Fadjar Asia, (28 Juni 1929)
Sebagaimana soedah diketahoei oleh sekalian pembatja, maka selang beberapa boelan jang laloe di Solo (Soerabaja) telah dilahirkan soeatoe perhimpoenan pemoeda2 Islam jang semata2 bersendikan kepada Islam dan bermaksoed hendak mempeladjari Islam hingga setinggi-tingginja dan melakoekan segala perintah2 Toehan sampai sesempoerna-sesempoernanja serta mentjegah dan mendjaoehkan diri dp. segala apa jang dilarang oleh Islam, agama kita jang soetji itoe, Saudara moeda jang baroe lahir itoe diberi nama P.M.I. ialah singkatan dari perkataan: Pemoeda Moeslimin Indonesia.
Kita mengoetjap sjoekoer Alhamdoelillah, bahwa pemoeda2 kita di Solo telah insjaf daan sadar akan dirinja. Insjaf akan kewadjiban terhadap kepada agamanja. Insjaf akan kewadjiban terhadap kepada tanah airnja. Insjaf akan kewadjiban terhadap kepada bangsa dan ra'iatnja. Keinsjafan kesadaran itoe diiringkan dengan perboeatan2 jang lajak dan patoet, sebagai mana haroesnja.
Pemoeda2 kita moelai menempoeh djalan jang ditoedjoenja, moelai memboeka soeara di depan oemoem, moelai menggerakkan sekalian anggautanja, moelai menimboen-nimboen kekoeatan jang ada padanja, moelai memperkokoh kejakinan dan kepertjajaannja....Semoeanja bagi tanah toempah darah kita, bagi ra'iat dan bangsa kita, teroetama goena agama kita, agama Islam, jang mendjadi dasar hidoep kita sehari-hari dan jang kita tjintai itoe.
Tetapi apa malang? Beloem ada seboelan perhimpoenan pemoeda2 itoe dilahirkan di permoekaan boemi ini, maka datanglah bentjana, timboellah rintangan, halangan dan chianat. Dengan pendek tentang penangkapan lid2 P.M.I. tjabang Solo itoe telah diwartakan dalam si Tjantik Fadjar Asia ini. dari salah seorang pembantoe kita di sana kita menerima chabar antara lain2 sebagai berikoet:
Djika kita menilik perchabaran2, bahwa regeering akan mengembalikan keper-tjajaan ra'iat, adalah membikin dingin hati kita karena ada pengharapan jang nanti kesedihan2 dan kesoekaran2 jang menghalang-halangi, kemadjoean kita ini akan berkoerang-berkoerang.
Akan tetapi pengharapan tinggal pengharapan sadja, bahkan kedjadian jang sekali-kali tidak kita harapkan dan tiada kita nanti2kan itoe kadang2 mentjoengoel sebagai jang lagi kedjadian di Solo pada baroe2 ini, waktoe P.M.I. di Solo sangat bertjita2, soepaja lid2nja mendjalankan perintah2 Islam soenggoeh2 dan kemoedian bisa mendjadi orang Moeslimin jang sedjati, jaitoe dalam dadanja penoeh Iman dan 'ilmoe jang disertai dengan perboeatan jang sesoeai dengannja.
Pembatja! Soenggoehpoen Pemoeda, Moeslim Indonesia, [P.M.I.] di kota itoe (di Solo) beloem beroemoer toea, tetapi tjita2nja sangatlah besar, terlebih2 boeat keperloean bangsa dan wathannja jang tertjinta. Memang pengharapan P.M.I., jang pertama2 ialah soepaja agama Islam tersiar dan berkembang dan P.M.I. dapat membantoe keras dalam hal itoe.
