dipoetoeskanlah, bahwa sokongan itoe akan diambil daripada harta Baital-Mal. Ketika berita tsb. disampaikan kepada S. ‘Oemar, perloe mendapat perbaikan, sebab njata amat koerang tjoekoep. Maka dipoetoes-kanlah, bahwa sokongan itoe akan diambil daripada harta Baital-Mal. Ketika berita tsb. disampaikan kepada S. ‘Oemar, maka berkatalah ia: ,,Adakah saja hak oentoek meneri-manja?” Sahoet S.’Ali: ,,Bagi Toean dan poeter-poetera toean tiadalah djalan oentoek menolaknja”. Maka diambilnjalah, sekedar hadjatnja.
Soenggoehpoen demikian, maka keadaan roemah-tangga S. ‘Oemar amat sederhana sekali, sehingga dalam salah satoe moesjawarat sahabat-sahabat kedoea kalinja dipoe-toeskan oentoek menambah nafkah roemah tangga S. ‘Oemar, dengan diambilkan dari-pada Baital-Mal. Setelah berita tsb. disampaikan oleh poeterinja, ja’ni S. Hafsah, maka pemberian tsb. ditolak mentah-mentah oleh S. ‘Oemar. Bahkan terkenal dalam riwajat, bahwa waktoe itoe S. ‘Oemar mendjadi marah-marah sehingga bagian S. ‘Oemar itoe diberikan kepada moestahiq jang lainnja.
Sepandjang keterangan riwajat, maka bagian dari Baital-Mal jang diberikan kepada S. ‘Oemar adalah sedjoemlah 25.000 dirham setahoennja. Djadi sama dengan bagian S. ‘Abbas.
Sekianlah keterangan ringkas sekadar riwajat.

--------------

No comments: