Rintangan dan Larangan
Fadjar Asia, (14 Mei 1929)
Soedah beroelang-oelang kita mendengar rintangan dan larangan jang diper-lakoekan oleh kaoem reaksi, teroetama rintangan dan larangan terhadap kepada badan-badan politiek atau perkoempoelan-perkoempoelan jang "disangka" berpolitiek, soenggoehpoen kalau diselidiki dalam satu en [kanoen] dan huishoudelijk reglementnja (oeroesan roemah tangga-nja) semoea dakwaan dan sangkaan itoe akan tidak dapat alasan jang agak tegoeh dan sah, malahan kadang-kadang dakwaan dan ragoe-ragoe itoe semata-mata berdasarkan kepada sikap ragoe-ragoe dan tjoeriga atas pendirian perserikatan itoe. Boleh djadi djoega karena soedah (selaloe dahsjat) melihat dan mendengar dengan mata dan telinga sendiri, bahwa ra'iat jang doeloe tjoema boleh dipergoenakan sebagai "indjak-indjakan" kaoem jang "koeat" dan "koeasa" sadja, sekarang moelai bangoen dan berbangkit, moelai sadar akan dirinja, moelai insjaf akan kewadjibannja terhadap kepada agama dan tanah toempah darahnja.
Tetapi dalam masa jang achir-achir ini tidak tjoema pergerakan kaoem tertoea (ouderen - vereeniging) sadja jang mendapat halangan dan rintangan serta kesoekaran dalam perdjalanan, melainkan djoega perhimpoenan2, pemoeda2, jang sama sekali tidak berasaskan keadaan politiek, jang hendaknja hanja akan membangkitkan perasaan kebangsaan daam kalangan masing-masing.
Orang berkoempoel dianggap meroendingkan politiek! Orang bersatoe dianggap memoesjawarahkan politiek! Orang memberi peladjaran dalam agama dianggap politiek! Semoeanja itoe, baiklah !
Memang orang menjangka tidak ada larangannja, orang mengira2 tidak ada halangannja, orang meraba2 tidak ada ikatannja, sangat merdeka, bebas dp. segala apa. Begitoelah kalau jang mengira2 dan jang meraba2 itoe kaoem jang diseboet oleh kaoem "berkoeasa" dan kaoem "koeat", jang roepanja memang diperintah "menjelidiki dengan telitinja" kaoem jang disangkanja akan berboeat atau akan dapat berniat akan berboeat "kedjahatan" jang tentoe kelak akan meroegikannja itoe, jaitoe si "lemah" jang hanja tinggal koelit dan toelangnja (loeng-lit, kata orang Djawa) belaka itoe. Soedah tidak berkuasa apa-apa, tidak berboeat apa-apa, tidak berkoempoel, masih djoega ditjoerigai.
Di bawah ini akan kita perkoeatkan, perchabaran dari Solo dari salah seorang pembantoe kita di sana tentang soeatoe tipoe-moeslihat kaoem reaksi dan akan njata-njatanja pesawat "si koeat" hendak mendjalankan rolnja, jang semata-mata besifat "mechanisch" itoe. Kita soedah ma'loem semoeanja, bagaimana sifat "pesawat" itoe.
Djika si toekang-mesin (madjikannja) bilang hidjau, biarpoen seandenja barang itoe poetih, mereka (pesawat) itoe poen tidak akan berkata lainnja, melainkan "hidjau" djoega. Kalau si madjikan bilang "kanan" tentoelah mereka itoe "terpaksa" menoedjoe ke djoeroesan itoe.
Maka berita jang sedikit 'ajaib terseboet demikianlah: Seorang bernama S. pada tanggal 8 ini boelan (di Solo) berteman dengan seorang kjai, M. namanja, jang bertjakap-tjakap dengan si S. tentang kissah dan penderitaanja dalam kantor Hoofdbureau (van Politie? S.M.K.) di tempat itoe. Pertjakapan itoe k.l. begini.
Apa chabar? Kenapa kjai dari sana? (Barang kali si kjai itoe tidak bisa berdjalan dari sebelah jang dimaksoedkannja itoe. S.M.K.)
Saja dipanggil (di Hoofdbureau? S.M.K.)
Ada keperloean apa ?
Ach. tidak, tjoema saja ditanja ini dan itoe sadja.
Ditanja apa? Tjobalah Kjai soeka mentjeriterakannja, sebab saja sangat ingin mendengarnja.
(Kjai itoe tidak menolak permintaan S. (malahan mengabulkan) dan laloe mentjeritakan segala hal iscwal jang telah dialaminja itoe).
Pada pagi2 hari (pada tanggal terseboet) ketika saja sedang memberi peladjaran kepada anak-moerid saja (mengadji), maka dengan sekonjong-konjong datanglah seorang jang tidak saja kenal, baik nama maoepoen roepanja, jang menaroeh tangannja di sikoe djasnja, jang kemoedian berkata kepada saja "Koelo noewoen, koelo dipoen oetoes 'ndoro wedono kapoerih njaosaken serat" (jang dalam Indonesia k.l.: "Tabik toean, saja datang di sini toean wedana boeat menjampaikan soerat ini kepada toean").
Soerat itoe lantas saja batja dan maksoednja ta' lain, melainkan soepaja saja dengan selekas-lekasnja saja datang di Hoofdbereau (van Politie? S.M.K.) berhoeboeng dengan soeatoe perkara jang amat penting, pada waktoe itoe djoega saja berangkat ke kantor terseboet dan sesampai saja di sana saja dipersilahkan doedoek di atas koersi.
Tentoe kjai di sana didjamoe koffie-melk, boekan?!
O, tidak, saja tjoema dapat seroetoe sadja.
Tjoba teroeskanlah tjeritera toean.
