Djawaban Kepada "FADJAR ASIA"
Fadjar Asia, (13 Mei 1929)
Di dalam s.k. Fadjar Asia jang terbit pada hari 26 April 1929 (No. 91), Kami ada membatja soeatoe pertanjaan, termoeat di dalam roebriek: "Tanah Air", sebagai di bawah ini loeasnja:
"Dapat subsidie"? Chabarnja Indonesische Studieclub di Soerabaja akan dioemoemkan boeat bikin tempat tinggal orang perempoean berhoeboeng dengan maksoed hendak basmi pelatjoeran perempoean. Mana Dr. Soetomo? Mana non cooperatienja ?" Atas pertanjaan terseboet di atas maka djawaban kami sekali ini dan boeat selamanja dengan singkat, seperti berikoet ini:
Tentang subsidie kepada Vrouwentehuis di Soerabaja, Redactie "Fadjar Asia" dipersilahkan bertanja, ketoeanja, ialah toean H.O.S. Tjokroaminoto, kepada siapa laginja congres proviecial dari P.S.I. di Djawa Timoer, jang baroe sadja kedjadian di Soerabaja, telah diberi keterangan dengan djelas oleh toean R.P.S. Gondokoesoemo, menoeroet beliau ini tentoenja t. H.O.S. Tjokroaminoto tadi lantas menerangkan bahwa ia tidak menaroeh keberatan atas soeatoe subsidie sebagai diberikannja kepada Vrouwentehuis, karena itoe subsidie tidak disertai perdjandjian2 jang mengikat itoe. Vrouwentehuis akan bebas dalam geraknja mentjapai maksoed jang soedah ditentoekan.
Adapoen tentang pertanjaan atas dirinja Dr. Soetomo, pada pendapatan kami, sejogjanja apabila P.S.I. menaroeh sesoeatoe keberatan, menjampaikan itoe kepada P.3 K.I. disebabkan karena "Fadjar Asia" kami anggap sebagai officeus orgaan dari P.S.I., sebagai dengan sekonjong-konjong diterangkannja oleh toean Dr. Soekiman di dalam soerat kedoea dalam konferensi P.3 K.I. jang baroe kedjadian di Djokjakarta soenggoeh poen pada soerat jang pertama toean Tjokroaminoto memoengkirinja kepoetoesannja P.3K.I. itoe djoega, maka Studieclub ataupoen anak-lidahnja tidak berkehendak mendjawab ini pertanjaan dari "Fadjar Asia" di moeka ramai (dalam soerat kabar), sebagai djoega Studieclub dsb. Tidak berkehendak memboeat sesoeatoe keberatannja atas lain2 perhimpoenan jang toeroet dalam P3KI ataupoen atas anak-lidahnja perhimpoenan djadi pembitjaraan pers.
Voorzitter Madjelis pertimbangan PPPKI
dan Indonesiche Studieclub
SOETOMO
Demikianlah boenjinja toelisan dalam "Soeloeh Ra'iat Indonesia" soeara dari Indonesia Studieclub di Surabaja No. 18 jang terbit pada tanggal 1 Mei j.b.l., jang dikarangkan oleh saudara toean Dr. Soetomo, djempolan dari perhimpoenan terseboet. Karangan ini kita moeatkan selengkapnja, agar soepaja pembatja kita jang tidak membatja S.R.I. dapat memahamkan seloeroehnja.
Seperti djawaban Dr. Soetomo balasan kita poen tidak akan panjang, jang singkat sebagai berikoet:
Dalam faham atau perkataan subsidie adalah termaktoeb maksoed "sokongan atau bantoean jang diberikannja kepada satoe atau lebih dari satoe perkoempoelan - jang berhaloean politiek, sociaal atau lain2 (instelling) pada aktoe jang tetap (periodiek uitkeering)." Djadi seandainja perkoempoelan A. mendapat sokongan saban tahoen sedjoemlah orang dari pemerintah --Moehammadijah oempamanja--, itoelah jang lazim-nja dinamakan "subsidie". Dari sebab itoe kita mengira, bahwa subsidie jang diberikan kepada Vrouwentehuis itoe djoega seperti subsidie jang dianoegerahkan kepada M.D. jang nistjaja tidak loepoet dan terpelihara dari pada perdjandjian2 jang sangat mengikaat kepada perkoempoelan jang diperiksanja "sokongasn tahoenan" itoe, sebab maksoed subsidie boekannja hendak memadjoekan perkoempoelan jang diberikannja itoe, djadi boekan karena ichlas dan soetji hati, melainkan adalah maksoed lain di dalamnja, mitsalnja soepaja perhimpoenan itoe mendjadi djinak dan lemah dan "letih" terhadap kepada si pemberi “subsidie.”
Adapoen atas tafsir Dr. Soetomo tentang "subsidie" (jang diberikan kepada Vrouwentehuis itoe) djawab kita pendek sadja dan tidak bakal kita sangkal, karena tiap-tiap pendirian tentoelah akan dapat dibelanja sampai mati-matian. Djadi kalau memang subsidie jang dimaksoedkan itoe adalah sokongan sekali sadja jang diberikan oleh si dermawan dengan tidak memakai perdjandjian soeatoe apa poen djoea, maka semoeanja itoe kita kembalikan kepada Dr. Soetomo lagi dan kalau Dr. Soetomo menganggap bahwa toelisan kita terseboet salah, maka dengan segala ketoeloesan, keichlasan, kedjernihan dan ketenangan hati kesalahan itoe kita akoei. Lagipoen toelisan kita jang pendek itoe adalah soeatoe "pertanjaan", djadi boekan pendapatan atau pemandangan kita jang "positief."
Kemoedian tentang soerat chabar kita Fadjar Asia, kita terpaksa berselisih faham dengan saudara toean Dr. Soetomo. Hingga kini beloem pernah saja mendengar bahwa Fadjar Asia itoe adalah orgaan P.S.I. Pembitjaraan tentang vooerstel jang demikian itoe poen beloem djoega kedengaran. Djadi biar sebagai organ officiel, sampai pada waktoe ini beloem dapat diketahoei dan ditetapkan, bahwa Fadjar Asia itoe adalah orgaan P.S.I. Indonesia, walaupoen kita tidak akan memoengkiri, jang sebagian banjak dari pada sande heuder dan sander Naamlooze Venootschap terseboet adalah orang-orang anggauta P.S.I. Indonesia dan orang P.S.I. Indonesia.
Dan lagi kita tidak akan menjangkal bahwa pimpinan soerat chabar Fadjar Asia adalah dalam tangannja pemimpin-pemimpin dan pengandjoer P.S.I. Indonesia. Ini semoeanja beloemlah mendjadi boekti jang koeat dan sah boeat menentoekan bahwa Fadjar Asia itoe orgaan P.S.I. Indonesia. Moedah-moedahan dengan balasan kita jang sesingkat ini Dr. Soetomo mendapat keterangan jang agak loear dan tjoekoep adanja.
S.M. Kartosoewirjo
No comments:
Post a Comment