Oleh karena itoe P.M.I. Solo memoetoeskan akan mengadakan cursus2 tentang agama 'Imoe oemoem dan beladjar pidato, agar soepaja kelak di dalam praktij djangan seperti orang boeta berdjalan dalam kegelapan dan dapat membikin keroegian lain golongan atau terdjeroemoes kelobang2 jang akan bisa menjoesahkan dirinja. Akan tetapi baroe sadja diadakan cursus tiga kali dan beladjar pidato satoe kali jang semoeanja tadi dilakoekan dalam ledenvergadering. Tiap2 lid haroes membawa bewljslid maatschap dan pada waktoe itoe tentoelah tidak ada polisi atau orang jang berpakaian tjara polisi hadir, melainkan semoea itoe leden sadja. Tiba2 tiga orang pembitjara dalam ledenvergadering terdakwa telah "melanggar".... dalam pidatonja, sehingga ada 10 leden jang lantas diperiksa polisi boeat ditarik mendjadi saksi dengan tidak diperkenankan poelang dan kemana2 diiringkan polisi, ada jang satoe hari satoe malam, ada jang doea hari doea malam dan ada poela jang tiga hari tiga malam. (Roepa2nja lid2 itoe tidak di tahan dalam "hotel pro deo". S.M.K.).
Jang sangat memberatkan hati itoe ialah sesoedah bakal saksi2 diperiksa dan tidak boleh poelang, maka paginja ada lima orang jang dipotret dengan tanda "kominis", padahal pemoeda2 tadi tidak kenal seloek-beloeknja kominis, dan empat dari 5 lima orang jang dipotret tadi dipoelangkan ke negeri (Madjalengka) dengan menanggoeng kesedihan jang ta' terhingga karena anak-anak tadi masih sangat ingin menambah pengetahoeannja, apa lagi memang mereka itoe masih doedoek dalam bangkoe sekolah. Adapoen voorzitternja kabarnja akan dipoelangkan. Dalam hal jang demikian itoe kita hanja mengharap pertolongan Allah sadja moga2 lekas padamlah. Demikianlah maksoed dan isi berita jang sampai pada kita. Di mana2 tempat boekan boeatan hebat dan besarnja rintangan jang mengenai pergerakan kita.
P.S.I. Indonesia ta' soetji dari pada ganggoean dan chianat. Lihatlah kedjadian2 di Djawa Timoer, di Celebes, di Djawa-Barat dan jang achir ini di Betawi poen demikian poela halnja. Ditoedoeh dan disangkanja pergerakan kita pergerakan kominis, pergerakan jang hendaknja bisa membahajai dan mengganggoe keamanan dan ketertiban oemoem. Dikiranja kalau2 pergerakan kita akan membawa bentjana bagi kaoem jang berkoeasa. Dirasakannja, djangan2 P.S.I.I. akan membikin hoeroe-hara, kekatjauan dan kekaloetan...
Djangankan P.S.I.I., sedang anak2nja, seperti S.L.A.P. dan P.M.I. sadja poen men-dapat ganggoean jang seolah-olah keloear dari batas, lebih dari mestinja. Membikin pergerakan dihalang-halangi, mengadakan vergadering dikatakan ini dan itoe! Meng-adakan pertemoean poen diintai-intai poela. Ditangkap, ditahan dan didjebloskan diteroengkoe, dan perkara.... belakang, katanja. Memang begitoelah nasib kita anak djadjahan! Kesedjahteraan dan keamanan djaoeh dari pada kita! Oentoeng malanglah jang kita dapat! Boekan perkara jang loear biasa, melainkan kedjadian jang sematjam itoe ialah kedjadian jang biasa. Soenggoeh2 tidak mengherankan kita mendapat rintangan dan halangan!
Riwajat doenia menjatakan, bagaimana Nabi kita Moehammad ç.'a.w. menderita kehinaan, tjatji makian, bentjana d.l.l. dp. orang2 jang ta' soeka dan ta' setoedjoe dengan Rasoeloellah dan agama Islam. Semoeanja itoe bagi kita kaoem pergerakan hanjalah soeatoe oedjian, sehingga mana ketegoehan Iman kita dan dalam dan kekokohan Tauhid kita dan lagi kesetiaan kita terhadap kepada agama kita, agama Islam. Tidak perloe kita takoet2, tidak perloe kita ingkar dari pendirian kita, malahan berdosalah mereka jang berlakoe demikian itoe. Boektinja. Firman Toehan ‘(Ja ajoehan nnaasoe 'ittaqoe rabbakoem)’ ertinja: "Hai manoesia, takoetlah akan Toehanmoe!!!
