04 September 2008

Kisah Penangkapan Kartosuwiryo

Pasukan yang sukses membekuk Kartosuwiryo adalah Kompi C Batalyon 328 Kujang II/Siliwangi, di bawah Komandan Kompi Letnan Dua (Letda) Suhanda. Mereka terdiri dari Peleton I dipimpin Pelda Mujiman, berangkat dari Kampung Jogo Wetan, menyusuri kali Cicaha. Peleton II dibawah pimpinan Pelda Amir Susanto, diikuti langsung oleh Danki Letda Suhanda, berangkat dari Pamoyanan, menuju Gunung Rakutak. Dan, Peleton III di bawah pimpinan Wadanki, Capa (Calon Perwira) Ali Sufi, berangkat dari Kawunggalek menuju Gunung Dogdog.Mereka berangkat setelah mendapat laporan, di Kp. Pangauban Kec. Pacet, terjadi penggarongan oleh anggota DI/TII. Upaya Kompi C tidak sia-sia. Mereka menemukan markas DI/TII di lembah Geber-Rakutak. Di situ mereka mula-mula menangkap Aceng Kurnia alias A. Mujahid, salah seorang petinggi penting DI/TII. Dari Aceng Kurnia, diperoleh keterangan bahwa Kartosuwiryo ada di situ, dalam keadaan sakit parah.Penangkapan tokoh pimpinan tertingi DI/TII tidak terlalu sulit. Pasukan yang mengawalnya tidak banyak, cuma 23 orang, dan dalam kondisi lemah pula akibat kelaparan. Pasukan Siliwangi menyita 16 pucuk senjata. Karena Kartosuwiryo tak mampu berjalan, terpaksa digotong di atas tandu darurat menuju Paseh.

2 comments:

salahuddin said...

Pak, apakah ada DI tandingan buatan TNI,atau PKI, yang membuat opini publik buruk terhadap DI?

salahuddin said...

Penangkapan Kartosuwiryo, merupakan suatu bentuk kesombongan Soekarno,dan penghianatannya terhadap umat Islam....