Main-Kokolijo
(Djawaban kepada "Bahagia" dan "Sedijo-Tomo")
Fadjar Asia, (18 Mei 1929)
Soenggoehpoen zaman sekarang ini dikatakan orang zaman kemadjoean, zaman peredaran dan zaman ketinggian, alat perkakas dan ilmu pengetahuan, tetapi "boleh djadi karena kemadjoean itoe dan boleh djadi lantaran beberapa fasal lainnja" jang terbingkis dalam "kemadjoean dan peredaran itoe" banjak poela kedjadian-kedjadian jang roepa-roepanja (schij baar) bertentangan dan seolah2 seperti kebalikan (tegenstelling) keadaan zaman jang sekarang oemoemnja dikatakan "madjoe dan beredar" itoe.
Boektinja. Tidak tjoema dalam kalangan sijasah (politiek), pembagian rizki d.l.l. oeroesan pergaoelan hidoep sadja, tetapi dalam masa jang achir2 ini, djoega dalam kalangan pers. Soerat chabar "Bahagia" (jang biasanja dikatakan bersendikan kepada "Liberaal Nationalisme", jaitoe nasionalisme - tjinta bangsa dan tanah air - jang tidak bersangkoetan dengan agama, dan djoega dalam soerat chabar "Sedijo-Tomo", tanggal 11 Mei No. 106, satoe soerat chabar harian jang beralaskan kepada "Javaansch Na-tionalisme" (Nationalisme Djawa), kedoea-doeanja soerat chabar itoe memoeat soeatoe karangan jang ditanda tangani oleh seorang jang mengenalkan dirinja dengan nama "Ehem" (kenapa tidak soeka teroes terang menjeboet namanja jang sesoenggoeh-soenggoehnja? Itoelah oeroesannja dia sendiri. Barang ada karena ini atau itoe jang .... achirnja ketahoean siapakah pengarang itoe. Tjoba teroes terang kalau memang "berani" betoel2), dalam roeangan "Pengisi Soedoet." Maka dalam karangan itoe antara lain-lain adalah ditoeliskan sebagai berikoet:
"FADJAR ASIA TJARI PERKARA"?
Perkara P.S.I. dan P.P.P.K.I. berhoeboeng dengan pidatonja Mr. Singgih dalam kongres Moehammadijah soedah bisa dibereskan dalam konferensi P.P.P.K.I. di Mataram jang baroe laloe ini. Dalam perkara itoe Fadjar Asialah jang mendjadi tempat bersoearanja djempolan-djempolan P.S.I. membentangkan "Kejakinannja" tentang pidatonja Mr. Singgih itoe, teroetama dari toean-toean H.A. Salim dan Kartosoewirjo, jang memang mendjadi pengemoedinja itoe soerat chabar, sedang ketoea kita toean Tjokroaminoto roepa-roepanja memang tidak tjampoer sehari-hari dalam oeroesan itoe, soerat chabar meskipoen nama beliau ditjantoemkan sebagai hoofdredacteur.
Kita terpaksa mengoetjap sajang, bahwa dalam Fadjar Asia tanggal 26 April 1929 No. 91 kembali ada moeat soeatoe djengekan pada Dr. Soetomo dan Ind. Studieclub, meskipoen hal ini tjoema perkara ketjil belaka, tetapi orang jang ma'loem, bahwa selembar kain itoe adalah berasal dari soeatoe benang. Demikianlah boenjinja djengekan itoe:
(Laloe dikoetip oleh si pengarang -Ehem- toelisan kita dalam Fadjar Asia tanggal 26 April terseboet, jang berkepala "Dapat subsidiekah"?. Dan djoega djawaban Dr. Soetomo dalam S.R.I. jang diterbitkan dalam tanggal 1 Mei j.b.l. jang berkepala "Djawaban kepada Fadjar Asia", karena mana doea-doeanja soedah kita soentingkan dalam soerat chabar kita No. 104 jang keloear pada tanggal 13 j.b.l., dengan disertai djawaban kita setjoekoepnja.) Kemoedian si pengarang toeliskan di atas laloe membentangkan pemandanganja atas toelisan kita djawab Dr. Soetomo tadi sebagai jang berikoet:
Kita poen djoega tidak begitoe senang membitjarakan atau mengoemoem2kan hal itoe dalam soerat chabar ini, tetapi sebagai saudara, kita rasa tidak ada djeleknja oentoek mengingatkan kepada jang loepa barangkali. Ma'loemlah manoesia tidak indar dari tjela dan loepa. Dalam djaman persatoean ini besarlah pengharapan dari ra'iat, jang mana diri penoelis djoega terhitoeng --soepaja pemimpin2 kita bisa accoord, damai, bekerdja bersama2 goena kepentingannja ra'iat.
Dari sitoe maka soedah sepatoetnja, kalau redactie F.A. soeka menjakiti segala perkataan2 sindiran djengekan d.l.l. jang bisa loekai kaoemnja sendiri, berlawanan dengan itoe maksoed persaroean. P.S.I. berlawan mati2an dengan Moehammadijah, tetapi djanganlah menguber-uber pada siapa jang tidak toeroet pada itoe haluan.
Kita ingin tahoe, apa sepeninggal H.A. Salim ke Geneva F.A. nanti djoega tidak ada peroebahannja?