Djanganlah kita perdoeli kepada orang2 jang sengaja atau tidak sengadja (sebagai perkaks) merintangi, menghalang-halangi dan berchianat kepada kita, sebab mereka itoe toch tidak akan mendengar nasehat jang baik , tidak akan dapat penerangan tjahja Ilahi dan hatinja poen tertoetoep poela boeat memahamkan jang haq - Sifatnja orang2 jang demikian itoe soedah diterangkan dan dinjatakan oleh Allah dalam KitabNja jang soetji, Al-Qoer-anoel Hakim, jaitoe ‘(‘oemmoen, boekmoen ‘oemjoen fahoem la jardji'oen),’ ertinja: "( Mereka itoe adalah orang2 jang pekak (bedeg, Dj.), bisoe (tidak pandai berkata) dan boeta)." Dan lagi ‘(‘oemmoen, boekmoen ‘oemjoen fahoen la ja'qiloen),’ maksoednja; "(Mereka itoe adalah orang2 jang pekak (doengoe), bisoe dan boeta dan tidak ber'aqal).
Demikianlah sifat2 reaksi itoe. Biarpoen mereka itoe mempoenjai telinga, tetapi tidak mendengar perkataan jang baik; mempoenjai mata tidak melihat barang jang loeroes, dan mempoenjai hati tidak koeasa memikirkan dan memfahamkan barang jang haq.
Boekan kewadjiban kita menjoeroeh mereka itoe toeroet sama kita, sebab djika Allah menghendaki, maka melihat, mendengar dan mengerti mereka itoe! Kewadjiban kita ialah hanja meneroeskan oesaha kita, melandjoetkan ichtiar kita oentoek menoedjoe dan mentjapai segala apa jang senantiasa mendjadi kenang-kenangan kita itoe. Insja Allah semoeanja itoe akan dapat kita peroleh, djika kita melakoekan kewadjiban (terhadap kepada Allah Soebh. W.T.) dan beriman soenggoeh, teroetama kalau kita mengingat djandjinja dalam Qoer’an, jang boenjinja sebagai berikoet: (Faman ja'mal minaç çaalihaati wa hoewa moe'minoen fala koefraana lisa'jihi), ertinja: Barang siapa melakoekan kewadjiban (ja'ni kewadjiban setjara Islam) dan ia moe'min (betoel2 orang jang pertjaja -beriman kepada Allah), (maka) tidaklah nanti ditjoema-tjoemakan oesahanja.
Lagi poela Toehan soedah mendjandjikan, bahwa kita akan memperoleh keme-nangan, djika kita soenggoeh2 mendjalankan perintah2Nja dan menjingkiri segala larangannja dan tidaklah kita dibolehkan berwas-was (berketjil hati) dan bersoesah.
Sebeloem kita menoetoep karangan kita jang pendek ini, maka terlebih doeloe kita memperingatkan kepada saudara2 pemoeda disana, moedah2an tetaplah Imannja dan teballah Tauhidnja. Sebab hanja dengan djalan jang demikian itoelah kita dapat memperoleh barang apa jang kita maksoedkan. Dan sebaliknja, djika kita ta' menetapi djandji2 kita terhadap kepada Toehan, tegasnja ingkar dari kewadjiban kita tersesatlah kita dan terselindoeng dalam kaboet jang gelap goelita.
Agama kita mesti madjoe, tinggi dan moelia! Itoelah jang kita tjita2kan. Kita hidoep atas dasar Islam dan kita mati poen atas Islam djoega. Inilah pedoman kita.
S.M. Kartosoewirjo
No comments:
Post a Comment