04 September 2008

Perbandingan

Fadjar Asia, (7 Juli 1929)

Sengadja membabi-boeta, sengadja menoetoep mata dan telinga. Hatinja poen ta' terboeka poela. Soeara orang jang ta' peka. Boetakan kita P.S.I. Indonesia. Inilah sifat moenafiq poela.
Bagaimana rioehnja orang membentangkan perkara P.S.I. Indonesia dan betapa orang tjoba2 hendak menelah (meramalkan) kedjadian2 jang beloem pernah kedjadian, pada zaman ini tidaklah asing lagi.
Kita masih ingat bagaimana pendapatan redaksi B.T. berhoeboeng dengan "Mededeeling van de Regeering omtrent enkele onderwerpen van algemeene belang" tentang P.S.I. Indonesia dan kita mengetahoei poela, bagaimana pendapatan t. Maradja Sajoeti Loebis. Kedoea-doeanja sama tjapnja, sama haloean, tetapi kebenaran masih djaoeh dari pada segala hasil otak djoeroe noedjoem itoe.
Ada lagi satoe - "voor loopig" satoe sadja jang kita katakan di sini - soerat chabar jang semerk dengan B.T. sependapatan sehaloean, seasas, setoedjoean dan sederadjat "Bahagia" namanja. Katanja asasnja djoega "liberaal nationastisch".... Tetapi bagaimana boektinja.
Membentji kepada agama Islam, teristimewa kepada Partij Sarekat Islam jang selaloe didjelek-djelekkan, dinodai d.l.l. soepaja djatoeh deradjatnja. Sedang partij lain2 senantiasa dipoedji2 dan dipertinggikan sampai habis2an dan dibelanja sampai mati2an, walaupoen --demikianlah hatinja-- mereka beloem atau tidak tergolong dalam kalangan itoe, djadi pendapatannja seakan2 onpartijdig, 'adil, ertinja tidak memfihak kesana kemari.
Tetapi kita jakin dengan sejakin2nja bahwa kendati bagaimana djoega hebatnja fitnahan, chianat atau toedoehan. Tjahaja Islam tambah lama kelihatannja tambah terang benderang pergerakan Islam makin lama makin madjoe. Memang soedah didjandjikan oleh Allah Soebhanahoe Wa Ta'ala dalam KitabNja jang maksoednja k.l. :
"Mereka itoe hendak memadamkan Tjahaja Ilahi dengan moeloetnja dan tidaklah Allah memperkenankan perboeatan mereka (pengchianat2) itoe, melainkan boeat menjempoernakan Tjahaja Ilahi, walaupoen orang2 jang tidak pertjaja (kepada Allah, ja'ni kaoem fasik) tidak soeka." (S. Taubat; 32)
Demikianlah kejakinan kita jang ditegoehkan dengan kenjataan jang ta' dapat disangkal lagi akan kebenarannja.
Maka kita sekarang melihat, apakah jang diotjèhkan oleh s.ch. di Semarang itoe (Bahagia) jang sefaham dan sedasar dengan B.T. di Krekot. Dalam hoofdartikel toean Arga antara lain2 menoelis:
Studieclub di Soerabaja, akan dapat bagian dari lotery Jang Sengle, tetapi roepanja S.I. jang kebanjakan berkaok itoe, hanja berkaok sadja, tidak mempoenjai arti bagaimana Studieclub berdjasa lebih dari pada S.I. tentang hal terseboet di atas. Kita tak bergoena berkaok-kaok, tetapi bekerdja jang berfaedah oentoek keperloean bangsa dan tanah air.
Kaoem P.S.I. Indonesia dikatakan "banjak bitjara, tetapi tidak ada ertinja"! Baiklah kalau toean Arga begitoe kejakinannja! Kita ada lain kejakinan dan oekoeran! Biarlah Indonesische Studier Club di Soerabaja di poedji2 dan P.S.I. didjelek-djelekkan. Tetapi sedikitpoen harga P.S.I. Indonesia tidak toeroen kalau jang tjatji itoe tjoema orang "se-Arga" sadja. Perboeatan jang sematjam ini boleh diibaratkan seperti "Soeara garang boeloe djara" atau dalam bahasa Belanda "Holle vaten klinken het hartst."