Demikianlah tjeritera jang didongengkan penoelis "Ehem" itoe. Tentoe djawab kita akan kita pendekkan sampai sesingkat-singkatnja dan balasan itoe akan tjoema mengenai satoe doea fasal jang terpenting dalam pemandangan pengarang "Ehem" tadi. Kita moelai...
Menoeroet berita penoelis tadi maka perkara P.S.I. dan P.P.P.K.I., berhoeboeng dengan pidatonja Mr. Singgih dalam kongres M.D. soedah bisa bereskan dalam konferensi PPPKI jang baroe-baroe ini diadakan di Mataram. Tentang ini kita beloem bisa mentjotjoki pendapatan sdr. Ehem, sebab sepandjang berita jang kita terima tentang konferensi terseboet, maka beloemlah pernah kita dapat chabar jang begitoe menjenangkan hati orang jang mengandoeng perasaan kebangsaan seperti jang disampaikan oleh saudara Ehem kepada kita. Beres katanja, sedang dalam persidangan P.P.P.K.I. tadi jang diadakan oentoek memperbintjangkan perkara itoe --perkara M.D. dan P.S.I. berhoeboeng dengan pidato Mr. Singgih-- beloemlah ada kedengaran perkataan "moefakat" jang betoel2 atau soeara lainnja jang semaksoed dengan perkataan itoe melainkan soedah kita ketahoei ialah bahwa beberapa perkoempoelan2 jang tergaboeng dalam P(ermoefakatan) P.P.K.I. itoe sepakat atau setidak-tidaknja tidak melawan akan langkah jang soedah dilangkahkan oleh Madjelis Pertimbangan jang berpoesat di Soerabaja itoe, berhoeboeng dengan pidato Mr. Singgih dalam rapat besar (kongres) MD jang diadakan oleh perhimpoenan "Islam tjap Singa" di Solo pada beberapa boelan jang telah soedah itoe, ketjoeali (di sini ada djoega perketjoealiannja) Partij Sarekat Islam Indonesia jang soenggoeh2 hendak meninggikan nama dan toedjoeannja dan tidak mendjaoehi tiap-tiap langkah jang hendaknja akan merendahkan atau meroeboehkan deradjat Partij kita itoe. Djadi pertoeanan, begitoelah biasanja "kesoedahan" persidangan itoe dinamakan orang, jang diambilnja itoe boekanlah soeatoe oeroesan jang dimoefakati dengan soeara oemoem (met algemeene stemen), akan tetapi ialah hanja sebagian sadja jang menoedjoeinja. Padahal P3KI adalah bersifat "permoefakatan" (federatief) jang oleh karenanja tidak bisa ambil dan mengesahkan soeatoe poetoesan, djika beloem semoea anggauta tidak moefakat akan poetoesan itoe.
Kita masih konferensi PPKI jang diadakan dalam penghabisan tahoen j. l. (achir boelan December 1928 di Bandoeng, di mana dalam salah satoe persidangannja diperbintjangkan djoega tentang voorstel ,,seksi P3KI”, ditolak oleh fihak Boedi Oetomo, jang kemoedian dari pada itoe oleh karenanja pembitjaraan tentang seksi terseboet jang tidak diinginkan dan dikehendakinya?? Menoeroet kejakinan kita tidak boleh djadi.
Dan lagi pertanjaan sdr. E., apakah F.A. akan meroebah sifatnja, djika ditinggalkan oleh sdr. jang moelia H. Agus Salim, boekanlah bagi kita sekali-kali mendjadi pertanjaan atau setidak-tidak pertanjaan penting atau jang patoet dipentingkan. Ma'loemkah sdr. E, dan karenanja pengikoet sdr. E oemoemnja tidak mengetahoei doedoeknja seloek beloeknja perkara jang soenggoeh-soenggoeh, teroetama jang bersangkoetan dengan Fadjar Asia dan Partij Sarekat Islam Indonesia. Tjoema membikin onar dalam loear kalangan pergerakan kita dan pers belaka. Telah agaknja jang dipenting- pentingkan dan jang dimaksoedkan sdr. E. terseboet.
Boekan karena asas, boekan karena tjita-tjita persatoean, jang hingga kini beloem joega dapat tertjapai, boekan karena kebangsaan, melainkan .... tidak mempoenjai djalan jang haq, djalan jang benar, jang loeroes, jang soedah ditoendjoekkan oleh Allah Soebhana wa Ta'ala dalam Kitabnja jang soetji, Al-Qoer-anoel-Hakim. Pendek pandjangnja tidak soeka dengan agama kita, agama kebangsaan, agama Islam adanja.
Kita disangka, ditoedoeh, dikatakan "mentjari perkara". Itoelah sekali-kali boekan maksoed kita. Tetapi sebaliknja, ternjatalah, bahwa sdr. E. tidak mentjari kebenaran, melainkan hendaknja mengaboei mata bangsa kita jang terlampau moedah dibegini-begitoekan itoe dengan djalan.... main kokollijo.
S.M. Kartosoewirjo
Tambahan: Kita harap hendaklah soerat kedoea terseboet (Bahagia Semarang dan Sedijo Tomo Djokjakarta) jang masing2 bersendikan "Liberaal Nationalisme" dan "Javaansch Nationalisme" soeka mengoetip keterangan (balasan) kita ini kepada sdr. E., agar soepaja pembatjanja djanganlah hendaknja bisa teramat dalam pemandangannja.
S.M.K.
No comments:
Post a Comment