27 March 2006

S.M. Kartosoewirjo, Moelai Sadar akan Hak2-nja, Fadjar Asia, (16 Februari 1929).

Moelai Sadar akan Hak2-nja
Fadjar Asia, (16 Februari 1929)

Selama hidoep dan berdjangkitnja kedhaliman selama di doenia ini beloem ada ke'adilan, selama....., maka selama itoe senantiasa terdjadilah pertaroengan antara kaoem jang merasa koeat dan koeasa dan fihak jang "rendah" dan "lemah", jang diperboeat sewenang-wenang dan sekehendak hati kaoem pertoeanan itoe.
Inilah poela jang menjebabkan pertjederaan, perlawanan dan permoesoehan jang tidak akan dapat diberhentikan dengan berondongnja meriam dan sendjata api.
Tiap-tiap kedjadian nistjajalah ada sebabnja. Hak Kemerdekaan Bangsa telah diakoei oleh segenap doenia.
Zaman sekarang adalah zaman kemadjoean, zaman peredaran, zaman "modern".... Dalam kemadjoean, peredaran dan perbaroean itoe adalah poela terkandoeng beberapa fasal atau factor2 jang mendorong kearah kemadjoean, peredaran dan perbaroean itoe. Adapoen matjam, sifat dan bangoennja fasal2 atau factor2 itoe berbagai2.
Sebagai diketahoei oleh sekalian pembatja, maka di mana2 tempat di moeka boemi pada waktoe ini adalah terdjadi pelbagai permoesjawaratan peroendingan d.l.l., baik jang mengandoeng erti diplomatiek maoepoen politiek atau jang bersangkoetan dengan peri hal perniagaan, peroesahan, dan keperloean-keperloean manoesia dan bangsa manoesia jang seroepa itoe. Atjapkali permoesjawaratan itoe dapat dihabisi dengan perdamaian antara fihak jang bersangkoetan, kadang-kadang djoega tidak atau beloem dapat dihabis-habisi, lihatlah pembitjaraan antara Tiongkok dan Djepang tentang soe'al Nanking, Tsinan, Hankow, penarikan balatentara, tarief autonomie d.l.l., jang hingga kini masih djoega beloem bisa dibereskan dan ada poela jang dipoetoeskan dengan perlawanan bersendjata atau tidak bersendjata, pertempoeran atau perdjoeangan, hingga mengalirkan darah manoesia dan menjebabkan melajangnja beratoes-ratoes dan beriboe-riboe djiwa manoesia. Semoeanja itoe diterbitkan oleh kedhaliman dan pertentangan faham dalam sesoeatoe masalah.
Lihatlah pemberontakan di Afganistan jang terdjadi baroe-baroe ini, jang memaksa Amanoellah Khan meninggalkan tachta keradjaannja dan menerbitkan keadaan katjau-balau dalam negeri itoe; pemogokan di seloeroeh Doenia dari pada kaoem boeroeh; penjerangan kepada beberapa orang perdjabatan tinggi dalam negeri, seperti Fortes Gil, president dari Mexico, d.l.l., jang semoeanja ta' perloe kita oeraikan di sini karena boekan maksoed kita.
Demikianlah halnja Indonesia poela berbeda dengan lain2 negeri, hanjalah tanah air kita beloem kita koeasai sendiri melainkan masih dalam genggaman dan pemerintahan bangsa lain dan lantaran terbit dan berlakoenja fasal dari oendang-oendang negeri jang sangat mengikat kaki dan tangan anak negeri boeat bergerak (art. 161 tentang "pemo-gokan" dan art. 153 bis dan ter tentang pergerakan oemoem). Tidak sedikit djoemlahnja kaoem pergerakan jang mendjadi koerban daripada randjau-pergerakan itoe.