Toean Arga banjak bitjara tetapi apakah jang soedah diperboeat oleh toean itoe jang bermanfa'at bagi ra'iat Indonesia? Sampai ini waktoe kita beloem mendengar apa2. Lagi satoe. Dalam soerat chabar terseboet itoe djoega adalah tertampak satoe karangan t. Pawiro jang berkepala "Dood Vonnis" atau dalam bahasa Indonesianja: "Hoekoeman Mati". Antara lain2 adalah ditoeliskan:
P.S.I. perloe, apakah tidak ? P.S.I. Maut ! Hidoeplah P.S.I. Inilah seroean kita, sebab di mana pendoedoek Indonesia kebanjakan memeloek agama Islam perloe pengikatan dari soeatoe partij ke-Islaman. Moehammadijah apakah beloem tjoekoep?
P.S.I. haroes berdiri tegoeh memadjoekan sjari'at Moehammadijah menoentoeni kepada kebatinan ke-Islaman Moehammadijah dengan tiada ada P.S.I. akan meroeboehkan Islam, toeroen deradjatnja mendjadi soeatoe agama jang tiada dihargai orang P.S.I. dengan tiada ada Moehammadijah akan moendoerkan merdika gerak mentjapai deradjat berdjadjar dengan lain-lain kebangsaan
Dan dalam penoetoep karangan itoe toean P. Menoelis:
Congres P.S.I. jang pengabisan
Sepoelangnja partileider H.A. Salim dengan lekas diadakan congres penoetoep, menjerahkan perserikatan pada pimpinan baroe. Nama S.I. soedah tidak disoekai orang, maka perloe sekali diganti, oempama Partai Islam Indonesia.
Demikianlah boenji tjeritera itoe. Djoeroe noedjoem moelai menjatakan penela-hannja (ramalannja), moelai mengira2 barang jang beloem kedjadian moelai menebak teka-teki...Memang begitoelah pekerdjaan goeroe noedjoem. Kalau tidak salah ja benar? Jang soedah njata sekarang ini ialah bahwa penelahan itoe moelai awal sampai achirnja bohong semata-semata.
Djoeroe noedjoem mesti berani menanggoeng roegi dan sebagai manoesia jang bersifat lemah poen ia bisa membikin kesalahan. Apa jang dimaksoedkan oleh djoeroe noedjoem itoe bagi kita boekan pertanjaan lagi. Mereka hendak menghalang-halangi pergerakan kita, karena tidak soeka sama agama Islam. Biarlah mereka berboeat begitoe, Allah jang kelak akan menggandjar atas perboeatan mereka jang baik dan akan menjiksanja bila mereka melakoekan kedjahatan.
Partij Sarekat Islam Indonesia tetap mendjalankan apa jang termaktoeb dalam asasnja. Sedikitpoen ta' ada ragoe2 jang dikandoengnja. Partij Sarekat Islam Indonesia berkejakinan kita oemmat Islam Indonesia, jang terdiri dari pada sebagian besar ra'jat Indonesia, mesti bergerak dalam lapangan politiek dan lain2 djalan menoeroet sebagaimana jang diperintahkan oleh Allah jang Esa.
Bergerak oentoek menoentoet hak2 kita jang soedah hilang itoe! Bergerak boeat memperbaiki nasib kita! Bergerak bagi ra'iat dan tanah air! Bergerak goena mentjapai "kemerdekaan kebangsaan Indonesia." Lagi poela P.S.I. Indonesia jang berkejakinan, bahwa oemmat Islam Indonesia tidak bisa tinggi deradjatnja, bila ia tidak soeka oesaha dan ichtiar dengan sekoeat-koeatnja, mengingat Firman Toehan dalam Soerah Ra'ad ajat 11, jang boenjinja sebagai berikoet, ‘(Innalloha joeghajjiroe ma biqaumin hatta joeghajjiroe ma bianfoesihim)’ ertinja : Allah ta' nanti (akan) mengoebah keadaan (nasib) sesoeatoe kaoem (golongan manoesia), melainkan djika mereka itoe telah mengoebah keadaan mereka itoe sendiri".
Moedah2an karangan jang sependek ini dapat memberi bantoean pemandangan boeat keperloean oemoem, teroetama bagi orang2 jang terikat dalam lingkoengan P.S.I. Indonesia adanja.

S.M.K.

No comments: