S.M. Kartosoewirjo, Islam Terantjam Bahaja, Fadjar Asia, (9 Februari 1929)

Islam Terantjam Bahaja
Fadjar Asia, (9 Februari 1929)
Siapakah jang lebih dhalim daripada orang jang melarangkan masdjid2 Allah bahwa didzikirkan orang nama Allah di dalamnja, dan beroesaha akan meroeboehkan masdjid2 itoe, mereka itoe seharoesnja tidak masoek ke dalam melainkan dengan ketakoetan; bagian mereka itoe di doenia mendapat kenistaan dan di achirat mendapat siksa jang hebat.
Beloem lama berselang telah diberitakan tentang Masdjid Tjikini jang akan diantjam oleh fihak lain jang hendak membongkarnja dengan alasan2 jang tidak sah menoeroet sjara2 agama Islam jang Soetji itoe. Riboet poenja riboet, achirnja poen diam djoega. Pembatja tentoelah beloem loepa djoega akan keadaan Masdjid Matraman Dalem, jang soedah sepoeloeh tahoen lamanja diintai-intai oleh Gemeente Meester-Cornelis, agar soepaja semoeanja kelak akan hak-miliknja.
Beroelang-oelang Imam Masdjid itoe, saudara Hadji Moersalim, dipanggil oleh Burgemeester dan djoega oleh fihak pemerintahan akan perihal itoe. Moela2 berhoe-boeng dengan itoe ia (Imam) itoe memadjoekan permintaan kepada Burgemeester dari Gemeente Meester-Cornelis, soepaja ia (ertinja: pendoedoek Matraman Dalem) diperke-nankan memperbaiki masdjid itoe, sebab beloem semoeanja dipasang oebin. Tetapi permohonan itoe tidak dapat diloeloeskan, katanja karena kelak masdjid itoe akan dibongkar. Djoega dimajoekan lagi soeatoe request kepada G.G., jang didalamnja mengandoeng maksoed soepaja diperlindoengi.
Sepoeloeh tahoen lamanja masdjid itoe diintai-intai oleh fihak jang tidak menge-tahoei akan hoekoem-hoekoem Islam. Tentang kewaqafan Masdjid itoe tidaklah boleh dipoengkiri lagi, sebab masdjid itoe berdirinja sedikit2nja soedah seratoes tahoen dan beloem djoega pernah membajar padjeg. Roepanja kaoem pengintai-intai itoe tidak mengenal hoekoem2 Allah. Begitoelah dengan singkat halnja. Masih djoega ada beberapa masdjid jang bernasib sebagai demikian atau hampir sama dengan itoe. Ja, malahan ada poela jang hendak berdjoem'ah di dalam masdjid baroe tidak diperkenankan karena ini dan itoe, karena melanggar sjara'-sjara' atau sekoerang-koerangnja tidak tjoekoep sjarat2nja oentoek mendjalankan 'ibadah itoe. Matjam-matjam orang2 lain mengemoekakan "alasannja" boeat merintangi kita oemmat Islam Indonesia, soeatoe oemmat jang tanah airnja dikoeasai oleh orang atau bangsa lain.
Katanja pemerintah bersikap "Neutraal" terhadap kepada Agama. Tiba2 pegawai-pegawainja (pegawai pemerintahan) djoega mentjampoeri oeroesan2 jang semata-mata bersangkoetan dengan keperloean dengan kepentingan Islam dan ke-Islaman, jang sama sekali mendjadi tanggoengan oemmat Islam. Kalau mereka itoe ditanja, apakah sebabnja maka mereka (pegawai pemerintahan) itoe bersikap jang demikian, maka agaknja jang akan mendjadi djawaban ialah "Kita ada choeatir, kalau-kalau...." (setahoe apa erti perkataan "kalau-kalau" jang dipergoenakannja itoe), dan oleh sebab itoe, maka kita "terpaksa" tjampoer dalam oeroesan itoe, biarpoen dalam oendang-oendangnja Pemerintah telah menjatakan akan "ke-Neutraal-annja" terhadap kepada Agama". Djadi deradjat pemerintah seolah-olah toeroen karena perboeatan pegawainja sendiri. Djawaban jang kita loekiskan di atas itoe boekannja soeatoe kira2an sadja, melainkan penoelis sendiri telah dengar dengan telinganja dan melihat dengan matanja dan djoega pada waktoe itoe berhadapan dengan pegawai pemerintah (atau wakil pemerintah) jang dimaksoedkan itoe. Djadi wet boleh dikeloearkan dengan baik dan 'adilnja, tetapi kalau pegawainja merasa lebih baik, djika oendang-oendang itoe dilanggar olehnja, maka dengan tidak segan2 lagi mereka akan melanggarnja, katanja djoega bagi pemerintah dan boeat keperloean oemoem, ertinja boeat kesedjahteraan, ketertiban dan keamanan oemoem.
Kalau ra'jat melanggar wet, tentoelah ia akan mendapat hoekoeman sebagai mana mestinja, dan kalau tidak .... kadang-kadang djoega akan ditjari-tjari soepaja melanggar wet, soepaja masoek dalam teroengkoe. Dan kalau hamba wet jang melanggarnja perintah-perintah madjikannja sendiri, mana hoekoemannja, mana hakimnja dan manakah ada ke'adilan dan kemoedian dimanakah ra'jat tanah djadjahan ini akan mendapat perlindoengan? Tentoelah tidak dari fihak jang menghalang-halangi itoe.
Kembali ke pembitjaraan kita tadi tentang masdjid. Masdjid adalah poesat oemmat Islam, tempat bermoesjawarat, tempat menjembah kepada Allah Soebhanahoe wa Ta'ala, pendeknja masdjid itoe adalah soeatoe roemah Toehan, Baitoellah, di mana tidak ada berhentinja dioetjapkan poedji-poedjian dan persembahan oleh machloekNja jang bersifat lemah kepadaNja, Jang Maha Koeasa Mendjadikan sekalian 'Alam. Moela2 Nabi kita Moehammad çallalahoe alaihi wasallam datang di Mekkah, maka jang diperboeat olehnja ialah mendirikan masdjid. Masdjid ialah tempat kita bersatoe dan tempat kita kalau kita hendak meroendingkan segala hal jang mengenai agama Islam. Dari sebab itoe kepentingan akan masdjid itoe ta' oesah kita bitjarakan di sini dengan pandjang lebar, karena sekalian oemmat Islam haroes mengetahoei akan hal itoe. Hanja bagaimanakah kita sekarang haroes bersikap, djika masdjid kita dipermain2kan, agama kita seolah2 terantjam? Kita haroes mengoeatkan seroean kita, haroes menimboen2kan segala kekoeatan kita, agar soepaja djanganlah hendaknja kaoem "angkoro moerko" dapat mengganggoe kita.
DENGAN ISLAM KITA HIDOEP DAN DENGAN ISLAM POELA KITA MATI
Tiap2 orang Islam, atau jang Islam hanja dalam pengakoeannja sekalipoen, mesti berani bersedia oentoek mendjadikan tiap2 koerban oentoek membela Agama Allah, Agama Islam, oentoek mendjoendjoeng deradjat sebagai oemmat, boeat mema'moerkan tanah toempah darahnja. Itoelah kewadjiban orang Islam Indonesia.Itoelah kewadjiban oemmat Islam Indonesia. Itoelah kewadjiban oemmat Islam sedoenia.

S.M. Kartosoewirjo