Selain daripada poen dalam dewasa jang achir2 ini, tanah air kita tidak soenji daripada kedjadian2 jang boleh dibandingkan dengan kedjadian2 terseboet di atas. Penembahan pada seorang hadji di daerah Bandjarmasin dalam penghabisan boelan jang laloe, penjerangan kepada assistent2 dan administrateur dari peroesahaan2 dan perkeboenan di Deli dan daerahnja dan di lain-lain tempat lagi oempamanja di daerah Soekaboemi, penjerangan kepada beberapa pegawai pemerintahan itoe semoeanja beloem atau tidaklah menoendjoekkan, bahwa Indonesia ini aman, melainkan segala kedjadian itoe memberi boekti jang njata2 kepada kita bahwa peraturan pemerintahan tanah2 djadjahan itoe mengandoeng kepintjangan dan kegandjilan di dalamnja. Kebanjakan kedjadian2 jang sematjam itoe disebabkan oleh perboeatan pegawai2 pemerintahan jang bawahan, jang seolah2 tidak mengetahoei akan fasal2 jang termaktoeb dalam oendang2 madjikannja dan dengan keadaan itoe terlampau moedahlah mereka itoe melanggar fasal2 oendang2 terseboet.
Banjak orang jang berkeloeh kesah dan beratap tangis, karena perboeatan jang kedjam kedji dan melaloei batas2 wet keoetamaan dan kemanoesiaan itu.Banjak orang jang terpaksa meninggalkan "anak-isterinja sampai berboelan2 atau bertahoen2 lantaran perboeatan sewenang2 dan fitnahan." Malahan tidak sedikit poela djoemlah orang2 jang terpaksa memberi selamat tinggal (sampai ketemoe lagi di achirat!) kepada anak bininja boeat selama-lamanja.
Tahanan dan tangkapan ta' soesah2 lagi diperlakoekan, hak2 ra'iat gampang diper-mainkan, tetapi sebaliknja sangat soelitlah ra'iat mentjari perlindoengan mendapat ke'adilan. Inilah agaknja jang menambah kemelaratan ra'iat, jang sekarang deradjatnja terlaloe rendah dan hina, jang selaloe menambah besarnja dendam dengki ra'iat terhadap kepada bermatjam-matjam bentjana jang menimpanja itoe.
Berhubung dengan ini, maka di sini akan kita soentingkan satoe berita dari pembantu kita di Bangilan, Djatirogo, Toeban, jang maksoednja koerang lebih sebagai berikoet:
Pada tanggal 28 Januari 1928 dan pada tanggal 12 Februari 1929, berhoeboeng dengan perboeatan seorang petinggi dari desa Kedoengprimpen, onderdistrik Kantor distrik Soemberedjo, afdeling Bodjonegoro, maka pendoedoek desa terseboet telah menghoendjoekkan request boeat mengadoekan petinggi (kepala desa) itoe. Pengadoean itoe, disampaikan kepada resident dan regentschapsraad, jang bersangkoetaan. Adapoen isi pengadoean itoe dengan singkat adalah seperti jang terseboet di bawah ini.
a. Dalam tahoen 1927, sawah orang2 gogol (ra'iat dalam sesoeatoe daerah) tidak ada jang terdjadi, sehingga dalam moesibah menoeai tahoen terseboet hasil sawah tidak ada. Tetapi kepala desa itoe (petinggi) memoengoet padjek sebagai mana biasa pada hal boeat makannja sehari2 sadja poen ra'iat sangat soesah memfikiri dan mentjarinja.
b. Djoemlahnja oeang padjek jang dipoengoet oleh petinggi dari ra'iat itoe ada f 1350,-, sedang jang distorkan kepada goebernemen tjoema f. 450,-, djadi oeang padjek jang mendjadi keoentoengan petinggi itoe ada sedjoemlah f. 900,- (Doea kali lebih dari pemoengoetan jang sebetoelnja. S.M.K.).
Perkara ini telah diadoekan kepada assisstent-wedana Kanor, jang laloe menjelidiki dan memeriksainja, dan kemoedian si petinggi itoe membajar f. 60,-, karena sedjoemlah oeang ini masih ada di tangannja. Djadi petinggi itoe masih haroes membajar f. 840,-.
Perkara ini akan dilandjoetkan, sampai ada pengadilan jang bisa memberi ke'adilan dan memoeaskan hati ra'iat.
c. Petinggi itoe telah memerintahkan kepada pegawai2 bawahannja "perintahnja" (tjarik, kebajan, kamitoewo, d.l.l., mitsalnja. S.M.K.) soepaja mereka itoe masing2 membajar f. 50,- dan barang siapa dari pada mereka itoe tidak soeka memenoehi akan "perintah" petinggi itoe, maka ia akan dilepas dari djabatannja. Empat orang pegawai bawahannja jang telah mendjadi koerban dari pada "perintah" itoe.
d. Orang2 gogol jang tidak disoekai oleh petinggi itoe laloe dilepas dan digantinja dengan orang lain, magang gogol namanja, ia diharoeskan membajar oeang sedjoemlah f. 5,-. Boektinja, seorang gogol bernama Kasiman telah dilepas dan diganti oleh seorang lainnja bernama Pasirin; lantarannja seperti di atas.
e. Orang-orang jang tinggal di sebidang tanah jang baroe dimintainja oeang sedjoemlah f. 1,- boeat tiap-tiap orang jang telah mendjadi koerban "atoeran" itoe ada 6 orang, jaitoe: Kasdi, Kar ireng, Ngadjiman, Djakimo, Serpin dan Dirin.
Demikianlah berita jang kita terima dari pembantoe kita terseboet.
Perboeatan jang sewenang-wenang inilah jang dapat menimboelkan rasa dalam hati sanoebari ra'iat jang tidak enak atau koerang enak. Tetapi apa boleh boeat memang sebeloem kita berkoeasa memerintah atas tanah toempah darah kita sendiri maka selama itoe tentoelah kedjadian jang sematjam itoe tidak akan berhenti. Oentoenglah jang roepanja ra'iat pada masa ini soedah moelai sadar akan hak-haknja dan insjaf akan kewadjibannja sebagai demikian.
Bangsa kita oemoemnja penakoet. Apalagi hendak mengadoekan petingginja. Djadi kalau ra'iat soedah berani mengelah kepalanja sendiri, jang doeloe diangkat oleh mereka sendiri, itoelah ada soeatoe boekti, bahwa perboeatan jang dilakoekan atas ra'iat jang lemah itoe sangat tidak senonohnja.
Ra'iat Indonesia moelai bangoen berbangkit dan sadar jang doeloe berabad-abad lamanja tidoer dengan poeles dan njenjaknja. Lebih oentoeng lagi, kalau kesadaran itoe disertai dengan soesoenan jang koeat dan kokoh sebab hanja dengan djalan menjoesoen2 dan menimboen2 kekoeatan sendiri akan dapat mengangkat ra'iat Indonesia ke deradjat dan tingkat dalam pergaoelan hidoep jang setinggi2 dan moelia-moelianja. Dari sebab itoe kita berseroe kepada sekalian ra'iat Indonesia, berkoempoelah dalam soeatoe perserikatan jang semata-mata bergerak bagi keperloean ra'iat, jang berdjoeangan dalam kalangan ra'iat dan jang terdiri dari pada ra'iat sendiri. Lagi poela perserikatan itoe haroes mempoenjai dasar atau waton jang koeat dan tegoeh, jaitoe waton jang mendjadi tali-ikatan bangsa kita sehari-kesehari, tegasnja agama Islam.
Adapoen perserikatan jang kita gambarkan sematjam di atas itoe ialah P.S.I. Indonesia, jang meloeloe berlandaskan kepada Islam dan ke-Islaman jang sedjati. Dari sebab itoe, serboekanlah dirimoe dalam kalangan pergerakan P.S.I. Indonesia jang bermaksoed hendak membela ra'iat dan bangsanja, sambil bertjita-tjitakan Tjinta Bangsa dan Tanah Toempah darah berdasar Islam.
S.M. Kartosoewirjo

1 comment:

Padly Rahman said...

Bang, izin copas artikel2 Fadjar Asianya ya...