Kemoedian wedono laloe menanja kepada saja.
Kamoe asal dari mana?
Saja asal dari doesoen Bonang
Kamoe di sini soedah berapa tahoen ?
Koerang lebih ada 20 tahoen
Apakah pekerdjaan kamoe?
Pekerdjaan saja ta' lain, melainkan memberi peladjaran (mengadji) kepada anak-anak.
Kamoe doeloe tersangkoet dalam perkara Moe'allimin dan Moe'allimaat. Apakah itoe?
Saja tidak tahoe. (Moe'allimin itoe menoeroet biasanja bererti "meervoudnja" [banjak] perkataan bahasa 'Arab jang maksoednja "goeroe", dan Moe'allimaat atau meervoudnja itoe ialah goeroe2 perempoean, S.M.K.).
Nah, karena sekarang Mawardi soedah tidak ada (kemana? S.M.K.) djadi sekolah Mardi Oetomo siapakah goeroenja? (Djadi menoeroet berita itoe sdr. Mawardi itoe adalah seorang goeroe daripada sekolah terseboet, S.M.K.)
Boeat sementara tempo, lantara beloem ada jang mengoeroesnja, maka jang mengoeroesnja ja saja sendiri.
Apakah kamoe masih membatja kitab2 di langgar? (Lo, pertanjaan ini sedikit ajaib, boekan ??? S.M.K.)
Ja.
Nah sekarang saja memberi tahoe kepadamoe, bahwa menoeroet rapport jang saja terima di roemahmoe diboeat tempat koersoes P.M.I. (Pemoeda Moeslimin Indonesia). Betoelkah berita itoe?
Tentang perkara itoe saja tidak tahoe. Tjoema karena roemah saja itoe saja bikin pondok (tempat pengadjaran), maka anak2 jang soedah mempoenjai pengetahoean soeka memberi peladjaran (agama) kepada anak2 temannja jang lain, jang beloem memperoleh pengadjaran itoe. (Apakah Kjai itoe takoet menjeboetkan, keadaan jang senjata-njatanja, ataukah memang tidak tahoe akan kedjadian2 itoe? Pembatja boleh memikirkan sendiri2, S.M.K.)
Akan tetapi berhoeboeng dengan rapport tadi dan djoega oleh karena saja sangat kasihan (HHHmmmm! SMK) akan kamoe dan lagi karena namamoe ada sedikit njala (merahkah? S.M.K.) dalam boekoenja pemerintah (boekoe mana? S.M.K.) dan kemoedian boeat mendjaga dirimoe soepaja bisa langsoeng dan tetap hidoep disini oentoek memberi peladjaran kepada anak moeridmoe, maka saja harap soepaja kamoe dengan djalan bagaimana djoega kamoe soeka berdamai dengan anak-moeridmoe boeat beroesaha soepaja koersoes tabligh PMI itoe bisa diperhentikan. Djangan sekali2 kamoe bilang saja jang berniat hendak menjetop perhimpoenan itoe. Tjoema semoeanja itoe saja serah-kan kepadamoe dengan ichtiarmoe sendiri, bagaimana hendaknja akan melenjapkan pergerakan P.M.I. itoe dari roemahmoe sendiri.
Ja baik dan saja mengoetjapkan banjak terima kasih atas nasihat2 toean jang djika saja tjepat di atas kertas tentoelah saja akan tidak tjoekoep.
Demikianlah berita jang diwartakan oleh pemantoe kita di Solo itoe. Kalau kita soeka memakai betoel2, maka sangat tjerdiklah tjara2 kaoem pengintai-intai dan kaoem penganggoe pergerakan kita, baik jang berpolitiek maoepoen jang tidak --asal tidak persekoetoean F.E.B. atau l.l.s. sadja-- dan betapa tjoerangnja kaoem pengchianat dan kaoem reaksi menghalang-halangi dan merintangi perkoempoelan-perkoempoelan jang dilihatnja oleh kaoem2 itoe senantiasa dengan dahsjat dan ketakoetan jang ta' terhisabkan lagi. Adapoen tentang ketakoetan si Kjai itoe karena soedah sering dan njatanja, tidaklah perloe kita perbintjangkan di sini. Sangat boleh djadi Kjai itoe masih tergolong dalam barisan kaoem "kolot", kaoem "koeno" jang seolah-olah walaupoen tidak melawan, tetapi tidak soeka menerima fikiran dan faham-faham baroe modern jang dikatakannja "bid'ah ini dan bid'ah itoe" (barangkali karena tidak koeasa menerimanja) tidak setoedjoe akan pergerakan pemoeda-pemoeda pada zaman ini, zaman kemadjoean, zaman pere-daran, zaman perlombaan dan zaman perdjoeangan.
Kepada pemoeda-pemoeda jang bersangkoetan dengan itoe kita peringatkan, djanganlah hendaknja akan moendoer, djika dalam perdjalanannja terdapat halangan atau rintangan, sebab hanja dengan djalan itoelah pergerakan kita bisa madjoe dan dengan djalan itoe poelalah kita dapat mentjoekoepi kewadjiban kita terhadap kepada tanah air, terlebih-lebih terhadap kepada agama kita jang soetji, ialah agama Islam ada-nja. Djalan teroes, bergerak teroes, walau djalan jang mesti kita laloei itoe terlampau sempit atau tersempit sekalipoen. Bertaqwa kepada Allah Soebhanahoe wa Ta'ala, itoelah dasar jang koeat dan tegoeh. Itoelah pegangan atau sandaran jang tetap dan tentoe boeat menoedjoe dan memperoleh segala apa jang mendjadi rindoe dendam kita. Insja Allah. Semoeanja akan tertjapai.
S.M. Kartosoewirjo
No comments:
Post a Comment